Salah satu hal yang aku suka dari Surabaya, terutama di pusat kotanya adalah trotoar yang super duper nyaman untuk pejalan kaki. Setidaknya malam itu aku dan Agung bisa berjalan dengan nyaman sejauh kurang lebih 1km dari Grand City menuju ke Sate Klopo Ondomohen yang merupakan salah satu kuliner legendaris di Surabaya.
Kurang lebih 15 menit berjalan kaki santai sambil sesekali berhenti kami berdua sampai di warung sate klopo ondomohen Bu Asih yang terletak di Jl. Walikota Mustajab no 36. Lokasi warungya berada di pojok gang. Beberapa tahun lalu aku pernah di traktir makan di sini oleh teman yang sedang mengerjakan video untuk tugas akhir :D.
Suasana warung Sate Klopo Ondomohen ini bisa dibilang cukup ramai, karena masih jam orang pulang kantor yang bertepatan dengan jam untuk makan malam juga. Ada dua pilihan sate yang bisa dipilih, yaitu sate ayam dan sate daging. Berhubung sudah bosen dengan ayam, malam itu kami berdua memesan sate sapi.
Ruangannya tidak cukup luas, hanya ada 4 deret meja panjang yang mungkin bisa untuk menampung sampai 50 orang di saat yang bersamaan. Terdapat foto orang-orang terkenal dalam pigura yang pernah mampir menghiasi dinding-dinding warung sate klopo favorit banyak orang di Surabaya.
Sembari menunggu pesanan datang, Agung jepret-jepret dulu untuk stock foto update di blog. Aku tinggal ngopi filenya aja. Berikut suasana warungnya ketika agak ramai :D.
 |
| Suasana warung sate ondomohen Surabaya ketika ramai |
Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya pesanan kami sampai. Dua porsi sate klopo sapi tersajid i hadapan kami untuk disantap. Sate berbalut kelapa ini secara rasa memang dibisa unik, namun entah karena lidahku atau gimana ya overrated sih.
Menurutku yang notabene pernah tinggal selama 6 tahun di Surabaya, biasa aja kok. Cuma kamu wajib nyobain minimal sekali untuk mengetahui sensasi rasa uniknya, siapa tahu cocok dilidahmu. Dengan harga segitu aku sih masih lebih rela untuk makan di Rawon Kalkulator Surabaya
Bumbu kacang dengan cabe yang utuh ini harus diulek sendiri sama pembeli biar kerasa pedesnya dibanding harus ngremus satu-satu cabenya. Selain itu aku suka sama irisan bawang merah segarnya. Mantap. Satu tusuk terdiri dari 3 potong daging yang mana tengahnya berupa gajih.’
 |
| seporsi sate klopo ondomohen versi sapi |
Nasi disajikan terpisah dengan serundeng sebagai pelengkap. Overall sih emang enak, tetapi nggak bisa buat makan santai sambil ngobrol ngalor-ngidul. Kasian yang antri nggak dapat tempat duduk.
Aku nggak tahu kemarin masing-masing habis berapa. Hanya saja pesanan 2 porsi sate sapi + 2 porsi nasi + 2 es teh + 2 teh botol kena harga Rp. 88.000. Mahal kan? Cukup mahal memang, namun mengingat lokasinya yang berada di jantung Kota Surabaya sangat mungkin sih. Entahlah.
Leave a Comment