Piala Patah Menyambut Kedatangan Smartphone

panduaji

0 Comment

Link
Piala Patah Menyambut Kedatangan Smartphone – Sebuah judul yang sepertinya cocok dengan kejadian yang saya alami beberapa waktu lalu. Sebelum menceritakan kronologinya di blog pribadi ini saya mau sedikit cerita bahwa waktu saya masih kecil saya ingin sekali mendapatkan sebuah piala. Tidak lain tujuannya untuk membanggakan orang tua. Namun apa daya, waktu duduk di sekolah dasar swasta MI Perwanida Blitar saya tidak pernah mendapatkan piala karena juara kelas. Waktu duduk di bangku SMP tidak ada piala untuk juara kelas, saat SMK pun tidak pernah mendapatkan piala :D.

Satu-satunya piala yang pernah saya dapatkan adalah Piala dari Kominfo saat meraih juara pertama dalam lomba ebook open source kategori mahasiswa tahun 2013. Dari beberapa ebook yang saya kumpulkan, hanya satu yang berjudul jurus scribus yang masuk dalam nominasi dan mengantarkan saya bertualang di Jakarta seorang diri dengan hasil akhir menjadi juara pertama dalam kategori ebook karya mahasiswa. Padahal ebook tersebut saya buat ketika saya belum masuk di bangku perkuliahan. Mungkin itu sebabnya sampai saat ini (21 Desember 2014) nama saya tidak masuk dalam data prestasi kampus #eh

Kronologi Kejadian

Kembali lagi ke masalah Piala IOSA yang secara bentuk cukup bagus menurut saya. Berikut penampakan pialanya ketika baru saya terima sekitar 1 tahun yang lalu.

Piala IOSA 2013
Piala IOSA 2013

Beberapa waktu lalu saya move on alias pindah dari Surabaya ke sebuah kota kecil yang bernama Blitar. Tragedi ini terjadi pasca pindahan tersebut. Saya meletakkan piala tersebut di dalam sebuah tas yang saya gunakan untuk membawa pakaian. Tas tersebut saya letakkan diatas meja dan terjauh dari ketinggian sekitar 1 meter lah. Begitu jatuh ternyata di dalamnya ada piala tersebut dan langsung keluar sudah terbelah menjadi dua bagian :D.

Piala IOSA patah
Piala IOSA patah

Setelah melihat patahannya, ternyata tidak ada baut sama sekali saudara. Piala bagian atas dan bawah hanya di LEM! Pantesan, apa yang pernah di peroleh Komunitas Blender Indonesia dan Mas +Hiza Ro dulu juga mengalami kejadian serupa. Bedanya bukan jatuh dari ketinggian 1 meter, tapi patah gara-gara berdesak-desakan di koper dengan pakaian.

Patahan Piala
Patahan Piala

Padahal sudah ada lubang yang disediakan untuk baut, tapi bautnya enggak ada. Parah banget nih, padahal harga baut juga enggak mahal-mahal amat dan bisa dengan mudah ditemui. Pialanya tiap tahun sama, tapi untuk tahun 2014 ini ajang IOSA tidak ada suaranya, sepertinya memang tidak ada :D.

Dapet Smartphone Sebagai Penggantinya

Mungkin ini memang sudah ditakdirkan. Tidak berselang lama dari kejadian diatas saya mendapatkan email kalau pengiriman hadiah lomba blog wonderfull Indonesia di Kompasiana sudah dikirim. Alhamdulillah wae ternyata rangkaian perjalanan wisata backpacker ke Karimunjawa beberapa waktu lalu membawa manfaat tersendiri :D.
Smartphone dikirim menggunakan JNE dan di packing dengan box kayu untuk menghindari kerusakan. Berarti enggak asal-asalan buat ngirimnya dan terjamin sampai tujuan dengan selamat. Berikut penampakan box kayu dari JNE 😀
box kayu JNE
box kayu JNE
Dan ketika packing dibuka ternyata selain dapat smartphone dapat surat dari Kompas untuk konfirmasi kalau barang sudah sampai. Selain itu dalam paketan smartphone tersebut terdapat beberapa item seperti kartu perdana dan voucher line yang tidak bisa dipakai. Karena vouchernya sudah expired tanggal 31 Oktober 2014 kemarin.
bundling samsung galaxy star
bundling samsung galaxy star
Tapi lumayan, kartu simpati bundlingannya memberikan layanan gratis internet selama 3 bulan. Seperti paket bundling yang diterima kalau beli motorola moto g yang gratis 1.5GB/bulan hingga 6 bulan :D.
Ada sebuah pelajaran penting yang bisa dipetik dari kejadian ini. Apa yang hilang pasti ada gantinya, memang belum tentu baik tapi bisa jadi lebih bermanfaat dari apa yang hilang. Contohnya ini, piala mungkin lebih berkesan, namun kurang bermanfaat. Sedangkan smartphone yang menggantikannya mungkin terkesan lebih sederhana tapi bisa buat modal untuk jual sambel pecel 😀
Sekian catatan iseng untuk mengisi waktu luang saya karena hujan di Blitar, sehingga malas untuk pergi kemana-mana.
Blitar, 21 Desember 2014 

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment