panduaji

Kategori: Dolan

Backpacker Karimunjawa Eps 05 – Menikmati Pesona Laut Karimunjawa (lagi)

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Backpacker Karimunjawa Eps 05 : Menikmati Pesona Laut Karimunjawa (lagi) – Wisata bawah laut yang sudah saya tulis pada postingan sebelumnya yang berjudul Backpacker Karimunjawa Eps 04 : Menikmati Pesona Laut Karimunjawa benar-benar keren. Ini pengalaman pertama buat saya dan mungkin tidak akan saya lupakan.

Mengejar Sunrise di Karimunjawa (lagi)

Sama dengan hari sebelumnya, di hari ketiga ini saya dan adit mencoba untuk berburu sunrise lagi. Kami tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dengan kemarin, kali ini kami berburu sunrise ke timur dengan mengendari motor pinjaman dari Mas Arie, pemilik homestay yang kami tempati.
Sepertinya cuaca sedang tidak berpihak, meski bisa menjangkau tempat yang lebih jauh ke timur dibandingkan kemarin yang hanya di Nirawana Resort namun awan mendung masih enggan menampakan kehangatan sinar mentari.

Setelah cukup puas dengan hanya menikmati angin pagi di pesisir timur Karimunjawa akhirnya saya dan adit kembali ke penginapan dan menuju pulau kapuk sembari menunggu pukul 08.00 untuk berlayar ke barat dengan rombongan yang baru.

Berlayar ke Barat

Kami berangkat dari penginapan sekitar pukul 08.00, sempat bertemu dengan Mas Dani dan istrinya yang bersiap untuk kembali ke Jepara. Sedangkan mas Adi memilih untuk berwisata darat hari ini. Kami bedua berangkat bersama rombongan tur yang lain. Cukup ramai, sekitar 16 an orang.

Destinasi pertama adalah tempat penakaran hiu yang kemarin sudah saya kunjungi. Saya memilih untuk menikmati makanan ringan yang disediakan daripada ikut lihatin hiu yang sudah kami lihat kemarin. Ternyata penjaga warung di tempat tersebut adalah orang Lamongan yang sudah sekitar 6 bulan bekerja di Karimunjawa.

Setelah dari tempat penakaran hiu, selanjutnya menuju spot snorkling pertama, saya lupa namanya. Lokasinya tidak terlalu jauh dari penakaran hiu, sekitar 15 menit perjalanan menggunakan kapal nelayan.

Lokasi ini tidak terlalu bagus seperti pada spot yang saya kunjungi saat berlayar ke timur karimunjawa kemarin. Namun susunan karangnya cukup bagus untuk narsis. Sayangnya saya tidak mendapatkan moment yang bagus saat berfoto underwater di area ini. Alhasil beginilah foto terbaik saya di spot ini.

Snorkling di Karimunjawa
Snorkling di Karimunjawa

Setelah cukup puas, perjalanan dilanjutkan ke sebuah pulau yang tak berpenghuni. Di pulau ini merupakan spot foto yang katanya belum lama ini dikunjungi para wisatawan. Cukup lama mengambil foto-foto di sini. Berikut ini foto anggota tour laut hari kedua saya di Karimunjawa.

Rombongan Tour Laut
Rombongan Tour Laut

Setelah puas berfoto-foto, perjalanan dilanjutkan ke pulau menjangan. Di pulau ini terdapat beberapa cottage yang disewakan dan menjadi tempat pemberhentian kami untuk makan siang dengan menu ikan bakar. Berbeda dengan hari sebelumnya, kali ini makanan sudah disediakan dalam kotak-kotak. Berikut penampakan makan siang di pulau menjangan

Makan siang di Karimunjawa
Makan siang di Karimunjawa
Setelah makan siang, kami beristirahat, bertukar cerita dan berkeliling pulau. Siapa tahu ada yang menarik. Kalau saya lebih menikmati angin sepoi-sepoi di gubuk yang sudah disediakan. 
Setelah cukup lama beristirahat, perjalanan dilanjutkan ke spot snorkling selanjutnya. Saya lupa nama spot kedua ini, lokasinya agak jauh sih dari pulau tempat beristirahat tadi. Di tempat ini saya sudah mulai bisa menyelam untuk menikmati lebih dekat terumbu karang. 

Faktor psikologi akan rasa takut tenggelam membuat tubuh menjadi kaku, sehingga sulit untuk menyelam.

Itulah sebuah kesimpulan yang saya dapatkan dalam belajar menyelam saat snorkling selama dua hari ini. Spot kedua ini cenderung agak dalam dan menurut saya juga tidak lebih bagus dari snorkling hari pertama. Berikut beberapa penampakan saya di tempat ini

Snorkling di Karimunjawa
Snorkling di Karimunjawa

Berhubung wajah tidak terlalu terlihat, oleh kaerna itu saya coba lepas kacamata dan menyelam dengan mata terbuka. Meski bisa dibilang perih di mata namun lumayan lah kelihatan mukanya 😀

Snorkling di Karimunjawa
Snorkling di Karimunjawa

Setelah cukup lelah snorkling di spot kedua hari itu, perjalanan dilanjutkan ke arah barat menuju pantai batu topeng. Pantai ini tidak begitu jauh dari pantai ujung gelam yang sudah pernah saya kunjungi ketika wisata darat di Karimunjawa pada hari pertama.

Pantai Batu Topeng

Pantai batu topeng merupakan destinasi lanjutan setelah capek melakukan snorkling. Di pantai ini kami hanya beristirahat dan leyeh-leyeh sambil menunggu sunset. Ada beberapa pedagang mkanan kecil disitu, selain berburu foto, kegiatan yang bisa dilakukan di pantai ini adalah bermain di pantai dan menikmati suasana pantai. Ada beberapa spot foto yang menarik. Ini salah satu spot yang diabadikan oleh teman saya adit.
pantai batu topeng
pantai batu topeng
Ketika banyak dari rombongan yang menelusuri pantai untuk mengabadikannya, saya memilih duduk bersama beberapa rombongan lain saling menceritakan tempat-tempat wisata lain di Indonesia. Mulai dari derawan, bromo, lombok dan masih banyak lagi.
Dari pantai batu topeng, rombongan ada yang berniat membeli lobster di tempat penakaran lobster, saya jadi teringat kejadian semalam dimana saya memesan seekor lobster yang dijual di alun-alun. Yang membuat saya cukup kaget adalah penjualan lobster di penakaran adalah satu paket, dimana satu paket berisi tiga ekor lobster yang dibandrol dengan harga 110ribu untuk setiap ekornya. Kalau dipikir-pikir lebih mahal jika dibandingkan dengan apa yang saya nikmati semalam, hanya 90ribu itu sudah termasuk matang dan siap santap seekor lobster segar.

Namun sayangnya ketika sudah sampai tempat penakaran lobster, ternyata semua lobster siap panen di tempat itu sudah laku terjual belum lama sebelum rombongan kami datang. Jadi saya tidak bisa membandingkan seberapa besar ukuran lobster yang ada di penakaran.
Setelah menikmati sunset, kami pun kembali ke penginapan dan bersiap membuat janji dengan Mas Tono untuk ngobrol banyak hal malam nanti. Malam terakhir di Karimunjawa yang sangat panjang, tapi entah kenapa sudah tidak tertarik lagi untuk menceritakannya. hehe

Episode Bakcpacker ke Karimunjawa

Shopee Lovember

23 thoughts on “Backpacker Karimunjawa Eps 05 – Menikmati Pesona Laut Karimunjawa (lagi)”

    • Aman dari ancaman apa dulu 😀 ? aku sih liatnya aman aman aja, enggak ada preman-preman gitu, enggak ada juga yang ndugal ndugal. suasana bersahabat kok 🙂

      Reply
    • Waduh, kebetulan lupa moto homestaynya :D. kalau pasangan baru nikah disarankan untuk nginep di yang ac :D.

      Reply
  1. Bang pandu, terbantu banget atas tulisannya, lengkap jelas, bang apa CP penginapannya masih tetep?
    Balik ke jeparanya beli tiket kapal nya pas hari H balik ya bang? Thanks

    Reply
  2. Mas Pandu, saya rencana mau backpacker juga ke Karimun Jawa bareng temen-temen. Apa bisa diinfokan juga total biaya mulai dari berangkat & pergi kira-kira habis berapa? & untuk perjalanan balik dari homestay di Karimun Jawa ke Surabaya seperti apa ya? Makasih sebelumnya. 🙂

    Reply
    • Hallo, silakan baca eps 01 – eps 05 ya, ada semua yang kamu tanyakan, kecuali perjalanan pulang.

      Karena waktu itu belibet banget dan enggak sempat nulis dan banyak perjalanan. Kalau pulangnya dari homestay diantar ke pelabuhan sama Mas Arie. setelah itu naik kapal sampai di Jepara nunggu di pelabuhan. Jam 2 siang naik becak ke terminal. Makan nasi padang di kawasan terminal, anak yang punya warung cakep deh :D.

      Naik bis yang jam setengah 5 sore langsung jurusan Surabaya. Selain jam setengah 5 sore, adanya bis pagi jam 7 kalau gak jam 8 an.

      Reply
  3. Mas Pandu yang baik hati,
    ada ngga spot untuk camping? di pulau yang terpencil gitu?
    tertarik pergi ke karimun jawa, haha
    terima kasih

    Reply
    • watu bopeng bisa buat camp sepertinya. Kalau pulau terpencilnya bisa aja sih, cuma transportnya yang agak susah. haha

      Reply

Leave a Comment