Cari rekomendasi makan bebek yang enak di Blitar? Kamu berada di halaman blog yang tepat, karena pada kesempatan ini aku mau berbagi salah satu rekomendasi kuliner enak di Blitar. Bebek Goreng Yamaha Timbul Jaya! Kalau kamu suka makan bebek, Bebek Yamaha merupakan salah satu kuliner bebek yang wajib kamu coba ketika main ke Blitar.
Ditraktir Ibnu Jamil Makan Bebek Yamaha
Beberapa waktu lalu aku ikut produksi webseries Yakin Nikah Season 3 yang ada di Blitar sebagai tim hore. Kalau kamu mau produksi film di Blitar dan butuh kru lokal, boleh deh kontak aku ;). Setelah menyelesaikan syuting di Pantai Serang Blitar yang sunsetnya cakep banget, kami segera kembali ke Kota Blitar untuk menyelesaikan 1 scene lagi di depan aloon-aloon kota Blitar.
Saat perjalanan menuju Kota Blitar, Ibnu Jamil tokoh utama sekaligus sutradara season 3 ini pengen makan bebek goreng. Yaudah, aku ajak deh buat belok ke Bebek Yamaha Timbul Jaya yang ada di depan dealer motor yamaha. Itu lah asal-usul kenapa warung bebek ini diberinama Yamaha Timbul Jaya. Karena lokasinya berada di depan dealer Yamaha Timbul Jaya.
Biasanya warung bebek ini gak bertahan sampai malam, begitu sampai sekitar pukul delapan kurang. Kami pun mlipir untuk makan di warung kaki lima legendaris di Blitiar ini. Akhirnya Aku, Ibnu Jamil, Panji Saputra dan Asisten Sutradara mlipir makan dulu ketika tim lain lagi mempersiapkan peralatan untuk syuting di depan aloon-aloon kota Blitar.
Bebek Khas Madura
Bebek Yamaha Timbul Jaya dimasak oleh orang madura asli. Aku heran, kenapa hampir semua orang madura itu kalau jualan makanan enak banget. Tinggal di Surabaya selama beberapa tahun membuatku yakin bahwa emang sebagian besar penjual dari Madura itu emang pinter masak. Masakannya benar-benar cocok di lidahku. Seperti langganan lontong mie di Surabaya sejak aku duduk di bangku sekolah menengah kejuruan.
Seperti pada umumnya bebek goreng madura, di goreng dan disajikan dengan sambel dan bumbu hitam khas madura yang asin tapi nagihi banget. Selain itu ada kubis, kemangi dan timun sebagai lalapannya.
Porsi bebeknya bisa dibilang cukup besar, nggak proporsional dengan nasinya yang pas-pasan. Disajikan saat panas bener-bener mantep. Karena bumbu hitamnya melimpah, aku campur dengan nasi sehingga rasa asinnya lumayan berkurang lah.
Salah satu alasan jarang makan di Bebek Goreng Yamaha selain dapat menyebabkan kolesterol, juga karena harganya wow untuk kelas Blitar. Bahkan makan di Surabaya dengan menu yang sama rasa yang mirip pun nggak segini juga :D. Berikut harganya
- Harga 1 porsi bebek goreng / ayam goreng : Rp. 25.000
- Harga 1 porsi nasi putih : Rp. 5.000
- Harga 1 gelas teh hangat : Rp. 3.000
Jadi untuk sekali makan di warung bebek yamaha ini minimal keluar uang Rp. 33.000. Belum termasuk parkir Rp. 2.000 untuk sepeda motor.
Buka dari jam 6 sore sampai habis. Kata bapaknya, sekarang habisnya biasanya jam 10 malam. Padahal aku dulu pernah beli setengah 8 bebeknya udah habis. Tinggal ayam doang. Seporsi ayam goreng ukurannya juga ugal-ugalan. Kalau ayam, bisa untuk lauk makan 2 orang. Biar lebih hemat gitu.
Bahkan Bang Ibnu yang tadinya request nasi setengah pun jadi nambah ayam goreng satu. Katanya sih mantep bener. Masakan orang madura emang bisa dibilang mantep euy! Jadi jangan heran kalau ada orang madura dimana-mana.
Setelah makan, langsung menuju ke Aloon-Aloon dan menyaksikan adegan Bang Panji dorong mobil tua berkali-kali. Aku jadi tahu kenapa mereka ngajak makan dulu (lagi) sebelum berangkat ke Aloon-Aloon. Haha.
Oh iya, btw ketika posting makan di sini, kata temenku ada satu lagi bebek enak di daerah Tanjungsari. Mungkin dalam waktu dekat ini bakalan aku coba, untuk memastikan apa yang dikatakannya nggak cuma hoax. Mungkin kamu punya rekomendasi kulineran di Blitar yang juga mantap? Jangan ragu untuk tulis di kolom komentar yak!
Leave a Comment