panduaji

Kategori: Uncategorized

Blender dan Industri

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Ton Roosendaal, img by blender.org
Blender belakangan memang lagi booming. Sudah tidak diragukan lagi kehebatannya, kini tergantung masing-masing individu yang menggunakannya mau membuat apa dari Blender. Menurut saya, Blender itu sendiri berasal dari kata blend yang berarti bercampur yang kemudian ditambahkan er dan artinya menjadi pencampur. Mungkin itu alasan Ton Roosendaal menggunakan nama Blender. Nama yang cukup unik bukan, dan benar-benar mewakili Blender.
Fungsi Blender sebenarnya sama dengan yang dapat ditemui yang didapur, gunanya untuk mencampur dan melebur sayuran maupun buah-buahan sehingga menjadi satu. Bedanya hanya pada bahannya, Blender software mengolah kreativitas.

Software besutan Belanda ini benar-benar merangsang industri kreatif dengan beberapa hal yang fenomenal. Diantaranya adalah
  • Open Movie, setidaknya Blender institut telah menorehkan sebuah Sejarah yang mengawali pembuatan open movie pertama. Entah bagaimana pola pikir Ton Roosendaal hingga akhirnya terwujud film animasi yang sifatnya ‘open‘, sehingga siapapun yang mau dan ingin berkontribusi dalam bentuk apapun dipersilakan. Setelah filmnya selesai, source-nya bisa didapatkan dengan harga cukup murah, bahkan bisa didownload juga. Selain itu file tersebut bisa digunakan untuk project komersial yang akan kita buat.
  • Suzanne Award, sebuah event tahunan yang ditujukan untuk para pengguna Blender di seluruh dunia. Bisa dibilang ini adalah festival tahunan Blender yang berupa kompetisi animasi. Si Hebring  3 dan Si Nini, dua animasi karya Indonesia menjadi pemenang dalam kompetisi ini.
Pengaruh Blender cukup besar pada industri kreatif di Indonesia, harganya yang terjangkau seakan menjadi sebuah jawaban bagi mereka yang kesulitan biaya dalam berkarya. Sehingga tidak heran banyak animasi di Indonesia yang muncul ke serial TV, Iklan komersial dan sebagainya. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya software open source memang LAYAK digunakan untuk PRODUKSI, seperti yang dicontohkan mereka di Blender Institute yang kini sedang mengerjakan mango project.
mencoba blender terbaru
Karena sifatnya yang open source, Blender tidak hanya digunakan oleh studio animasi di Belanda saja. Namun di seluruh dunia. Sudahkah anda menggunakan Blender dan merasakan campurannya 😉
Shopee Lovember

Leave a Comment