panduaji

Kategori: Dolan

Jalan Jalan di Nanzenji Temple dan Gion di Kyoto

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Nanzenji Temple Kyoto
Jalan jalan di Nanzenji Temple Kyoto

Setelah beristirahat sambil mencoba cream puff matcha yang enak di emperan Ginkakuji Temple, sekarang saatnya membakar lemak dengan berjalan kaki menyusuri philosopher path sejauh kurang lebih 2 km menuju Nanzenji Temple.

Philosopher Path
Philosopher Path

Philosopher path ini merupakan sebuah jalan yang disediakan untuk para pejalan kaki dimulai dari Ginkakuji Temple sampai di Nanzenji Temple. Berhubung jalannya cukup jauh, kami sedikit ngakalin naik bus 5 dan turun di halte Nanzenji Eikandodo Bus Stop untuk ke Nanzenji. Dari situ jalannya cuma 700an meter :D.

Jalan kaki menuju Nanzenji Temple
Jalan kaki menuju Nanzenji Temple

Selama jalan kaki dari halte menuju Nanzenji aku selalu kagum dengan suasana sekitar. Jalan cukup baik dan tidak terlalu banyak kendaraan bermotor, bahkan bisa dibilang sangat jarang. Selain itu juga hampir tidak terlihat adanya sampah, belum lagi sungai yang benar-benar jernih jauh dari limbah rumah tangga membuat jalan kaki begitu nyaman.

Selokan yang mengalir jernih di Jepang
Selokan yang mengalir jernih di Jepang

Bisa bayangin kan ? Gimana nyamannya jalan kaki enggak kringeten trus pemandangannya kaya foto diatas 😀 ?Adem di mata.

Sekilas di Nanzenji Temple

Nanzenji Temple memiliki banyak bangunan, di bagian paling depan ada sebuah gate raksasa yang sebenarnya kita bisa naik. Namun kemarin kebetulan udah sedang perbaikan atau gimana jadi wisatawan belum bisa naik. Jadi cuma foto dari bawah.

Nanzenji Main Gate
Nanzenji Main Gate

Gate kayu besar nan megah ini mengingatkanku dengan Sanctuary of Truth di Pattaya yang benar-benar keren dengan beragam ukiran kayu dan bangungan tanpa menggunakan paku baja sama sekali.

Berjalan masuk melewati taman, terdapat sebuah bangunan besar yang juga tertutup untuk wisatawan. Aku kurang tahu karena tidak menemukan adanya papan informasi tentang bangunan itu selain perbaikan di bagian depannya.

Nanzenji Temple
Bangunan yang tak kuketahui di Nanzenji Temple

Di balik bangunan tersebut di sisi kanan terdapat bangunan tua semacam jembatan dengan penopang-penopang yang terbuat dari batu bata. Maaf aku lupa bangunan apa ini karena terlalu lama enggak aku catat (penyesalan selalu datang belakangan)

Baca : Cara Membuat Visa Jepang Mudah Paspor Biasa

Masuk ke dalam Nanzenji Temple bagian dalam dikenakan biaya 500 Yen. Saat itu jam menunjukkan pukul  16.00, sedangkan temple ini tutup sekitar pukul 16.30 di bulan Februari. Jadi cuma bisa jalan-jalan bentar di dalamnya. Terdapat rock garden seperti di Ryoanji Temple di Kyoto. Seperti temple-temple lain, di beberapa bagiannya memang tidak boleh dimasuki oleh wisatawan.

Bagian dalam Nanzenji Temple
Bagian dalam Nanzenji Temple

Sebenarnya kuil ini cukup bersejarah, ada banyak penjelasan sejarah namun karena keterbatasan waktu yang mau tutup aku enggak sempat baca semua. Jadi kalau main ke sini mending enggak mepet sama jam tutupnya.

Menikmati Gion di Sore Hari

Dari Nanzenji Temple kami berjalan sejauh 1.2 km untuk menuju halte di Sanjo Dori. Perjalanan cukup jauh dengan jalanan menurun memberikan gambaran kehidupan Jepang seperti di film-film kartun masa kecilku, seperti di doraemon.
Jalan kaki di Jepang
Jalan kaki di Jepang
Di penghujung jalan aku melihat seorang sopir taxi perempuan yang sedang merokok yang buru-buru mematikan rokok begitu penumpang yang ditunggunya keluar dari rumahnya.  Dengan setelan hitam dan mobil klasik hitam kelihatan bener-bener keren. Membuat penumpang merasa nyaman dan aman, berbeda dengan sopir taxi bertampang preman yang seringkali tampak di Indonesia. 
Gion Bus Stop
Gion Bus Stop
Bus nomor 10 mengantarkanku di pertigaan Gion yang super duper rame. Dari Gion bus stop jalan kaki 100an meter ke barat dan ketemu gang dengan jalan pavingan yang instagramable dan mulai rame. Di sini lah (sepertinya) pusat keramaian di Gion. Temaram warna lampu kuning dan aktivitas di pinggiran jalan serta  beberapa orang tampak berjalan dengan kimono sambil berselfie ria. Di salah satu sudut aku liat sewa kimono komplit 2000 yen untuk  6 jam :D. Cukup mahal kan kalau mau foto-foto ala orang Jepang.
Gion, Kyoto Japan
Gion, Kyoto Japan
Deretan toko-toko dengan nuansa lokal tampak menghiasi kanan dan kiri jalan. Meski begitu, terkadang ada lho mobil yang lewat jalan kecil itu, entah mau kemana yang jelas ada. Di Gion tidak ada tujuan pasti selain cuma lihat-lihat, karena makan malam sudah memiliki rencana untuk makan di resto halal dekat tomato guest house tempatku menginap.
Daripada balik ke Gion Bus stop yang jaraknya lumayan bikin kaki pegel. Akhirnya jalan deh ke Higashi Oji Dori, disitu ada halte bus dan naik bus nomor 206 menuju Kyoto Station. Sore hari bus banyak yang penuh, jadi siap-siap aja ngerasain bus.zip :D. Tapi enggak terlalu parah kok. 
Shopee Lovember

Leave a Comment