panduaji

Kategori: Uncategorized

Menyiapkan Thumbnail untuk Posting di Jejaring Sosial

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Pernah menjadi admin dari sebuah akun jejaring sosial? Aku yakin mungkin mayoritas pernah, minimal menjadi admin untuk jejaring sosial milik sendiri (baca: akun pribadi). Pada kesempatan ini aku mau berbagi sedikit tips tentang bagaimana mengelola akun jejaring sosial. Untuk jejaring sosial pribadi mungkin bisa suka-suka, tetapi kalau mau diseriusin sebenernya mengelola sebuah akun jejaring sosial itu enggak main-main lho. Bahkan brand-brand besar punya tim sendiri untuk mengelola jejaring sosial mereka.

Fokus utama yang akan aku bahas pada postingan kali ini adalah bagaimana membuat guideline untuk sebuah akun jejaring sosial, terutama untuk posting konten baru. Sehingga postingan tersebut bisa mendapat perhatian cukup besar dari audience. Kebetulan aku lagi nunggu jam posting untuk konten baru di Jelajah Blitar makanya aku nulis sekalian biar bisa bermanfaat untuk teman yang lain.

Bagaimana Teknis Membuat Standar Postingan?

Sebelum membuat standar postingan, ada baiknya mengenal siapa audience yang kamu target. Anak muda kah atau orang-orang tua? Orang yang sudah menikah atau masih terus menerus jomblo? Ini penting karena konten yang dibuat juga berdasarkan hal tersebut. Tapi mohon maaf kalau postingan ini tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut karena memang fokusnya bagaimana teknis untuk menerbitkan post di jejaring sosial.

Studi kasus : Postingan video baru di Youtube Jelajah Blitar yang juga akan di bagikan di instagram jelajah Blitar baik melalui post maupun instastory.

Editing video untuk Youtube dan Instagram Beda
Editing video untuk youtube dan instagram beda cuy
Dari studi kasus diatas, aku menggunakan dua sosial media berbeda yaitu Youtube dan Instagram. Keduanya punya karakter sendiri-sendiri sehingga konten yang kita buat juga berbeda. Berikut beberapa perbedaan dua sosial media tersebut.

Youtube

  • Jejaring sosial berbasis video
  • Durasi video lama
  • Resolusi video up to 4K
  • Diakses dari berbagai macam perangkat (PC, HP, Tablet, Dll)

Instagram

  • Jejaring sosial berbasis gambar dan video
  • Durasi video maksimal 1 menit pas (gak bisa dinego)
  • Resolusi video mentok dengan width 1080
  • Diakses dari smartphone dan tablet
Dari sedikit perbedaan tersebut mungkin sudah punya gambaran kan bagaimana memperlakukan konten video untuk masing-masing. Kalau aku selama ini membuat video wisata Blitar dengan durasi sekitar 3 menit dan mengunggahnya di Youtube, sedangkan instagram aku gunakan untuk memberitahukan audience bahwa ada video baru di youtube. Sehingga perlu membuat sebuah video hilight pendek durasi 30 detik an dan mengarahkan audience untuk membuka channel youtube jelajah blitar.

Baca : Belanja di Luar Negeri

Dulu cara ini tidak terlalu berhasil menambah banyak viewer, karenna audience malas untuk mengetik url atau bahkan membuka channel youtube. Tapi semua berubah ketika ada fitur link pada instastory (hanya untuk akun instagram pilihan saja). Sehingga kita bisa input link di instastory, ini membuat para audience tinggal swipe atas untuk membuka link. Enak kan ?
Jangan tanya bagaimana cara mendapatkan fitur link di Instastory karena aku juga enggak tau karena tetiba sudah bisa dikasih link.
Menyiapkan Template Gambar untuk Jejaring Sosial
Menyiapkan Template Gambar untuk Jejaring Sosial
Namun untuk membuat semuanya berjalan maksimal, kita juga perlu menyiapkan konten untuk masing-masing jejaring sosial yang ada. Berikut hal-hal yang aku persiapkan sebelum posting di channel youtube dan instagram.
  • Thumbnail di Youtube (1920px x 1080px)
  • Thumbnail di Instagram (1080px x 1080px)
  • Gambar di Instastory (1080px x 1920px)

Membuat Thumbnail di Youtube dan Instagram

Pada dasarnya thumbnail di Youtube dan Instagram itu sama, bisa saja sekali buat untuk dua jejaring tersebut namun yang membedakan adalah feed instagram. Berikut infografis dari CGFrog untuk dimensi gambar di Instagram yang bisa buat patokan ketika membuat konten di Instagram.
Instagram Dimension Size
Untuk mempermudah pekerjaan biar enggak bikin dua kali bikin thumbnail. Di workspace Inkscape aku gunakan dua garis bantu seperti gambar di bawah ini.
Thumbnail di Youtube dan Instagram
Thumbnail di Youtube dan Instagram
Aku buat sebuah gambar landscape dengan resolusi 1920px  x 1080px. Setelah itu membuat sebuah garis bantu pada bagian tengah sehingga bagian tengah memiliki resolusi 1080px x 1080px.  Pastikan obyek utama / teks berada dalam garis biru sehingga ketika instagram melakukan croping, text dan gambar yang eye catching untuk thumbnail tetap terlihat. 
Begitu juga di Instastory, konten ya aku sesuaikan dengan dimensi fotonya. Sehingga berikut penampakan layout dalam pembuatan instastory untuk jejaring sosial
konten untuk Instastory
konten untuk Instastory
Hanya bagian yang ada overlay hitam yang aku gunakan. Teks juga disesuaikan dengan ukuran. Bagian bawahnya sengaja diberi grafis kuning untuk menampilkan tulisan see more ketika audience membuka instastory. Karena dengan begitu tulisan see more untuk membuka link bisa lebih terlihat oleh audience..
Ketika semua konten sudah disiapkan dan dipublish. Berikut penampakan dari konten-konten tersebut ketika diposting di jejaring sosial
Teks masih dalam frame
Teks masih ada dalam frame

Menyiapkan Thumbnail untuk Posting di Jejaring Sosial 1
Statistik instastory dalam waktu kurang dari 24 jam

Shopee Lovember

Leave a Comment