Masih Dua Puluh Enam Kok

panduaji

0 Comment

Link
Sunset di Bukit
Menikmati sunset di puncak bukit

Dua puluh enam! Ini lanjutan serial tulisann catatan seputar ulang tahunku. Seperti pendahulunya, aku mau mencoba merefleksi tentang perjalanan hidup selama satu tahun belakangan. Well, ada banyak banget cerita yang tersusun dalam jangka waktu satu tahun.

Bertemu dengan Orang Orang Tepat di Waktu yang Tepat

Mainan di Kali
Mainan di Kali
Beberapa kali bertemu dengan orang-orang keren membuatku secara tak sadar mengucapkan “Kenapa nggak ketemu dari dulu?” Padahal rumah dan tempatnya enggak terlalu jauh. Namun Tuhan selalu punya rencana lain yang benar-benar baik buat kita.
Masih Dua Puluh Enam Kok 1
Bertemu teman baru @catatanbackpacker dan @portraitofindonesia

Kita akan dipertemukan dengan orang yang tepat di waktu yang tepat. Singkatnya, dulu waktu bikin channel youtube jelajah blitar aku ngerjain bareng berdua sama Mas Duval, setelah itu cukup lama vakum karena enggak sempat untuk bikin dan ngedit video. Tetapi belakangan aku mendapatkan teman yang senantiasa membantu untuk mengambil gambar, mengedit bahkan bantuin untuk jadi host ketika bikin.

Sama mas Duval dikenalkan dengan orang-orang gila yang suka menanam. Tidak disangka pula, belakangan ketemu orang-orang gila baru lainnya yang sebenarnya ada disekitar cuma belum kenal aja.

Buka jasa videografi di Blitar sekarang sudah lengkap tanpa buka open recruitment. Mau video cinematic, video profile, video aerial sudah ada semua. Eh ketika kerjaan mulai banyak, ada yang nawarin kamera dengan harga miring :D. Yakinlah, kalau kamu akan dipertemukan dengan orang yang tepat di saat yang tepat.
Bertemu teman baru
Teman baru (lagi)

“Aku sadar kalau aku enggak pinter-pinter banget dan pas pasan. Makanya aku kembali ke Blitar. Seenggaknya aku bakal lebih berguna di sini daripada  di kota besar”! Ungkap gadis lulusan Sastra Inggris dari salah satu kampus di Malang. Well done! Speechless setengah nggak percaya kalimat itu bisa meluncur dari mulutnya yang ya gitu lah 😀  (Lihat aja di channel youtube jelajah blitar).

Kalau orang gila cuma satu nggak terlalu ngefek apa-apa, paling sesekali orang-orang cuma risih dan terganggu. Tetapi ketika sekarang orang-orang gila mulai berkumpul jadi satu, tinggal lihat saja apa yang akan terjadi. Bukannya gitu?

Mencoba Usaha yang Tidak Terikat Waktu dan Tempat

Toko Online Jualan Cincin Perak
Toko Online Jualan Cincin Perak
Dulu banyak sekali bisnis yang aku tangani, sehingga aku enggak sempat buat mikir macem-macem. Waktu yang terbuang belum sepadan lah dengan penghasilan yang dilakukan. Akhirnya aku memutuskan untuk mulai fokus pada bisnis yang bisa mobile. Artinya dimanapun aku berada aku bisa tetap bertransaksi.
Bayangin aja lagi enak-enak nyantai menikmati salju di Jepang tetiba ada telp orang beli sambel pecel minta dikirim cepat. Iya kalau pesennya 1 kwintal gitu, pesennya cuma 5kg :D. Selain itu juga ada yang telp beli coklat bubuk. Untung belinya banyak, jadi bisa minta tolong temen online shop lainnya buat ngirimin.
Jual cincin perak tetap bisa jalan meski aku sedang enggak di Blitar. Ada cs sendiri yang sudah cekatan dengan jam terbang tinggi menghandle semua pesanan yang masuk. Tinggal kirim spesifikasi cincin aja sudah beres sampai pengiriman. Buat yang pengen jadi dropshipper bisa kontak aku aja, persyaratannya gampang kok.
Jasa Pembuatan Website di Blitar
Jasa Pembuatan Website di Blitar

Jasa pembuatan website juga jalan padahal enggak pernah promo gembor-gembor. Legalitas yang menjadi sandungan, karena beberapa minta ada badan usahanya. Alhasil dimakelari deh sama temen-temen yang punya PT.

Rental Outdoor di Blitar ini juga lumayan berkembang, meski enggak terlalu aku urus tapi tetep aja ada  yang nyariin. Alatnya juga enggak terlalu banyak juga, tapi lumayan bisa membantu teman-teman yang mau piknik. Ini salah satu usaha yang nggak mobile,  jadi kalau rumah kosong tinggal tolak aja :D. Toh, lebih sering di rumah kalau musim liburan karena kalau yang lain liburan aku cuma di rumah, sedangkan ketika yang lain kerja aku liburan :D.
Sekarang aku juga mulai mikir untuk promosi usaha, SEO emang hebat sih tapi butuh waktu agak lama dan biaya yang lumayan. Aku mikir ringkes aja sih, mulai nyoba iklan dengan Google Adwords untuk memaksimalkan penghasilan, its work! Website baru bikin, langsung iklanin dengan modal 30ribu, udah bisa laba 200 ribu. Nunggu optimasi SEO? Enggak dapet-dapet orderan :D.

Beberapa waktu lalu juga sempat mendapatkan tawaran untuk menulis di Colours Magazine, majalah inflight Garuda Indonesia jurusan timur tengah. Aku setengah nggak percaya aja, gegara nulis tentang masjid di Myanmar yang aku singgahin waktu liburan ternyata malah dapat kerjaan. Jadi,  jangan lupa ibadah waktu main :D.
Jadi meski nggak punya penghasilan tetap tetapi tetap berpenghasilan. Gitu aja sih.

Banyak Belajar di Jepang!

Backpacker Jalan Jalan ke Jepang

Jepang merupakan salah satu negara yang pernah aku impikan. Dulu bapak pernah memintaku untuk belajar makan pakai sumpit. Biar enak nanti kalau ke Jepang bisa makan macem-macem. Dari situ setiap makan mie ayam di warung selalu pakai sumpit (kalau di warungnya ada sumpit). Eh, ternyata kejadian beneran main ke Jepang, dan nyobain makan macem-macem pakai sumpit bahkan juga bawa oleh-oleh sumpit dari Jepang. (Sumpit gratisan waktu beli di sevel :D)

Selama dua belas hari di Jepang, aku belajar banyak banget terutama tentang bagaimana semuanya bisa terorganizir dengan sangat baik. Dari situ aku mencoba untuk membuat website direktori wisata Blitar yang aku tata dengan agak terorganizir sehingga bisa mempermudah siapapun yang mau main ke Blitar. Meski masih terbatas, setidaknya mau aku cicil sedikit demi sedikit.
Selain itu aku jadi penasaran untuk menjajaki belahan dunia yang lain tahun depan. Entah itu dimana aku juga kurang tahu, tapi setidaknya setahun sekali aku bakal ninggalin rumah minimal seminggu lah untuk menikmati belahan dunia yang lain. Percayalah kalau pengalaman itu kadang enggak bisa dirangkai dalam kata kata tetapi rasanya itu beneran nyata.
Ide-ide gila terkadang juga terlintas selama perjalanan. Hal hal baru emang merangsang perubahan, tetapi ada kalanya ide tersebut disimpan dulu dalam sebuah catatan kecil dan mulai di eksekusi ketika sudah dipertemukan dengan orang-orang yang tepat.

Bertemu teman sekolah yang sedang studi di Jepang
Bertemu teman sekolah yang sedang studi di Jepang

Apalagi bertemu dengan teman sekolah dulu dengan cerita yang baru. Tentang perang masing-masing individu terhadap dunia. Yakinlah bahwa setiap orang akan berada pada porsinya masing-masing untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Gak Bosen Tanya Jodoh?

Teman-teman sekolah
Teman-teman sekolah
Aku heran, kok enggak ada bosennya ya orang-orang itu tanya hal ini kepadaku. Kadang sampai risih sih, udah basi buat bercandaan. Toh, aku lho belum terlalu mikirin untuk saat ini. Memang kadang ada rasa gimana gitu dan pengen nikah. Tapi belum ngebet banget buat saat ini. 
Meski wanita silih berganti mengisi hari-hari, tetapi belum ada yang sampai bikin ngebet banget buat nikahin. Eh, bahasa kekiniannya halalin ya? Seenggaknya mau nuntasin tanggungan yang masih ada dulu. Toh masih dua puluh enam. Dulu waktu SMK pernah punya cita-cita menikah paling nggak usia dua puluh tujuh. Kan masih ada waktu satu tahun lagi bukan? Lebih dikit juga boleh. haha
Sama dengan yang diatas, kita akan dipertemukan dengan orang yang tepat di saat yang tepat. Begitu pun jodoh. Bahkan ada beberapa teman yang main ke rumah nyesel udah nikah duluan 😀 . Emang, nikah itu enak tapi banyak nggak enaknya katanya.
Beberapa teman nawarin untuk dikenalkan pada seseorang, tapi selalu saja bertanya kriterianya yang gimana? Aku cuma jawab, yang cocok aja sama aku. Nggak muluk-muluk kan 😀 ?
Masih dua puluh enam kok, jadi kerja keras dan serahkan hasilnya kepada Tuhan setelah itu nikmati hidup.

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment