StoryBoarding

panduaji

0 Comment

Link
Materi kelima dari mata kuliah storytelling dan storyboarding jurusan Multimedia Broadcasting memasuki fase menggambar storyboard untuk film dan animasi. Banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat sebuah storyboard.
Kemarin sudah mendapat tugas untuk membuat storyboard dari cerita yang menjadi tugas sebelumnya, sayang belum sempat saya foto sudah dikumpulkan, semoga storyboardnya kembali dan bisa saya foto untuk diupload di sini 😀
storyboard
Storyboard
Berikut step by step pembuatan story board yang dimulai dari pembuatan cerita
  • Cerita dalam bentuk narasi (linier) —> Rough Storyboard (non-linier)
  • Verita yang linier —> Cerita non-linier
  • Rough storyboard —> Complete storyboard
  • Complete storyboard —> menggunakan fasilitas multimedia, merupakan kombinasi video, text, photos, audio, grafik, dan ada interaktivitas.

Pembagian cerita, untuk mempermudah pengerjaan storyboard
  • Paragraph > mengarah pada pentingnya suatu cerita
  • Profile dari setiap tokoh / karakter yang ada dalam cerita
  • Urutan kejadian atau situasi
  • Proses atau cara kerja sesuatu
  • Cara-cara lain, tergantung ada ceritanya

6 Level gambar sketsa storyboard
Lv 1 > wire figures
Lv 2 > stick figures
Lv 3 > circles, boxes, and triangles
Lv 4 > Human form
Lv 5 > Life like
Lv 6 > Realism
Lv 7 > Photograph
Cara menggambar storyboard
  • Mulailah menggambar dngan PENSIL dengan tipis
  • Tebalkan bagian yang sudah bagus dan hapus bagian yang tidak diinginkan
  • Scan dan perintah gambar dengan software pengolah foto

Elemen Storyboard
  • Lokasi – bisa terbaca pada gambar storyboard yang bagus, tetapi lebih baik juga ditulliskan pada storyboard
  • Durasi waktu / shot length – satu gambar mewakili satu shot. Lama shot tergantung pada narasi / deskripsi dan panjang-pendeknya dialog (jika ada). Lama shot = durasi waktu.
  • Camera range – tangkapan lensa kamera pada objek
    • Close up, very close up
    • Mediaum shot (half body)
    • Long shot, very long shot
  • Text (narasi / deskripsi) – berisi informasi tentang background musik, kostum, text penyerta / penjelas, dll. Bisa berisi dialog, jika memang ada dialog
  • Karakter – bedakan antara laki-laki dan perempuan, orang tua dan anak keciil. Jika sulit untuk digambarkan, tambahan keterangan untuk memperjelas

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment