Jalan Jalan di Bangkok Seharian

panduaji

0 Comment

Link
Ucik udah punya beberapa itenary yang harus dikunjungi di hari pertama di Bangkok. Beberapa tempat yang akan kita kunjungi di hari pertama ini adalah Grand Pallace, Wat Arun dan Wat Pho. 3 Destinasi yang lokasinya saling berdekatan.

Untuk mencapai lokasi ini, kamu bertanya pada penjaga fifty vx hostel, meski dengan google maps aku bisa dengan mudah menemukan lokasi ini, tapi masih enggak yakin kalau google maps itu terkadang menyesatkan.

Naik BTS di Bangkok

BTS di Bangkok
BTS di Bangkok
Dalam perjalanan hari ini selain aku, Ucik, Dindut, dan Adit kami mendapatkan 2 tambahan personil yaitu Fatma dan Dila. Total rombongan hari itu ber enam. Sedangkan yang lain entah punya rencana kemana. Dari Vx Fifty Hostel kami berenam jalan kaki ke On Nut BTS Station yang jaraknya sekitar 700 meter. Lumayan sih.
Dari BTS On nut beli tiket pakai koin 42 Bath untuk menuju Saphan Taksin. Kalau enggak punya koin, kamu bisa tukar uang di loket. Sebelum membeli tiket, lihat dulu harga tiket dari tempatmu berangkat menuju stasiun. Karena kalau enggak cocok, kamu enggak bisa keluar dari stasiun.

Cara Beli Tiket BTS di Bangkok

Setelah kamu persiapkan uang koin, dan kamu ada di depan mesin tiket ikuti langkah-langkah berikut.
  1. Pilih stasiun tujuan dengan menekan tombol
  2. Masukkan koin sejumlah biaya menuju stasiun tersebut. Lebih juga enggak papa, nanti dikasih kembalian sama mesinnya.
  3. Setelah itu tiket akan keluar dari mesin tiket.
Kalau kamu masukin uang 1 bath tapi ditolak oleh mesin, jangan panik dulu. Coba masukkan lagi koin tersebut siapa tahu beruntung. Kalau beberapa kali tetep enggak bisa, ada baiknya tukar koin.
Mesin Tiket BTS Bangkok
Mesin Tiket BTS Bangkok
Ketika akan memasuki stasiun BTS, kamu masukkan tiket ke dalam lubang yang sudah di sediakan. Setelah itu masuk ki loket tiket dan ambil tiket yang tadi kamu masukkan supaya bisa keluar di stasiun tujuan.
Gampang kan? Jangan ngikutin orang yang di tempel, karena mereka itu pakai kartu langganan kereta jadi tinggal tempel ntar saldonya berkurang sendiri. Karena aku sempat menirukan mereka dengan menempelkan kartu, tetapi enggak bisa. Untung ada mbak mbak penjaga pintu yang kasih tahu caranya masuk. Jadi ketahuan deh kalau baru naik BTS untuk pertama kalinya -_-.
Dari On Nut BTS Station, kami turun di Siam BTS Station. Dari Siam lanjut naik BTS jalur sebelah menuju Saphan Takhsin BTS Station. Kalau BTS penuh enggak usah maksa masuk, tunggu aja karena enggak lama akan ada BTS yang datang lagi kok. Woles aja cuy. 

Naik Perahu di Chao Phraya

Dari BTS Saphan Takhsin turun langsung menuju ke dermaga di pinggir kali. Dari dermaga ini kami naik kapal untuk menuju dermaga terdekat dari Grand Pallace yaitu Tha Chang Cross River Ferry Pier. Sebenernya ada yang lebih deket, tapi karena chao phraya express berhentinya disitu yaudah terima aja deh.
Sekali naik boat chao phraya express ini dikenakan biaya 40 bath. Kalau mau tiket terusan sehari naik sepuasnya bayarnya cuma 150 bath. Karena kita mikirnya enggak keliling bangkok naik perahu seharian ini jadi yaudah beli tiket sekali naik aja.
Sungai Chao Phraya
Sungai Chao Phraya
Di kapal chao phraya express ini ada seorang pemandu wisata yang menerangkan lokasi-lokasi yang disinggahi selama perjalanan. Jadi enggak perlu khawatir nyasar kalau mau ke wat wat yang ada di sekitar Bangkok, terutama di sekitar sungai chao phraya ini.
Dari kapal chao phraya express ini kamu bisa melihat pemandangan kota bangkok dari sungai yang cukup besar. Jadi kebayang kota-kota besar di Indonesia kalau pakai transport semacam ini bakalan asyik. Tapi untuk itu perlu public transport yang mumpuni dulu untuk menunjang transportasi ini. Biar gampang kemana-mana.

Enggak usah nunggu sungainya bersih, minimal enggak banyak sampah yang ngapung dan enggak berbau udah asik aja kok naik perahu keliling kota.

Akhirnya sampai juga di Tha Chang Cross River Ferry Pier. Pelabuhan sungai yang cukup dekat untuk menuju Grand Pallace.

Keliling Grand Pallace

Dari port kapal ini menuju grand pallace lumayan juga sih buat capek. Apalagi siang itu bener-bener panas cuacanya. Setelah melakukan jalan kaki sama beli jus jeruk seharga 20 bath cukup melegakan. Akhirnya grand pallace terlihat, namun pintu masuk wisatawan terletak di tengah yang jaraknya juga cukup lumayan.
Berhubung aku teringat tulisan di hostel bahwa jangan mudah percaya dengan orang Thailand, akhirnya untuk menentukan pintu masuk pun kami ngikut sama rombongan yang jumlahnya banyak. Pasang wajah sok tau aja biar enggak kena sepik orang-orang Thailand yang mungkin saja punya niat kurang baik. Bukannya suudzon sih, tetapi waspada.
Tiket Grand Pallace
Tiket Grand Pallace
Untuk masuk ke kawasan Grand Pallace kamu akan dikenakan biaya sebesar 500 bath. Mahal yak? Selain itu kudu pakai celana panjang. Meski bawa celana pendek, aku juga bawa sarung, jadi tetep bisa masuk.
Kalau ke grand pallace bawa botol air minum yak, karena kamu bisa isi air minum sendiri di dalam. Tempat orang jualan juga lumayan jauh, karena grand pallace ini super duper luas dengan beragam bangunan. Berhubung kami enggak ada yang bawa minum dan dindut mendapatkan botol dari Tuhan, akhirnya aku isi air minum buat bekal keliling grand pallace.
 Salah Satu Kawasan Grand Pallace
Salah Satu Kawasan Grand Pallace
Ketika masuk ke kuil, jangan sembarangan foto, karena di beberapa kuil tidak diperbolehkan mengambil gambar. Jadi harap di hormati larangan semacam itu. Di dalam kuil yang jadi background cewek-cewek hits diatas ada patung budha berlapis emas dan enggak boleh difoto. Meski aku sempat lihat beberapa orang dengan lensa tele curi-curi foto dari luar. Bulenya itu orang ASIA. entah ini semacam mental atau gimana ya -_-
Kawasan Grand Pallace
Kawasan Grand Pallace
Selain terdapat kuil-kuil, ternyata Grand Pallace juga digunakan untuk kantor pemerintahan. Pantesan pintu masuk dan keluar wisatawan dibatasi dan dijaga ketat oleh militer.

Setelah lelah berkeliling Grand Pallace, kami masih punya satu tujuan lagi, yaitu di Wat Pho yang terletak di belakang grand pallace. Sebelum ke Wat Pho, sempat jajan di sevel sama trotoar sebrang Grand Pallace karena emang laper, pengen camilan dan cari yang seger-seger.

Di sini banyak banget yang jualan buah-buah segar. Dan itu bener-bener laku keras. Apalagi cuacanya bener-bener panas, lihat buah dengan air es berasa kaya nonton bokep. Rasanya pengen beli mulu.

Jalan kaki dari Grand Pallace ke Wat Pho juga enggak bisa diremehin lho, lumayan jauh dan bikin capek. Beneran deh. Kalau enggak mau capek mending naik something gitu deh, tuk tuk misalnya.

Budhanya Bobok di Wat Pho

Setelah melakukan perjalanan yang cukup lama menuju wat pho karena sempat duduk-duduk manis meluruskan kaki, akhirnya kami tiba di wat pho. Enggak semahal Grand Pallace cuma perlu bayar sekitar 100 bath kalau enggak salah. Udah bisa masuk dan menukarkan kupon botol air mineral secara gratis.
Kuil Wat Pho
Kuil Wat Pho 
Wat Pho enggak seketat Grand Pallace, aku masuk pakai celana pendek diperbolehkan. Cuma kalau mau masuk ke kuilnya harus pakai yang panjang. Buat yang enggak punya sarung atau sebagainya enggak masalah sih, dipinjemin kok di pintu masuk kuil dan dikembalikan waktu keluar.
Selain itu sepertinya di Wat Pho ini banyak pencuri sandal, buktinya ketika masuk juga dipinjemi tas untuk membawa alas kaki. Mungkin banyak kejadian sandal / sepatunya ilang di emperan wat pho.
Patung Budha Tidur di Wat Pho
Patung Budha Tidur di Wat Pho
Di dalam kuil ini terdapat patung budha yang sedang leyeh-leyeh, waktu dateng masih ada bagian yang di benerin entah apa istilahnya. Aku enggak yakin sih kalau patung budha ini terbuat dari emas, kalau emang dari emas pasti penjagaan di sini ketat. Sepertinya cuma dilapisi kuningan atau semacamnya.
Wat Pho
Wat Pho
Setelah capek berkeliling, kami duduk-duduk santai sambil menikmati air mineral gratisan dari penukaran tiket. Karena setelah ini kami janjian untuk ketemu di Terminal 21 sama rombongan yang lain.

Kulineran di Terminal 21

Awalnya kita pengen ke Terminal 21 dengan moda transportasi lainnya, setelah bertanya-tanya dengan orang di sekitar pemberhentian bus bahkan sampai tunjuk-tunjuk peta enggak ada hasil yang memuaskan. Akhirnya kami bertanya pada polisi wisata yang memberikan referensi untuk naik chao phraya express dan naik BTS ke Terminal 21. Itu rute paling mudah dan nyaman untuk dinaiki.
Dulek dulek Peta
Dulek dulek Peta
Jadi, disini PETA itu benar-benar penting. Pantesan si Dora kemana-mana bawa peta. Karena enggak semua orang bisa dijelasin dan belum tentu ngerti kalau tanya. Apalagi ukuran layar smartphon juga enggak ada yang 10 inch lebih. 
Akhirnya kami pun berjalan menuju ke Tha Thien Port untuk naik chao phraya express. Di sini enggak ada loket jadi pembayarannya ketika kita naik kapal, ntar ada kondektur yang narikin uang. Bayar lagi deh 40 bath untuk balik ke pelabuhan dibawah BTS Saphan Taksin.
Tiket BTS dan Kembaliannya
Tiket BTS dan Kembaliannya
Dari Saphan Taksin naik BTS ke SIAM dan turun, setelah itu oper naik ke Asok. Terminal 21 ada di deket BTS Asok. BTS dari Saphan Taksin ke Asok. Tiket BTSnya 42 Bath.
Terminal 21 itu nama sebuah mall, di sini kami bersepuluh berkumpul bersama. Tujuannya sih sebenernya di sini cuma buat makan. Karena emang susah buat cari makanan halal di kota Bangkok.
teman perjalanan
Teman perjalanan
Untuk berbelanja di foodcourt terminal21 kita harus beli semacam tiket yang diisi saldo. Semacam deposit gitu. Misal nih, aku ngisi 200 bath di kartunya, setelah itu makan makan dan habis 150 bath. Ketika kita ngembalikan voucher, duitnya balik 50 bath.
Makan Terminal 21
Makan Terminal 21
Di sini aku beli nasi Biryani dengan harga 32 Bath sudah termasuk dengan ayam goreng, ini lebih murah dibandingkan nasi ayam teriyaki frozen di sevel yang harganya kalau enggak salah 35 bath. Ada label halal di tempat pembelian nasi biryani, dan aneka masakan khas India lainnya. Minumnya cukup beli jus pineaple seharga 15 bath yang sudah super duper kenyang dan enak. Kalau mau ada mango sticky rice yang kurang lebih itu buah mangga dengan nasi ketan.
Mango Sticky Rice
Mango Sticky Rice
Kami kembali pulang ke VX Fify Hostel dengan naik BTS dari Asok menuju terminal On Nut. Harga tiketnya 31 bath dan perjalnan ditempuh selama 9 menit.
Sebelum kembali ke hostel, ternyata temen-teman mampir ke pasar malamnya bangkok yang ada di salah satu lahan di Sukhumvit Road. Ada banyak yang jualan makanan di sana seperti martabak seafood yang dibandrol dengan harga 60 bath. Aku cuma beli jus, karena masih terlalu kenyang. Entah kenapa kok jadi suka banget minum jus ketika di Bangkok :D.

Biaya Jalan Jalan di Bangkok Satu Hari

Kurang lebih ini pengeluaran selama sehari di Bangkok
  • BTS On Nut – Saphin Taksin : 42 Bath
  • Chao Phraya Express dari Satron – Tha Chang Cross River Ferry Pier : 40 Bath
  • Masuk Grand Pallace : 500 bath
  • Jajan di sekitar grand pallace : 50 bath
  • Wat Pho : 100 Bath
  • Chao Phraya Express dari Tha Tien – Satron : 40 Bath
  • BTS dari Saphin Taksin – Asok : 42 Bath
  • Makan di Food Court  Terminal 21 : 50 Bath
  • BTS Asok – On Nut : 31 Bath
Kalau di total kurang lebih 895 Bath. Kalau bath di kurskan ke 377 rupiah, seharian itu aku habis 338.215. Yang paling mahal emang di Grand Pallace sih, kalau enggak kesana bisa save banyak banget karena pengeluaran terbesar sih beli tiket masuknya.

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment