Film Dokumenter Life After Pi

panduaji

0 Comment

Link
Masih ingat film Life of Pi? Sebuah film yang meraih penghargaan oscar tahun lalu. Kemarin saya baru saja melihat sebuah film dokumenter yang berjudul Life After Pie. Film yang berdurasi 30 menit ini bukanlah plesetan dari film Life of Pi, namun sebuah film dokumenter dari Rhytm & Hue setelah mendapatkan piala oscar atas film Life of Pie.

Rhytm & Hues merupakan sebuah studio visual effect yang berusia sekitar 25 tahun. Studio ini sudah menyelesaikan banyak sekali scene visual efek untuk film-film box office di hollywood. Dalam video diatas tampak beberapa film seperti Life of Pi, Allice and Wonderland, The Avenger, Snow White, dan masih banyak lagi.

Untuk yang kesulitan dalam mendengarkan percakapan bahasa inggris, coba aktifkan fitur caption sehingga muncul subtitle dalam bahasa inggris. Fitur caption ini hanya berlaku untuk streaming youtube. Kalau video sudah di download beda lagi ceritanya 😀

Pada tulisan ini saya mencoba untuk mengurai permasalahan yang dialami oleh studio tersebut yang saya tangkap setelah menyaksikan video diatas.

Permasalahan di Studio VFX

Fix Bid / Fix Price

Fix bid ini mirip dengan konsep borongan di dunia pertukangan. Saya coba analogikan dengan dunia pertukangan yang mungkin lebih mudah dipahami. Kurang lebih contoh Fix Bid adalah sebagai berikut

Saya ingin, membangung sebuah kamar mandi dengan anggaran 10 juta. Saya sudah menyediakan bahan-bahan untuk proses pembuatan kamar mandi tersebut. Kemudian uang 10 juta saya berikan ke salah satu pemegang proyek. Kemudian saya beri deadline selama 1 bulan. Saya tidak mau tahu bagaimana caranya yang penting dengan uang 10 juta yang sudah saya keluarkana tersebut, kamar mandi yang saya inginkan bisa selesai. 

Ketika di tengah jalan saya menginginkan perubahan, saya bisa meminta tukang yang sedang mengerjakan dan tidak mengeluarkan uang tambahan untuk hal tersebut. Apabila proyek pembuatan kamar mandi tersebut molor karena adanya revisi dari saya, saya tidak mengeluarkan uang lagi untuk biaya tambahannya.

Intinya sebuah proyek dihitung dengan jumlah nominal yang pasti. Bisa juga dibilang paketan pengerjaan sebuah proyek. Ada sebuah ilustrasi dalam film dokumenter tersebut

Pengerjaan 500 shot dengan dana $10 juta. Dikerjakan dalam waktu 10 bulan. Saat proses pengerjaan shoot tersebut pasti ada perubahan, karena pembuatan film bukanlah hal yang pasti. Ini adalah proses kreatif yang wajar.

Apabila dalam waktu 10 bulan 500 shot belum selesai, studio tetap harus menyelesaikannya. Entah itu molor sebulan, dua bulan maupun tiga bulan lebih. Studio tetap harus membayar seluruh karyawan yang mengerjakan semua itu. Sedangkan anggaran di dapatkan hanyalah untuk pengerjaan 10 bulan. Apabila sebulan membutuhkan dana sekitar $ 1 juta, apabila molor  3 bulan, studio harus menanggung kerugian sebesar $3 juta. Banyak kan?

Fix bid cocok untuk pengerjaan sebuah bangunan, karena terdapat sebuah gambar blueprint dengan spesifikasi yang lengkap untuk masing-masing komponen seperti paku, kaca, kayu dan yang lain. Berbeda dengan film, tidak semua yang ada dalam storyboard sama dengan apa yang diharapkan oleh sutradara.

Untuk pengerjaan sebuah film lebih baik apabila dihitung per jam. Bukan per project seperti fix bid diatas. Apabila dihitung per jam, mungkin apa yang diperoleh oleh studio / artist akan lebih manusiawi.

Beberapa waktu lalu saya membaca notes Kudha Tama, Co Founder dari Manimoki Studio, yang juga membahasa tentang fix bid ini. Untuk notesnya bisa di baca pada notes facebook (semoga bisa diakses untuk publik)

Tidak Ada Bagi Hasil

Ketika sebuah film yang rilis mendapatkan keuntungan yang besar, tidak ada pembagian keuntungan dengan studio VFX. Padahal VFX mendapatkan porsi yang besar dalam menarik penonton. Bayangkan dunia perfilman tanpa adanya VFX apakah film tersebut masih tetap menarik? 
Film Tanpa VFX (Visual Effect)
Film Tanpa VFX (Visual Effect)
Dalam video dokumenter tersebut disebutkan bahwa total biaya yang dikeluarkan untuk film Life of Pi adalah 120 juta dollar amerika, sedangkan pendapatan Life of Pi di seluruh dunia sekitar 602 juta dollar amerika. Kalau dihitung kasar, keuntungan film tersebut sekitar 480 juta dollar lebih. Berikut data yang saya ambil dari video dokumenter tersebut
Pendapatan Life of Pi
Pendapatan Life of Pi
Jika saja ada bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh oleh sebuah film dengan studio vfx, mungkin ceritanya akan lain. Studio VFX tidak akan mengalami kebangkrutan seperti ini. MUNGKIN LHO. Saya kurang tahu dengan regulasi tentang sistem pembayaran film.

Pajak

Merupakan salah satu poin yang kurang saya pahami dari film ini. Dari apa yang saya tangkap, studio vfx diharuskan untuk mengerjakan filmnya di Vancouver Canada. Apabila sebuah studio mendapatkan project senilai $10juta, maka setelah terkena pajak, kurang lebih studio tersebut hanya akan mendapatkan $7juta. Potongan yang sangat besar menurut saya, 30%. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat sendiri film dokumenter tersebut.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya tentang berita bangkrutnya Rhytm & Hue, sebuah studio yang baru saja memenangkan piala Oscar. Apa yang sebenarnya terjadi? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, mungkin bisa langsung menyaksikan film dokumenter Life After Pi berikut

Tulisan ini hanyalah opini saya tentang video dokumenter diatas. Apabila ada kesalahan dalam pemahaman saya tolong koreksi apa yang salah.

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment