panduaji

Kategori: Dolan

Backpacker ke Karimunjawa Eps 03 – Bertualang di Daratan Karimunjawa

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Bukit Joko Tuo - Karimunjawa
Bukit Joko Tuo – Karimunjawa

Backpacker ke Karimunjawa Eps 03: Bertualang di Daratan – Setelah sebelumnya melalui perjalanan yang cukup panjang dari Surabaya ke Jepara kemudian sempat nggembel di pelabuhan Kartini jepara dan akhirnya kami tiba di pulah Karimunjawa.

Karimunjawa memang terkenal dengan berbagai macam wisata lautnya, namun di pada Eps 3 Backpacker di Daratan Karimunjawa saya akan coba ulas beberapa tempat wisata darat yang bisa disinggahi ketika main ke Karimunjawa.

Kesan Pertama : PANAS!

Begitu keluar dari kapal yang nyaris membuat saya mabuk laut, saya disambut dengan hawa yang begitu PANAS! Meski masih dipelabuhan hampir tidak terasa adanya angin sama sekali. Banyak orang yang sudah dijemput oleh agen travel di pelabuhan untuk segera ke homestay maupun ke basecamp travel tersebut.
Jam menunjukkan pukul 11 lebih dikit ketika saya dan adit memutuskan untuk membeli tiket langsung untuk kepulangan kami pada hari kamis dengan mengendari Kapak Siginjai. Loket ketemu tapi tutup. Dengan tampak sok tidak kebingungan kami mengelilingi area pelabuhan. Sudah mulai banyak orang yang pergi meninggalkan pelabuhan, baik yang sudah dijemput travel atau yang naik kapal menuju Jepara lagi. Express Bahari 2C kalau hari senin PP Jepara – Karimunjawa.
Akhirnya kami memutuskan untuk mendatangi orang di information center dan bertanya perihal pembelian tiket kapal siginjay. Ternyata dari situ kami baru tahu bahwa tiket siginjay tidak bisa dipesan dan hanya bisa dipesan saat hari H sebelum keberangkatan.
Oleh karena itu kami putuskan untuk menuju penginapan yang sudah kami booking terlebih dahulu, yaitu Karimun Indah yang lokasinya saya juga tidak tahu :D. Begitu mau keluar dari pelabuhan, ternyata ada penarikan tiket masuk Karimunjawa. Untuk turis lokal dikenakan biaya Rp. 5.000 sedangkan untuk turis luar kalau tidak salah Rp. 150.000.

Perjalanan Menuju Homestay

Homestay terletak tidak jauh dari alun-alun Karimunjawa, untuk mencapainya bisa naik becak yang dibandrol sekitar Rp. 20.000. Berhubung tidak ada becak yang nongol, akhirnya kami putuskan untuk jalan kaki, karena kata bapak penjaga loket lokasinya tidak terlalu jauh, sekitar 2 km.
Nuansa pedesaan sangat kental di sepanjang perjalanan menuju homestay. Saya suka dengan nuansa seperti ini. Setelah bertanya sekali lagi, akhirnya kami bisa menemukan yang namanya homestay karimun indah.
Kesan pertama ketika masuk homestay adalah homey. Rumah khas jaman dahulu merupakan salah satu hal yang saya sukai. Benar-benar suasana desa. Sesampainya di Homestay kami bertemu dengan Mas Danie + (istri, maaf mbak lupa namanya) dan Mas Arie pemilik homestay. Dari situ saya mendapatkan cerita wisata darat yang bisa dikunjungi di hari pertama beserta tips dan trik lain berburu tempat di Karimunjawa.

Trus ngobrol dengan ibuk-ibuk yang ada di homestay yang punya anak di Blitar. Cerita yang sangat panjang hingga jam menunjukkan pukul 2 siang.

Bertualang di Daratan Karimunjawa

Menurut informasi yang kami dapatkan dari Mas Arie, untuk rute darat yang direkomendasikan adalah dari Bukit Joko Tuo lanjut ke Dermaga dan melipir menuju Ujung Gelam untuk menikmati sunset di pesisir laut. Kami mengikuti saran dari pemilik homestay untuk menjelajahi rute tersebut.

Bukit Joko Tuwo

Untuk menuju bukit tuwo kami dikenakan biaya 5 ribu rupiah. Entah ini retribusi beneran atau liar, karena tiketnya seperti fotokopian gitu. Dari bukit joko tuwo kita bisa melihat ‘kota’ Karimunjawa. Terdapat banyak gubuk yang bisa digunakan untuk berteduh dengan angin sepoi-sepoi membuat ngantuk.

Selain bisa melihat Karimunjawa dari ketinggian, terdapat fosil ikan paus yang diberinama joko tuwo. Berikut penampakan fosilnya

Fosil paus Joko Tuwo
Fosil paus Joko Tuwo

Tidak hanya itu, ada lagi yang bisa dilihat di bukit ini yaitu tasbih raksasa. Pertama saya bingung dan penasaran gimana bentuknya tasbih raksasa itu. Ternyata setelah saya lihat, penampakan dari tasbih raksasa seperti gambar di bawah ini

Tasbih Raksasa
Tasbih Raksasa

Saat berada disana tampak ada pembangunan semacam kebun bunga. Masih gersang dan belum ada bunganya. Mungkin nanti bakalan ada ketiika sudah waktunya. Perjalanan dilanjutkan ke pantai ujung gelam

Pantai Ujung Gelam

Lokasi pantai ujung gelam lumayan jauh, kalau tidak salah sekitar 7 kilometer dari alun-alun Karimunjawa ke arah barat laut. Supaya lebih jelas, silakan temukan tulisan Ujung Gelam pada peta di bawah ini. Disitulah lokasi pantai yang saya maksud.
Cari Ujung Gelam di Peta
Cari Ujung Gelam di Peta
Jauh kan? Membutuhkan waktu sekitar 20 menit menuju lokasi. Kok lama? Jalanan enggak semulus jalan provinsi di Surabaya dan banyak yang sudah berlubang. Selain itu sempat kebingungan juga apakah ini benar jalannya atau sudah kebablasan? Ternyata ada petunjuk arah ketika kamu sudah sampai di gang menuju pantai ini. 
Jalan menuju pantai ini lumayan bagus karena sudah di cor dengan semen. Dikenakan biaya perawatan jalan kalau tidak salah 2 ribu rupiah per motor. Sebelum sampai di Ujung gelam ada sebuah spot pantai yang sangat tenang dan saya tidak tahu nama pantai ini apa.
Disitu saya bertemu dengan dua pria yang bernama Teguh dan Tono. Keduanya merupakan saudara yang juga memiliki usaha travel. Mas Tono merupakan guide lokal dengan kemampuan berbahasa inggris yang lumayan, sedangkan Mas Teguh kakaknya yang juga punya usaha di Karimunjawa. Dari obrolan singkat dipinggir pantai sambil menunggu sunset di dekat ujung gelam akhirnya kami betukar nomor hape. Lumayan bisa dijadikan teman ngobrol untuk mengetahui lebih dalam tentang Karimunjawa.
Setelah cahaya sudah mulai menguning akhirnya kami menuju pantai ujung gelam yang tidak begitu jauh dari lokasi tersebut. Ada banyak kapal bersandar, termasuk wisatawan lokal dan asing. Agak sulit mencari sebuah spot yang kosong untuk mengabadikan senja yang jingga, karena banyaknya orang namun dengan sedikit melompati bebatuan akhirnya dapat sebuah spot yang cukup keren dan asyik.
Dari spot tersebut adit teman saya mengambil gambar dengan berbagai macam perlengkapan kamera yang sudah dibawanya. Sedangkan saya hanya mencoba mengabadikan menggunakan kamera digital seadanya. 
foto dengan filter
Adit ambil gambar dengan filter
Dari jeprat-jepret si adit, inilah hasil foto terbaik di pantai ujung gelam ini. Maaf ya, resolusi gambarnya kecil. Mau gambar dalam resolusi besar? Langsung kontak adit aja deh.
Pantai Ujung Gelam
Pantai Ujung Gelam

Keren ya? Sedangkan hasil jepretan saya menghasilkan gambar berikut ini

Jepretan terbaik saya di pantai ujung gelam
Jepretan terbaik saya di pantai ujung gelam
Setelah berfoto ria di pantai ujung gelam kami berdua kembali ke penginapan. Disarankan untuk menggunakan kacamata atau helm apabila ingin menikmati sunset di pantai ujung gelam. Karena sepulang dari pantai ini menuju daerah alun-alun akan ada banyak hewan beterbangan yang biasa disebut dengan samber moto.

Menikmati Ikan Segar di Alun-Alun Karimunjawa

Alun-Alun Karimunjawa merupakan pusat kegiatan warga di malam hari. Setahu saya, tidak ada tempat yang lebih ramai dibanding alun-alun Karimunjawa di malam hari. Terdapat pasar malam dengan berbagai macam dagangan, mulai dari kuliner hingga cindera mata. Semua ada di sini.

Saya makan malam bareng Mas Tono yang tadi sore ketemu di Ujung Gelam. Oleh Mas Tono direkomendasikan makan di warung pojok, saya bingung namanya. Berikut penampakan warungnya.

Kedai Lesehan
Kedai Lesehan

Bisa request mau masakan yang gimana? Ada asam manis dan sambel kecap. Harga bervariasi tergantung ukuran ikannya. Sebelum memilih ikan, biasanya dikasih tahu harga sama ibuknya yang jualan. Harga ikan tersebut belum termasuk nasi, 1 porsi nasi kalau tidak 4 ribu ya 3 ribu. Kalau ikannya bervariasi antara 20 – 50.

Soal masakan menurut penilaian lidah saya adalah 8 / 10. Kalau pas rame antrinya lama banget. Selain itu jam 10 malam juga hampir semua dagangan di alun-alun sudah tutup. Jadi kalau mau makan di alun-alun, lebih baik sekitar pukul 19.00 jangan terlalu malam.

Malam itu saya tidak terlalu banyak ngobrol dengan Mas Tono, karena ada kesibukan lain sehingga tidak bisa ngobrol lama. Setelah makan saya dan adit kembali lagi ke penginapan dan langsung istirahat untuk kegiatan esok hari :D.

Demikian bertualang di darat karimunjawa pada hari pertama, buat kamu yang belum tahu awal mulanya, ada baiknya membaca terlebih dahulu tulisan sebelumnya yaitu backpacker ke karimun jawa dimulai. Masih ada beberapa episode lagi tentang wisata bahari di Karimunjawa. Ikutin terus blog di panduaji.net 😀

Kalau ada yang ditanyakan, tinggalkan komentar saja nanti saya balas kok. Kalau butuh informasi untuk tur dalam jumlah banyak bisa hubungi saya. Nanti ada informasi paket tour yang saya dapatkan di Karimunjawa.

Episode Bakcpacker ke Karimunjawa

Shopee Lovember

16 thoughts on “Backpacker ke Karimunjawa Eps 03 – Bertualang di Daratan Karimunjawa”

  1. bos arep tkon, nek penginapane nang karimunjawa langsung golek nang kono iso gak? opo emang kudu booking sik

    Reply
    • Dulu berangkat minggu malem sampai surabaya jumat dini hari :D. kalau yang terakhir ini berangkat hari jumat nyampai rumah 2 minggu kemudian. soalnya keliling sekalian 😀

      Reply
  2. Mas kalo buat sabtu minggu hotel yang harga nya di bawah 300rb/mlm itu harus boking dulu? Nama nya apa? Aman gak klo buat pasangan? 😀

    Reply
    • Waktu itu saya nggak jadi nyewa motor mbak, karena dipinjemi sama pemilik penginapan. Untuk sewa motor di Karimunjawa bisa tanya langsung ke penginapan

      Reply
        • Coba hubungi Mas Arie Karimun Indah di nomor wa +62 813-2513-1608. Kadang masnya agak slow response. Tapi jangan berharap motor gratisan ya, karena saya nggak njamin sih. hahaha. Nitip salam ke Mas Arie kalau jadi nginep di sana 🙂

          Reply

Leave a Comment