panduaji

Kategori: Uncategorized

Rigging Bouncing Ball in Blender

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Bouncing Ball, merupakan salah satu model paling sederhana untuk belajar 12 prinsip animasi. Oleh karena itu mulai dari modeling, material sampai dengan rigging sangat sederhana dan tidak rumit. Model cukup menggunakan Sphere dengan rigging yang seperlunya. Kenapa tidak rumit? karena pada bola kita nggak perlu membuat rigging tangan. Cukup rigging 1 armature dengan 3 bone saja sudah cukup. Berikut step by step membuat rigging sederhana untuk bouncing ball.

Rigging Bouncing Ball in Blender 1
simple character rig
  • Buka Blender dan hapus default cube > Ubah tampilan menjadi Front Ortho [Numpad 1 (tampak depan)> Numpad 5(orthographic / perspektif] > Add [Shift A] > Mesh > UV Sphere > Setting Segment: 16 dan Rings: 8
Rigging Bouncing Ball in Blender 2
step one
  • Masuk Edit Mode [TAB] > Seleksi Vertex paling bawah > Snap [Shift S] > Cursor to Selected
Rigging Bouncing Ball in Blender 3
step two
  • Kembali ke Object Mode [TAB] >  Wireframe View [Z] >Add [Shift A] > Armature  > Single Bone
Rigging Bouncing Ball in Blender 4
step three
  • Kembali ke Solid View [Z] > Object Data > Display: Aktifkan B-Bone dan X-Ray.
Rigging Bouncing Ball in Blender 5
step four
  • Pastikan Armature berada tepat di tengah-tengah dari UV Sphere. Untuk memastikannya, kita dapat melihat menggunakan Quad View [Ctrl Alt Q]. Setelah pas berada di tengah, untuk kembali ke tampilan sebelumnya dengan menekan tombol yang sama [Ctrl Alt Q].
Rigging Bouncing Ball in Blender 6
step five
  • Sebelum melanjutkan ke langkah selanjutnya, kita perlu mengenal dulu Armature dan Bone, agar dapat membedakan antara Armature dan Bone
Rigging Bouncing Ball in Blender 7
introduction to armature component
  • Bone bisa diartikan sebagai tulang. Sedangkan Armature adalah kumpulan dari Bone (tulang). Jadi, Armature terdiri dari beberapa Bone
  • Dengan Armature terseleksi masuk edit mode [TAB] > seleksi bagian atas Bone dan tarik searah sumbu Z [G > Z] (Jangan Rotate [R] maupun Scale [S] Bone )> Posisikan Bone di bawah UV Sphere, seperti pada gambar dibawah ini. Untuk memastikan ujung bone atas berada di vertex paling bawah gunakan snap [Shift S] > Selection to Cursor
Rigging Bouncing Ball in Blender 8
step six
  • Masih pada Edit Mode, Add [Shift A] > muncul sebuah bone baru > pindah ke Object Mode [TAB] > Seleksi UV Sphere > Masuk Edit Mode [TAB] > Seleksi vertex paling atas > Snap [Shift S] > Cursor to Selected > Masuk Object Mode [TAB] > Seleksi ujung bone atas > Snap [Shift S] > Selected to Cursor > Add [Shift A]. Total bone ada 3.
Rigging Bouncing Ball in Blender 9
step seven
Rigging Bouncing Ball in Blender 10
step eight
  • Beri nama pada masing-maing bone dengan  cara klik menu Bone. Bone paling bawah: ground, bone tengah: body, dan bone paling atas: control.
Rigging Bouncing Ball in Blender 11
step nine
  • Masih pada Edit Mode, seleksi bone body. Parent dengan ground dan aktifkan Connected. Aktifkan Deform > Segment 12.
Rigging Bouncing Ball in Blender 12
step ten
  • Masuk Pose Mode [Ctrl TAB] > Bone Constraint > Add Constraint > Stretch To > Target: Armature, Bone: control
Rigging Bouncing Ball in Blender 13
step eleven
  • Masuk ke Edit Mode > Pilih bone control > Parent ke ground.
Rigging Bouncing Ball in Blender 14
step twelve
  • Kembali ke Object Mode > Seleksi UV Sphere > Masuk Edit Mode > Select All [A] > Object Data > Vertex Group > Add > Beri nama badan (nama vertex group sama dengan nama bone, termasuk besar kecil hurufnya) > Assign
Rigging Bouncing Ball in Blender 15
step thirteen
  • Modifiers > Add Modifier > Armature > Object: Armature dan Vertex Group: badan.
Rigging Bouncing Ball in Blender 16
fourteen

Sekarang untuk menggerakkan UV Sphere tersebut tinggal menggerakkan bone control pada pose mode. Sedangkan untuk maju atau mundur kita tinggal gerakkan bone ground.

Rigging Bouncing Ball in Blender 17
test on pose mode

Sederhana bukan? Jika merasa tertantang dan ingin jauh lebih baik silakan coba permodelan yang lebih rumit tentunya. Semoga bermanfaat πŸ™‚

Shopee Lovember

15 thoughts on “Rigging Bouncing Ball in Blender”

  1. Pandu, saya mau nambah sedikit, ya. Mungkin bagusnya bone untuk badan nggak bersegmen begitu. Kalau mau menganimasikan bola membal jadi lebih sulit kalau bersegmen, karena juga harus menganimasikan bone lantai untuk menentukan arah melar-nya.

    Plus, akan lebih membantu kalau ada bone khusus untuk menentukan rotasi bola (rotasi nggak bergantung arah melar). Rig bola seperti Dougie-nya Wayne Dixon (minus ekor).Β http://www.facebook.com/video/video.php?v=285991601410908

    Keep up the good work, Pandu πŸ™‚

    Reply
  2. Thank mas untuk sarannya, masih mau explore dulu. Ini sebenarnya rig lama :D. Terima kasih untuk link videonya, ditunggu juga karyanya πŸ˜‰

    Reply
  3. Mas pandu saya ada kendala di langkah "dengan amature terseleksi masuk edit mode [TAB]>Seleksi bagian atas bone dan tarik ke arah sumbu z (g>z)" pas saya coba malah bagian atas bone mengecil kebawah dan bukan bergerak kebawah krn mgkn terpengaruh dg langkah sblmnya "snap selected kursor" yg memang berada dibawah.nah krn kendala ini langkah selanjutnya saya makin tambah tidak mengerti.sebab setelah saya tambah bone menjadi 3buah justru tidak bs di parent.gmn solusinya mas?Apakah saya ada salah langkah?

    Reply
  4. Penggunaan snap (cursor to selected maupun selected to cursor) Β hanya digunakan untuk memindahkan posisi objek yang diberi perintah snap.
    Tampilan bonenya pakai apa mas? kalau pakai octahedral memang membesar dan mengecil, tetapi kalau pakai B-Bone seperti contoh tidak mengalami hal tersebut.

    Penambahan 3 buah bone apa sudah mengikuti step by step seperti yg sudah saya contohkan? Jika sudah mungkin bisa diupload filenya biar tahu dimana letak kesalahannya πŸ™‚

    Reply
  5. Mau bilang saya nggak punya karya, Ndu? Memang jarang sekali diekspos, bukan berarti nggak ada. Kapan2 lah kalau kita ketemu lagi.

    Reply

Leave a Comment