panduaji

Kategori: Dolan

Jalan Jalan ke Pantai Banyu Tibo Pacitan Gegara Penasaran

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Pacitan memang tidak berbeda jauh dengan Blitar, sebuah daerah di pesisir pantai selatan pulau jawa yang terkenal dengan mitos ratu nyi roro kidul. Konon katanya, jangan menggunakan pakaian berwarna hijauh di daerah pantai selatan. Terserah mau percaya atau tidak. Pada tulisan kali ini aku enggak mau nulis tentang mitos itu sih, cuma mau cerita waktu jalan-jalan ke pantai banyu tibo di daerah Pacitan. Sebuah pantai dengan air terjun yang langsung ke pantai. Mirip deh sama pantai dengan air terjun di Blitar yang belakangan mulai dikenal.

Tetap Jalan-Jalan Meski Puasa

Menikmati Pantai Banyu Tibo
Menikmati Pantai Banyu Tibo
Perjalanan ini sebenarnya aku lakukan bersama adikku ketika bulan ramadhan kemarin. Lama banget aku enggak update blog. Mungkin karena perjalanan mudik yang cukup melelahkan. Karena seminggu di Pacitan, masa iya sih enggak main ke tempat yang belum pernah kami kunjungi sama sekali? Oleh karena itu aku rencanakan untuk datang ke pantai banyu tibo pacitan ini.
Karena selain namanya yang belum begitu ramai, pantai dengan air terjun ini juga membuatku penasaran dan terbesit pikiran untuk membandingkannya dengan air terjun di tebing pantai umbul waru Blitar. Pastilah beda, karena rasa penasaran itu lah akhirnya kuputuskan berangkat naik motor ketika lebaran kurang 3 hari. Meskipun puasa, enggak ada salahnya buat menikmati keindahan laut. Meski cuma sebatas pengen tahu saja seperti apa sih di pantai itu.
Perjalanan dari tempat nenek di daerah Lorok menuju Pantai banyu tibo ini membutuhkan waktu sekitar 100 menitan. Aku pilih lewat JLS dan berjalan santai untuk menikmatinya. Oleh karena itu aku tidak lewat desa sedeng dengan tanjakan yang lumayan tinggi. Ternyata setelah lewat teleng ria mengikuti JLS, jaraknya benar-benar jauh :D. Pemandangannya pun tidak begitu menarik bagiku. Cuma tandah tandus yang tampak gersang meski sesekali terlihat rimbunnya pepohonan.
Untuk menuju pantai banyu tibo, rutenya searah dengan pantai klayar di pacitan yang aku datangi beberapa bulan lalu. Jalannya juga sudah cukup baik dan sepertinya masih akan terus dilebarkan melihat material di sepanjang jalan. Tampak beberapa orang sibuk membuat sebuah warung non-permanen di pinggiran jalan. Mungkin moment lebaran akan menjadi ladang rezeki musiman sendiri bagi mereka.
Sesampainya di pasar (lupa namanya) akan ada petunjuk untuk menuju pantai banyu tibo, pantai buyutan dan pantai yang lain. Cukup ikuti arah tersebut, kamu bakalan menemukan arah ke pantai banyu tibo yang lokasinya lebih jauh dibandingkan dengan pantai buyutan.

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Banyu Tibo

Air Terjun di Pantai Banyu Tibo Pacitan
Air Terjun di Pantai Banyu Tibo Pacitan

Akhirnya tiba di pos pantai banyu tibo, ada retribusi sebesar 2ribu rupiah (kalau tidak salah) untuk setiap orangnya. Untuk parkirnya aku juga lupa berapa besarannya. Yang jelas tidak terlalu mahal. Dari loket tersebut untuk turun ke bawah tidak terlalu jauh. Mungkin cuma sekitar 1km saja dan kendaraan bisa sampai di pantai (baik roda dua maupun empat)

Jalan untuk menuju pantai ini juga sudah lumayan bagus meski tidak terlalu lebar, karena sudah di cor beton meski belum rata semuanya. Uang hasil retribusi yang digunakan untuk memperbaiki beton cor di kawasan ini.
Siang itu di pantai ini tidak begitu ramai, meski tampak beberapa pengunjung yang datang, masih dalam batas yang sangat wajar. Sehingga semua bisa menikmati keindahan pantai dengan air terjun di Pacitan yang belakangan mulai terkenal ini.
Sungai yang mengalir diatasnya tampak jernih dengan bebatuan yang dibalut oleh lumut. Ini efek musim kemarau yang juga mengurangi debit air yang meluncur bebas di pantai. Berbeda dengan pantai umbul waru yang air langsung terjun ke bebatuan karan di bawahnya, di Banyu Tibo ini air terjun masih di pantai sehingga siapapun masih bisa main-main di bawah air terjunnya.
Awalnya tak ada orang yang bermain air di bawahnya, mungkin selain panas juga ada sedang banyak yang puasa. Setelah cukup puas menikmati air terjunnya, datang beberapa anak usia tanggung (baca : remaja) dengan kaos bertuliskan my trip my adventure. Sebuah acara televisi yang sampai saat ini belum pernah aku tonton sama sekali :D.
Pantai Banyu Tibo
Pantai Banyu Tibo

Mereka rombongan dengan baju yang masih kelihatan baru segera turun ke bawah untuk berfoto kemudian bermain-main dengan air. Memang untuk sampai di bibir pantai mereka harus turun cukup tinggi, oleh karena itu disediakan tangga dengan tarif se-ikhlasnya (mungkin). Tampak dengan sigap dua orang memakai pelampung turun dan menyediakan sebuah toples plastik untuk meletakkan uang sukarela yang kesannya memang seperti di wajibkan dan tangga untuk akses turun ke bibir pantai.
Selain wisatawan biasa, ternyata tidak sedikit orang yang juga menikmati siang itu dengan memancing. Emang sih, tebingnya cocok untuk melemparkan kail.

Penjual Akik di Pantai Banyu Tibo

penjual akik di pantai pacitan
penjual akik di pantai pacitan
Banyak warung di pantai yang memilih tutup ketika ramadhan, mungkin karena keuntungan yang di dapat dan sedikitnya wisatawan membuat mereka enggan membuka warung ketika puasa. Ternyata, selain warung yang jualan makanan / minuman, ada penjual akik lho di pantai ini. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa akik ini belakangan sedang booming, meski sekarang trendnya sudah mulai turun.
Karena aku enggak paham sama sekali dengan dunia per-akik-an akhirnya kudekati bapak tersebut sambil melihat berbagai macam koleksi yang dimilikinya. Dia menjual mulai dari batu bongkahan hingga akik yang sudah siap untuk dipakai. Tergantung sih mau pilih yang mana kalau berminat.
Bapak tersebut enggan untuk memberikan harga pas, karena kalau di kasih harga pas pun masih di tawar, hingga akhirnya dia putuskan untuk memberikan harga yang cukup tinggi dan membiarkan calon pembelinya untuk menawar.
Pulang dari Pantai Banyu Tibo aku langsung bergegas untuk pulang, meski sebenarnya pengen mampir ke pantai buyutan. Tetapi gegara cuaca yang benar-benar panas dan sedang berpuasa aku urungkan dulu. Mungkin lain kali bakalan mampir khusus ke pantai buyutan.
Shopee Lovember

Leave a Comment