Standarisasi File Produksi Animasi

Seruling project, sangat bermanfaat buat saya, meski sampai detik ini hasil akhirnya belum tercapai. Setelah beberapa kali mengikuti produksi entah itu animasi maupun film membuat saya perlu menuliskan pengalaman yang saya peroleh saat menjadi admin blog seruling project. Karena banyak sekali teman-teman yang melakukan produksi sebuah film animasi yang bisa dibilang ngawur.

standar penamaan

Seperti yang sudah pernah saya singgung sedikit pada tulisan pra produksi animasi, kita harus mempersiapkan standarisasi dalam pengaturan file-file produksi, karena kita bekerja dalam sebuah tim yang memiliki beberapa anggota dengan latar belakang berbeda. Saat kita mengerjakan hal tersebut sendirian, mungkin akan terasa lebih gampang tidak perlu aturan ini itu karena kita yang mengatur semuanya sehingga kita tahu apa gunanya ini itu dsb.

Standarisasi file produksi diperlukan untuk memudahkan komunikasi antar anggota tim yang memiliki ‘jatah’ sendiri-sendiri. Dengan adanya standarisasi, antar anggota tidak perlu lagi bertanya hal-hal yang kurang penting seperti mana file yang paling baru? mana file yang perlu saya beri texture, mana file yang perlu saya animasikan? Ini akan banyak memakan waktu dan mengganggu tim yang lain juga.

Berikut contoh pemberian nama pada file produksi modeling pada seruling project

Dengan pemberian nama spesifik pada tiap-tiap model akan membantu anggota tim lain untuk mengerjakan model untuk tahapan selanjutnya, seperti animasi, texturing, rigging dsb. Itu hanyalah contoh standarisasi penamaan pada seruling project, bisa juga menggunakan penamaan yang lain seperti pada project bunglon berikut

Silakan rundingkan dengan anggota tim untuk menentukan standarisasi penamaan file produksi agar lebih efisien. Sehingga dapat terdokumentasi dengan apik dan dapat dipelajari untuk project-project selanjutnya.

Jika ada kesalahan tolong dikoreksi ya :D? Semoga bermanfaat.