panduaji

Kategori: Dolan

Nyobain Naik LRT di Palembang

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Nyobain Naik LRT di Palembang

LRT yang dalam bahasa Indonesia juga disebut dengan Lintas Rel Terpadu merupakan moda transportasi massal berupa kereta api. Belum banyak kota besar di Indonesia yang mengimplementasikan LRT. Palembang merupakan satu-satunya kota yang saat ini memiliki LRT. DKI Jakarta yang merupakan ibukota republik ini masih belum punya karena masih dalam tahap pembangunan.

Beberapa waktu lalu ketika aku jalan-jalan ke Palembang dalam rangka Famtrip, aku sempat nyobain gimana sih rasnaya naik kereta LRT pertama di Indonesia. Meski sebelumnya aku sudah pernah mencoba transportasi macam ini di Thailand yang bernama BTS maupun di Jepang yang dioperasikan oleh JR.

LRT Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Jakabaring Sportcity

Begitu mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, aku langsung diajak untuk mampir ke TIC Bandara Sultan Badaruddin II. Di sana aku bertemu Mama Rai yang merupakan travel blogger dari Bogor dan Zulfikar travel agent dari Jember.
Malam pertama di Palembang, kami diberi kesempatan untuk menikmati wisma atlet di Jakabaring Sportcity. Rencananya, kami akan diantar menggunakan kendaraan dari Bandara menuju ke Jakabaring, namun ketika Mama Rai yang udah beberapa kali datang ke Palembang kekeuh untuk nyobain LRT panitia bisa apa coba? Emak-emak dilawan.
Akhirnya panitia mengantarkan kami menuju ke Stasiun LRT di yang sudah terhubung dengan Bandara. Jaraknya tidak terlalu jauh kok, paling cuma perlu jalan kaki sejauh 500an meter.
 Stasiun LRT di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
Stasiun LRT di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
Berbeda dengan angkutan sejenis di kota-kota besar luar negeri seperti Bangkok. Tiket LRT dengan barcode ini berbentuk kertas yang dicetak dengan printer thermal. Jadi sangat riskan untuk kucel maupun sobek selama perjalanan. Jadi perlu dijaga betul supaya tidak rusak. Namun menurut papan pengumuman, per 1 Desember nanti untuk naik LRT harus menggunakan emoney. Jadi nggak perlu cetak tiket macam kertas lagi.
 Masuk ke Peron LRT
Masuk ke Peron LRT
Sebagai moda transportasi baru, petugas dengan sigap membantu para penumpang untuk boarding menggunakan tiket yang sudah dimiliki. 
 LRT di Palembang
LRT di Palembang
Kita bebas untuk memilih tempat duduk di LRT yang akan kita naiki, mirip lah sama naik KRL di Ibukota. Setiap 30 menit sekali ada KRL yang melintas, jadi kalau kereta belum datang tunggu aja maksimal 30 menit bakal nongol kok.
 Penumpang LRT Palembang
Penumpang LRT Palembang
Ketika LRT mulai berjalan, pemandangan kota Palembang bisa dinikmati dari ketinggian layaknya pemandangan menggunakan drone. Beberapa orang tampak berusaha untuk mengabadikan pemandangan dari kereta api LRT yang masih bisa dibilang baru ini. Jakabaring Sportcity berada hampir di ujung perjalanan, sehingga aku bisa menikmati pemandangan kota Palembang yang dilalui oleh LRT.
 Senja di Sungai musi dari LRT
Senja di Sungai musi dari LRT
Satu hal yang cukup mengganggu dari LRT ini adalah suara nyaring ketika jalur menikung. Cukup mengganggu sebenarnya. Aku sendiri kurang tahu apa yang menyebabkan LRT bisa bunyi segitu kencangnya ketika nikung.
Satu jam perjalanan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Jakabaring Sportcity bisa dibilang cukup cepat, nggak kena macet, pemandangan selama perjalanan juga menarik dan tidak membosankan. Jadi, jangan lupa buat coba naik LRT di Palembang!
Shopee Lovember

6 thoughts on “Nyobain Naik LRT di Palembang”

  1. waktu SMP pernah sekolah dan lama tinggal di Bengkulu juga jalan2 ke Palembang, tdk menyangka ya pembangunan di Palembang bisa lebih maju dan apik..- smg ada langkah bisa nostalgia ke Bumi Sriwijaya ini.. – tfs mas ^.^

    Reply
    • Kapan-kapan main lagi ke Palembang bu biar tau bagaimana penampakannya sekarang. Aku baru pertama kali ke Sumatera :D. masih cupu 😀

      Reply
  2. Sepertinya sih membeloknya sambil nge-rem jadi bunyi keras itu. Kurang pelumasan kali bagian remnya. Tapi pengalaman pertama naik LRT di Indonesia cukup seru sih.

    Reply

Leave a Comment