Nggak tahu kenapa tiba-tiba majalah digital yang saya kerjakan dalam waktu satu malam bisa lolos dalam 12 Besar. Mungkin karena satu-satunya peserta dari Surabaya, atau bagaimana saya juga kurang tahu. Dari kedua belas finalis tersebut, majalah digital yang saya kumpulkan merupakan majalah yang paling beda dibandingkan dengan majalah yang lain karena menggunakan format file *.pdf.
Menurut pemahaman saya, majalah digital adalah majalah dalam bentuk digital. Selain itu banyak referensi yang saya ketahui juga menggunakan format *pdf, seperti Computer Arts, CGChoosen, CGArena, Computer Graphic World dan BlenderArt.
 |
| BlenderArt merupakan majalah digital |
Beberapa waktu lalu ketika saya main ke sekolah saya SMK dulu dan ngobrol dengan beberapa adik kelas. Pembicaraan mengarah pada lomba tersebut, dan ketika saya tanya majalah digital itu yang seperti apa? Mereka menjawab “majalah digital itu yang bisa dibuka kaya kertas ketika ditarik ujungnya”, “bisa disisipin audio dan video”, dan masih banyak lagi yang intinya majalah digital itu harus interaktif.
Saya coba untuk meluruskan pemahaman mereka tentang majalah digital supaya sama dengan apa yang saya pahami ketika masih SMK sampai saat ini. Konsepnya sederhana, majalah digital adalah majalah yang ada dalam bentuk digital. Sebagai contoh majalah yang sudah ada di scan dan digabung itu sudah jadi majalah digital bukan? Kalau mau ditambahi macam-macam supaya interaktif ya silakan, namun pada dasarnya majalah digital adalah majalah dalam bentuk digital, tidak harus ada unsur interaktifnya. Interaktifnya mungkin harus scrolling untuk bolak-balik halaman :D.
Saya coba karang istilah majalah digital yang mereka pahami yaitu Interactive Digital Magazine atau Majalah Digital Interaktif. Berikut majalah digital yang pernah saya ikutkan di lomba tersebut
Satu lagi, siapa tahu membutuhkan tips dan trik dalam membuat sebuah layout berikut linknya
Leave a Comment