panduaji

Kategori: Dolan, Review

Naik Kereta Api Blitar – Surabaya Tanpa Tempat Duduk!

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

PT. Kereta Api Persero saat ini terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Karena kereta api merupakan salah satu transportasi massal yang bisa dibilang murah dibanding yang lain. Aku cukup sering juga pakai transportasi ini, terutama untuk jurusan Surabaya – Blitar PP. Apalagi harga yang di bandrol juga sangat murah, yaitu Rp. 5.500. Tiket dengan harga segitu sudah bisa mengantarkanku dari Blitar ke Surabaya maupun sebaliknya. Murah kan?

Baca: Cara Beli Tiket Kereta Api Penataran Blitar – Surabaya Online

Tadi aku baca di koran bahwa per 1 April 2015 kemarin ternyata tiket KA Penataran / Dhoho jurusan Blitar – Surabaya naik jadi Rp. 15.000, memang kenaikan yang sangat drastis menurutku. Meskipun begitu tiket masih jauh lebih murah dibanding naik bus maupun kendaraan lainnya.

Peningkatan Kualitas Pelayanan Kereta Api

Stasiun Kereta Api Blitar
Stasiun Kereta Api Blitar
Tidak dapat dipungkiri ada banyak sekali perubahan yang terjadi dalam pelayanan PT. KAI, berikut beberapa contoh peningkatan dalam pelayanan yang sudah kurasakan terutama.
  1. Penomoran kursi yang berlaku di kereta api ekonomi seperti penataran
  2. Hilangnya pedagang asongan di kereta api
  3. Fasilitas Full AC di kereta api ekonomi
  4. Petugas kebersihan di kereta Api
  5. Pembelian tiket kereta api online yang benar-benar memudahkan
Meskipun kereta api sudah menggunakan penomoran, sepertinya untuk beberapa kereta api lokal nomor ini tidak berlaku secara mutlak, karena di kereta api seperti penataran terdapat pilihan tiket tanpa tempat duduk atau yang biasa dikenal dengan tiket berdiri. 
Pada tulisan ini aku mau cerita beberapa kali naik kereta api penataran dengan tiket tanpa tempat duduk / bisa dibilang tiket berdiri. Bayangin aja, Blitar – Surabaya yang memiliki jarak sekitar 167 KM (via Malang) dengan lama perjalanan sekitar 5 jam (Kalau enggak molor, lebih sering molornya sih). Bisa bayangin enggak? Kalau enggak, baca terusan ceritaku di bawah ini tentang pengalaman beberapa kali naik kereta api tanpa tempat duduk untuk jurusan Blitar – Surabaya. Aku juga pernah nulis review naik kereta api Gajayana, siapa tahu mau tau dalemannya gimana. 😀

Jangan Khawatir dengan Tiket Tanpa Tempat Duduk

Ketika membeli tiket di stasiun, mbaknya langsung bilang. “adanya tiket berdiri mas, mau?”.  Udah terlanjur di stasiun daripada cari angkutan lain, saya jawab “iya”
Tiket tanpa tempat duduk
Tiket tanpa tempat duduk
Emang awalnya aku sempat parno dengan yang namanya tiket tanpa tempat duduk, apalagi mbayangin dari Surabaya ke Blitar naik kereta yang lama perjalanannya 5 jam bahkan terkadang lebih tanpa tempat duduk sama sekali. Ngeri cuy, seperti yang pernah aku rasakan ketika harus berdiri dari Malang ke Surabaya. Udah capet banget kala itu.

Baca: Jadwal Kereta Api di Stasiun Blitar

Ketika masuk kereta dan kamu nemuin tempat duduk kosong tanpa penghuninya, langsung saja di duduki. Enggak usah mikirin ini bukan nomor tempat dudukku, namanya aja tanpa tempat duduk. Jadi kalau ada kursi kosong silakan di duduki sesuka hati. Tetapi ketika pemilik kursi alisa pemegang tiket dengan nomor tempat duduk tersebut, mau enggak mau kamu kudu ngalah dan menyingkir dari tempat duduk tersebut. Karena secara de facto penumpang dengan nomor tersebut lebih berhak daripada yang tanpa tempat duduk.
Dalam prakteknya ketika aku naik kereta api dengan tiket berdiri, sudah dipastikan 80% perjalanan aku dapat tempat duduk. Tidak jarang aku dari tempat naik sampai tempat turun dapat tempat duduk terus. How lucky me? 
Apalagi aku sering naik kereta pertama yang berangkat waktu subuh, mungkin banyak orang yang telat dan batal naik sehingga tempat yang kududuki merupakan tempat yang nganggur selama perjalanan tersebut. Kalaupun tidak dapat tempat duduk, aku biasanya menghabiskan waktu di ujung gerbong.

Berdiri di Ujung Gerbong

pemandangan dari ujung gerbong
pemandangan dari ujung gerbong
Biasanya aku enggak sendiri berdiri di ujung gerbong, karena pasti ada orang lain juga yang mengalami hal serupa. Nah, di ujung gerbong ini seringkali terjadi percakapan santai hingga serius. Bahkan terakhir aku ke Surabaya dengan tiket berdiri akhir Februari kemarin aku bertemu dengan salah satu orang travel yang menyediakan paketan umroh, siapa tahu ada yang pengen umroh bisa kontak aku :p #eh. Selain itu aku juga menikmati pemandangan yang bisa kulihat dari jendela pintu yang tertutup, tidak jarang juga ngobrol dengan polsuska.
Aku mengamati banyak hal dengan berdiri di ujung gerbong, salah satunya adalah fungsi restorasi di kereta api ekonomi pentaran yang beberapa waktu lalu aku naiki. Bisa dibilang gerbong restorasi ini benar-benar mubadzir. Tidak ada makanan sama sekali yang bisa dipesan, bahkan untuk segelas kopi. Coba bayangkan, dari Blitar jam 4 pagi dan baru bisa makan ketika tiba di Surabaya pada puku 10 pagi.

Baca : Naik Kereta Api Gajayana Luxury

Untung yang udah bawa bekal di perjalanan, yang belum bawa bekal seperti aku? Hanya bisa menahan lapar di ujung gerbong. Karena di stasiun pun aku enggak menemukan adanya pedagang asongan. Ada sih warung di beberapa stasiun, tapi biasanya kereta hanya berhenti 2-3 menit saja di stasiun sehingga enggak nuntut kalau harus pergi ke warung dan makan, bahkan untuk dibungkus aja belum tentu nuntut. Ini yang menyebabkan kelaparan di perjalanan naik kereta api ekonomi. Mbok ya pihak KAI menyediakan makanan yang sesuai di kantong ‘ekonomi’, jangan di samakan dengan bisnis yang nasi goreng aja 15 ribu (dulu, entah berapa sekarang)
Karena jujur saja, harga yang ditawarkan oleh pedagang asongan dulu jauh lebih manusiawi dan masuk akal dibanding harga yang di bandrol oleh PT. KAI. Mending gerbong  restorasinya ditinggal aja dan diganti gerbong penumpang kalau memang enggak di manfaatkan dengan baik.
Meksipun begitu, terkadang aku rindu dengan suasana penuh sesak dan aneka ragam asongan yang ada di kereta api. Aku pernah menuliskan tentang kenikmatan kereta api ekonomi Surabaya – Yogyakarta yang kemudian terpilih untuk terbit di buku kompilasi kompasiana.

Kamu juga bisa lho baca cerita seruku yang lain di kategori tulisan jalan-jalan. Siapa tahu ada yang berminat menenami perjalananku 😀 ?

Pesan Tiket Kereta Api Online

Untuk kereta api jarak jauh lintas provinsi sepertinya tidak ada tiket berdiri / tanpa tempat duduk. Mending buruan pesen kalau sudah dapat kepastian berangkat tanggal berapa. Karena tiketnya sekarang cepet ludes seriusan. Kalau mau beli tiket kereta api online kamu bisa cek dan lihat jadwalnya di bawah ini. Semoga beruntung dapet tiket sesuai dengan jadwal yang diinginkan. Jangan lupa untuk langsung membayar kalau beli tiket kereta api online, karena biasanya cepet ludes.

Shopee Lovember

10 thoughts on “Naik Kereta Api Blitar – Surabaya Tanpa Tempat Duduk!”

    • Lumayan itu, tapi karena tujuan akhir Blitar masih lebih suka naik penataran. Kereta penataran via malang menawarkan pemandangan yang bagus dan jarak yang lebih pendek 😀 . Kalau via kediri muter dulu ke tulungagung baru ke Blitar. haha

      Reply
    • Coba aja naik Surabaya Kediri via malang, emang sih agak muter tapi dijamin pemandangannya keren. sangat disarankan berangkat kereta api pertama / kedua. kalau udah sorean kurang mantap pemandangannya :D.

      Kalau pagi kan masih basah-basah gimana gitu 😀

      Reply
    • Halo mas pandu
      Mas mau nanya ni, tiket krta sby ke blitar aku cari di website resmi KAI kok gak ada y? Apa hrs bli lgsg di stasiun? Kalau bli lgsg di stasiun mn y?
      Makasi 🙂

      Reply
    • Kalau naik kereta api Blitar – SBY PP setahuku memang enggak bisa dibooking secara online. Harusnya sih bisa dibeli di stasiun manapun, kalau mau cari aman beli di stasiun yang dilewati kereta tsb 🙂

      Reply
  1. Oh begitu ya mas. Untuk tiketnya harus bli go show atau bs booking untuk hari berikutnya? Kalau di stasiun sby gubeng apakah ada tiket sby blitar mas?

    Reply
    • Bisa dibeli di Gubeng, tapi saran saya mending beli di Wonokromo aja. Di gubeng rame banget. Wonokromo / Waru sepi. Jadi enggak antri :D.

      Kalau belum berubah peraturannya, bisa dibeli H – 7 sebelum keberangkatan 😀

      Reply

Leave a Comment