panduaji

Kategori: Review

Mencoba Geany untuk Membuat Website

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Sudah lama tidak membuat sebuah website dengan coding manual html, biasanya saya menggunakan wordpress yang mudah dan cepat. Karena kemarin saat membuat website event wordpress ditolask, akhirnya saya putuskan untuk membuat onepage html website dengan memanfaatkan jquery dan kawan-kawannya. Saya mencoba menggunakan Geany untuk membuat website ini.

Apa itu Geany?

Geany merupakan sebuah IDE (Integrated Development Environment) yang bisa digunakan untuk menulis berbagai macam jenis code. Salah satunya HTML. Untuk mengetahui berbagai macam bahasa yang didukung, coba kunjungi Full List Supported.
Saya menggunakan geany untuk membuka dan menyunting file dengan format HTML, CSS, dan JS. Aplikasi ini jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan netbeans maupun eclipse. Tampilannya pun sederhana tidak terlalu rumit. Berikut penampakan softwarenya.
Penampakan Geany
Penampakan Geany
Geany tersedia untuk  berbagai macam sistem operasi seperti linux dan windows. Untuk mendownload secara gratis bisa mengunjungi link di bawah ini
Sedangkan untuk pengguna ubuntu, bisa menggunakan perintah sebagai berikut
sudo apt-get install geany

Kenapa Pakai Geany?

Sebenarnya tidak ada alasan khusus kenapa saya menggunakan geany selain iseng. Iseng karena sudah terlanjur di install. Ternyata memang lebih mudah menggunakan geany untuk menulis kode website daripada menggunakan gedit. Ada beberapa hal yang saya sukai dari Geany
  • IDE yang sederhana, ringan dan mudah dipahami
  • Mirip dengan notepad++, kita bisa collapse sebuah tag html dengan mudah
  • Auto closing tag, ketika kita membuka sebuah tag, maka secara otomatis akan terbentuk sebuah penutup tag.
  • Memunculkan autocomplete untuk tag-tag tertenu seperti h3, h2, h1, dsb

Kekurangan Geany

Berikut beberapa kekurangan geany menurut saya yang sebenarnya bisa membantu dalam efektivitas pengerjaan.
  • Tag yang di collapse tidak bisa dicopy, harus di expand / dibuka terlebih dahulu.
  • Autocomplete masih belum lengkap, kita diharuskan untuk mengetik beberapa tulisan terlebih dahulu. Selain itu tidak selengkap milik aptana.
  • Tidak bisa membaca sebuah project, sehingga harus mengetikkan manual jika ingin mengambil dari file yang berbeda
Mungkin baru itu yang saya rasakan selama dua hari ini menggunakan geany. Untuk website yang saya buat dengan geany akan online minggu depan dan InsyaAllah dapat diakses pada halaman MMBFEST.
Jika kamu sedang belajar pemrograman yang didukung Geany, tidak ada salahnya untuk mencoba geany seperti yang sudah panduaji.net lakukan. Semoga bisa jadi pertimbangan IDE untuk kamu coba dalam coding 😀
Shopee Lovember

4 thoughts on “Mencoba Geany untuk Membuat Website”

  1. Sebenarnya geany bagus mas, tapi memang fitur autocomplete belum lengkap… Pernah saya coba ngoding CSS3 malah tidak muncul autocompletenya… Kalau Komodo Edit masih mending agak lengkap (pernah saya coba hanya untuk pemrograman html dan css)… Mungkin masnya bisa memberikan reviewnya… Karena saya kurang tahu banyak tentang pemrograman…

    Reply
    • Saya belum pernah pakai Komodo Edit, mungkin bisa coba Aptana Studio. Autocompletenya lumayan lengkap. Dulu saya pernah pakai untuk ngerjain tugas-tugas web :d

      Reply
    • Oke mas, terima kasih atas sarannya… Tak coba Aptana, lumayan bisa membatu newbie seperti saya ini dengan autocompletenya 🙂

      Reply

Leave a Comment