panduaji

Kategori: Dolan

Jalan Jalan ke Monumen Trisula, Air Terjun Tirto Galuh / Kedung Malang dan Pantai Pangi

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Beberapa minggu yang lalu aku melakukan perjalanan bersama adik temenku ke Selatan Blitar. Biar di rumah enggak terlihat nganggur dan buat cari bahan tulisan tentang wisata di Blitar untuk blog yang sedang kubuat.

Adapun rute yang sudah kurencanakan untuk sore itu antara lain dimulai dari Monumen Trisula – Air Terjun Tirto Galuh / Kedung Malang dan yang terakhir adalah Pantai Pangi. Sepertinya belum ada paket wisata yang menawarkan rute tersebut :D. wkwkwkwk Langsung aja ya ceritanya.

Perjalanan Nan Panas Menuju Monumen Trisula

Jujur aku belum pernah menjelajahi daerah ini, apalagi adik temenku yang masih duduk di bangku SMP kelas 3. Sama-sama belum tahu. Berpatokan dari katanya orang akhirnya kuberanikan untuk berangkat. Karena kalau nunggu temen kelamaan, lagian sudah kehabisan bahan tulisan untuk blog mblitar.net yang sedang kubuat.
Perjalanan aku mulai sekitar pukul 13.30 setelah adik temenku pulang sekolah dan beristirahat sejenak. Panjang banget ya buat mendeskripsikan dia, panggil saja namanya Rizky. Biar enggak panjang-panjang banget nulisnya.
Rute perjalananku dimulai dari Blitar Kota – Kademangan – Gawang – Monumen Trisula. Perempatan gawang ini pasti kamu lewati kalau kamu main ke pantai tambak rejo. Di perempatan ini kamu bisa tahu tempat-tempat menarik di sekitar situ. Untuk menuju Monumen Trisula aku harus belok kanan dan menempuh perjalanan sekitar 8 km.
Gak tanggung-tanggun lho petunjuk arah yang ada di perempatan ini. Ada 3 petunjuk arah yang menegaskan masing-masing tujuan perempatan itu. Enggak percaya? Lihat aja gambar petunjuk arah yang jumlahnya 4 buah di tempat ini untuk memastikan kamu enggak nyasar ke tempat yang enggak kamu inginkan. Kalau masih nyasar ya mungkin kamu sudah terlalu lelah untuk melakukan perjalanan ini.
Perempatan Gawang
Perempatan Gawang
Banyak petunjuk arahnya bukan? Nah dari situ belok kanan sekitar 8 – 10 km nanti monumen trisula ada di sebelah kiri jalan dengan jalanan yang agak menanjak. Kalau laper di depan monumen ini ada warung kok. Jadi enggak usah takut kelaparan. Selain itu jalan aspal untuk menuju monumen ini cukup baik.
Monumen Trisula di Blitar Selatan
Monumen Trisula di Blitar Selatan
Konon monumen ini dibangun untuk memperingati penumpasan pemberontakan PKI yang ada di Blitar selatan. Ada beberapa nama warga yang menjadi korban saat itu tertulis di monumen ini. Menurutku bangunannya sih lumayan keren, sayang di sekitar tempat ini enggak ada tempat menarik lainnya. Sehingga selain foto-foto di monumen enggak tahu mau ngapain lagi. Kita bisa naik keatas lho kalau mau selfie bareng patung-patung yang gagah itu.
Atau mungkin karena aku datang enggak waktu weekend ya? Sehingga enggak ada kegiatan apapun yang menarik disitu. Sekedar informasi juga sih, katanya di sini ada event tahunan napak tilas jalan kaki yang biasa diikuti oleh orang banyak. Acara ini berlangsung sekitar bulan Agustus.
Aku enggak terlalu lama di tempat ini, karena selain panas hari juga semakin sore. Biar nuntuti perjalanan yang masih cukup jauh.

Kecewa di Air Terjun Tirto Galuh / Kedung Malang

Perjalanan aku lanjutkan tidak jauh dari monumen Trisula ada pertigaan denga pos kampling yang mana dipertigaan tersebut ada petunjuk arah bahwa Air Terjun Tirtogaluh cuma sekitar 500 meteran saja. Enggak terlalu jauh kan? Berarti aku enggak nyasar. Ini foto petunjuk arah plus pos kampling yang ada di pertigaan tersebut
Pertigaan dengan petunjuk arah ke air terjun
Pertigaan dengan petunjuk arah ke air terjun
Ternyata benar, tidak jauh dari tempat itu ada sebuah rumah dengan banyak kendaraan terparkir dan ada banner air terjun Tirto Galuh (Kedung Malang) komplit dengan permainan flying fox nya :D. Ini lokasi parkir kendaraan pengunjung
Parkir kendaraan air terjun tirto galuh
Parkir kendaraan air terjun tirto galuh

Ternyata banner tersebut sudah dipasang sejak lama namun belum hanya sebatas rencana. Jadi jangan harap bakal nemuin flying fox di sini sekarang. Entah beberapa bulan / tahun lagi mungkin sudah ada. Dari tempat parkir masih butuh  jalan kaki sejauh 300 – 500 an meter. Tenang aja, jalannya turun kok cuma agak becek kalau habis hujan

Jalan Menuju Kedung Malang
Jalan Menuju Kedung Malang
Apesnya setelah jauh-jauh datang ke sini ternyata ada beberapa anak yang sudah menguasai tempat ini duluan. Apes banget deh gak bisa dapet spot bagus yang sepi, fotonya ketutupan rombongan yang enggak mau gantian -_- . Karena hidup di negara demokrasi dimana suara terbanyak menjadi pemenangnya aku pun kudu legowo dan ngalah buat dapet foto bagus.
Akhirnya aku jalan jalan naik keatas buat moto lokasi ini, sebenernya keren sayangnya aku datang di waktu yang tidak tepat. Itu aja, mungkin lain kali bakal ke sini lagi buat menikmati sekaligus nyemplung. Kemarin enggak bawa ganti waktu mau nyemplung 😀
Air Terjun Tirto Galuh / Kedung Malang
Air Terjun Tirto Galuh / Kedung Malang
Paling cuma setengah jam aku di sana, karena ada rombongan lain yang datang dan bakalan lebih rame lagi. Aku pilih balik dan segera melanjutkan perjalanan ke Pantai Pangi.

Saat itu belum ada apapun yang dijual deket air terjun Tirto Galuh, kalau mau aman mending bawa bekal sendiri aja. Meski bapaknya baik hati menawarkan kedondong yang udah masak, tapi aku males buat makan kedondong yang banyak slilitnya :D. Akhirnya setelah bertanya aku lanjut ke pantai pangi.

Jatuh Cinta dengan Pantai Pangi

Bermodal kenekatan cuma ngikuti jalan aja akhirnya ketemu juga arah goa embultuk dan menemukan gapura goa embultuk. Katanya sih untuk ke pantai pangi bisa lewat sini, untuk memastikan kebenaran katanya  aku coba tanya yang punya toko di depat gapura goa embul tuk. Sama ibu penjaga toko malah di saranin enggak lewat goa embultuk, karena jalannya rusak. “mending masnya lurus terus sampai ada kantor desa terus belok kanan, jalannya enak lewat sana mas”. 
Akhirnya kuputuskan untuk mengikuti apa kata warga yang sudah jelas-jelas jualan disitu. Aku pun mengikuti jalan terus sambil mencari kantor desa. Ternyata jaraknya lumayan jauh juga sih dari gapura goa embultuk. Setelah sampai perempatan kantor desa aku belok ke kanan dan lhadalah dalane rusak. Aku jadi kebayang jalan kalau lewat goa embul tuk. Lha wong lewat sini aja rusaknya seperti ini apalagi di lewat sana?
Anggapanku salah, jalan rusaknya enggak terlalu jauh. Setelah itu aspal desa seperti kalau mau ke pantai gesing di gunung kidul (belum pernah ya 😀 ?) beberapa berlubang tapi masih mending daripada jalan bebatuan kalau mau ke air terjun sirah kencong.
Setelah cukup lama menyusuri jalan akhirnya nemu yang namanya parkiran kendaraan. Berarti sudah enggak terlalu jauh dari pantai, tapi kok pantainya enggak kelihatan ya? Sambil beli es marimas di warung situ karena udah ngempet dari di kedung malang tadi, akhirnya dapat jawaban kalau harus jalan untuk menuju pantai. Jalannya enggak jauh kok, sekitar 300 – 500 an meter dari parkiran. 
Akhirnya jalan kaki deh turun dan nyebrangin sungai yang cukup keren menurutku. Airnya jernih dan super asik pokoknya. No Pic Hoax? Nih aku kasih liat foto sungai kecilnya yang sudah dibuatkan jalan untuk menyebrang :D.
Sungai di dekat pantai pangi
Sungai di dekat pantai pangi
Ternyata pantai pangi lokasinya enggak jauh dari tempat itu tadi. Dan wow! sepi, hanya tampak beberapa orang yang mainan air di muara sungai. Ini lebih keren dari pantai tambak rejo yang pernah kulihat. Nyaman banget waktu aku di sini sama Rizky. Tidak lupa untuk selfie di pantai pangi yang masih asri ini
Seflie di Pantai Pangi
Seflie di Pantai Pangi
Kalau dilihat dari fasilitas yang ada di pantai pangi ini bisa dibilang cukup untuk pengunjung yang sedikit seperti sekarang ini. Ada sumber air bersih ada juga satu warung di pinggir pantai yang kebetulan enggak buka waktu aku kesana. Ada tempat yang bisa digunakan untuk ibadah sholat juga.
Di sebelah timur pantai ini terdapat sungai dengan air yang jernih. Aku kurang tahu masalah asin enggaknya karena enggak ngrasain sih. Cuma airnya tenang dan cukup jernih. Bisa digunakan untuk mandi juga. Ini penampakan sungai yang ada di timur pantai pangi
Sungai di pantai pangi
Sungai di pantai pangi
Kebetulan waktu itu aku sempat ngobrol sama ‘juru kunci’ yang cerita bahwa banyak yang sudah tahu pantai pangi. Biasanya mahasiswa-mahasiswa gitu yang camping di tempat ini. Tidak jarang rombongan naik elf datang ke pantai ini. Mungkin sudah banyak yang jenuh dengan pantai tambak rejo sehingga pangi merupakan salah satu alternatif wisata pantai deket tambak rejo yang cukup keren dan cocok untuk yang meyukai kesunyian.
Setelah cukup lama ngobrol akhirnya aku putuskan untuk segera pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 17++ dan aku bawa anak orang jadi kudu segera pulang deh. Ketika perjalanan pulang datang rombongan orang yang mau camp di tempat ini. Ada banyak buanget 20 motor lebih. Kalau di lihat dari plat nomornya kebanyakan motor dengan plat AG dan N, meski ada beberapa yang plat W.
Aku pulang melewati jalan utama ke pantai tambak rejo, jadi enggak balik kucing lewat air terjun tirto galuh dan monumen trisula. Itulah ceritaku waktu jalan-jalan ke monumen trisula, air terjun tirto galuh / kedung malang dan pantai pangi. Semoga bisa membantu temen-temen yang punya rencana buat main ke sana 😀
Shopee Lovember

4 thoughts on “Jalan Jalan ke Monumen Trisula, Air Terjun Tirto Galuh / Kedung Malang dan Pantai Pangi”

Leave a Comment