panduaji

Kategori: Jajan

Mencicipi Mie Godog Jawa di Blitar

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Mie Godok Jowo Anglo

Lapar, satu kata yang bisa mewakili mood ketika meninggalkan audi 1 CGV Blitar usai menonton mbak dian sastro nan cakep dan centilnya nggak ketulungan meski sudah berumur. Aruna dan Lidahnya, mungkin bisa jadi referensi nonton buat teman-teman di bulan ini.

Dira, teman nonton malam itu yang juga lapar tetiba ingin makan nasi goreng anglo sebelum ngopi di ruang tuang. Beruntung, tidak jauh dari bioskop ada salah satu warung anglo yang relatif enak dan tidak terlalu ramai dengan porsi ala priyayi, sehingga cukup baik untuk yang ingin makan enak dan diet.

Hanya perlu sekali memutari alun-alun Blitar dan belok sedikit untuk bisa sampai ke warung anglo dengan tulisan Mie Jawa tanpa embel-embel nama brand di bannernya. Lokasinya hanya beberapa puluh meter di sebelah selatan warung soto bok ireng yang legendaris itu.

Kios jadul dengan jendela bentuk blabak berwarna oranye ini bisa dibilang cukup mungil di bantaran sungai dan hanya muat diisi sekitar 10 orang. Sebuah meja panjang berada di tengah dan dikelilingi kursi tanpa sandaran membentuk letter U yang menambah kesan layout yang jadul banget. Aku pun memesan seporsi mie jawa, sedangkan Dira memesan nasi goreng jawa.

Dua pesanan yang berbeda bahan membuat penyajiannya pun sedikit lama, karena harus dimasak satu persatu dengan anglo yang dimiliki. Nasi goreng tersaji terlebih dahulu, bau kecap yang dimasak pada nasi goreng jawa dengan sigap membuatku merasakan bahwa ini warung mengingatkanku tentang masa kecil, meski seingatku aku nggak pernah makan di sini ketika kecil. Namun suasana masa lalu benar-benar bisa terasa dengan mencium bau nasi goreng jawa yang disajikan dengan asap yang masih mengepul. Aku percaya bahwa rasa ini bukan karena nonton mbak Dian Sastro yang memerankan Aruna.

 Mie Godok Jowo
Mie Godok Jowo

Mie godok gagal membangun nuansa jadul melalui baunya, kekayaan rempah dan bumbu yang menusuk hidung nikmat dan lezat. Rasa kuahnya pun begitu mantap dan menendang di lidah, meski cenderung agak asin, namun bisa diimbangi dengan kecap yang manis dan kuah yang pekat. Taburan bawang goreng dan potongan daging ayam yang didominasi jeroan sesekali tampak berbaur dengan sawi.

Mie Godok Jowo
Mie Godok Jowo di Jl. Kelud Blitar

Rasa pedas tak terlalu kuat, meski aku memesan pedas. Namun nggak perlu khawatir karena ada setoples acara dan cabe yang bebas untuk ditambakan ke piringmu. Segelas jeruk hangat pun menjadi peneman makan mie godok anglo malam itu.

 Bebas ambil acar dan cabe sepuasnya
Bebas ambil acar dan cabe sepuasnya

Tidak butuh waktu lama untuk menghabiskan seporsi mie godok jawa yang tersaji. Jika tidak karena panasnya kuah mie, mie godok ini bisa lebih cepat habis. Kenapa jadi ngiler ya ngetik ini aja?

Untuk yang ingin mencoba lezatnya masakan jawa dengan anglo bisa coba mlipir ke warung ini. Karena sangat layak untuk dijadikan referensi kuliner malam di Blitar yang enak. Cuma kalau datangnya rombongan ya agak sabar dikit karena proses memasak menggunakan anglo memang agak lama sih. Kalau kemalaman, kamu bisa kehabisan. Dan coba deh datang ke warung nasi tahu pak dji, kalau jam 10 / 11 an itu masih ada kok.

Oh iya, untuk harga seporsi mie godok kemarin kalau nggak salah sih cuma Rp. 10.000 saja. Memang bisa dibilang mahal untuk kelas orang Blitar dengan porsi yang sedemikian, namun untuk pengalaman rasa yang ditawarkan sangat worthed kok 😉

Shopee Lovember

Leave a Comment