Jalur Lintas Selatan yang biasa disingkat dengan JLS menawarkan banyak keindahan yang dulunya tidak terjamah. Tengoklah Malang dan Gunung Kidul, dulu hampir tidak ada informasi tentang pantai yang dimilikinya, namun begitu JLS sudah rampung, ada banyak sekali pantai indah yang mereka miliki bahkan beberapa kini sudah booming dan tidak menarik lagi.
JLS Pacitan pun sama, ada banyak sekali pantai di pinggir jalan yang bisa dinikmati dan ini benar-benar keren! Lokasinya yang cukup jauh dari kota kota besar membuat orang enggan untuk datang ke tempat ini. Mungkin akan lebih awet keindahan di sini karena tidak terlalu banyak yang datang ke sini.
Sunrise di Pantai Soge Sidomulyo
Aku bangun sekitar jam pukul 4.40, entah kenapa bisa benar-benar bangun pagi. Sholat Subuh pun tak lupa kutunaikan. Jam masih menunjukkan pukul 05.00 ketika aku bingung harus ngapain pagi pagi buta. Enggak ada rencana apapun hari ini. Niatnya sih ngajak Dian buat bepergian kemana gitu, ke Pantai Pelang Panggul, tapi Dian belum tentu mau karena dia lagi sakit.
Daripada pagi-pagi nganggur, akhirnya kuputuskan untuk pergi berburu sunrise di pantai lintas selatan. Tak banyak kata lagi, aku langsung pamit untuk jalan-jalan di pantai. Langsung tancap gas menuju JLS yang berjarak sekitar 5 km dari rumah.
Pantai pertama yang aku lewati adalah Pantai Taman. Sebuah pantai yang sudah terjamah dari dulu karena memang aksesnya sangat mudah kalau dari rumah nenekku. Setiap lebaran dua hari selalu ada acara ndangdutan. Aku cuma datang sekali selama tinggal di sana, itupun untuk berjualan bukan untuk menikmati acara di tengah pantai yang benar-benar panas 😀 !
Aku memutuskan untuk langsung menuju Pantai Soge, pantai ini terletak sekitar 10 km dari rumahku. Dari taman masih lumayan jauh lah. Ada sebuah ‘berhala’ baru di pantai ini, yaitu Jembatan Soge. Sebuah jembatan yang menghubungkan JLS dan berada tepat di pinggir pantai.
Kala malam jembatan ini dilengkapi lampu yang kemudian dibuat tempat nyangkruk kawula muda. Hampir tiap malam tempat ini enggak pernah sepi. Entah apa saja yang mereka lakukan. Karena Mall dan sejenisnya belum ada di daerah sini, nyangkruknya ya di tempat-empat semacam ini.
Jembatan Soge di Pacitan
Aku pun sempat berhenti di tengah jembatan dan bisa laut lepas yang hanya berjarak beberapa puluh meter saja. Tidak heran kalau banyak yang berhenti di sini untuk sekedar foto-foto. Enggak perlu takut kena razia atau ketilang di sini, karena kamu bisa bebas berhenti di tengah jembatan. Berbeda dengan jembatan suramadu yang tidak memperbolehkanmu berhenti di tengah jalan :D. Ini foto pemandangan dari tengah jembatan Soge.
Pemandangan dari Jembatan Soge
Lumayan kan? Setelah menikmati sejenak akhirnya kuputuskan untuk berbelok ke pantai yang tampak dari jembatan ini. Meski ada tulisannya parkir, tapi aku enggak bayar apa-apa. Serius! Selain karena ini terlalu pagi, ini bukan weekend jadi jarang ada pantai yang ditunggu :D. Hampir semua pantai gratis untuk dinikmati tanpa perlu bayar parkir 😀
Seorang bapak telanjang dada mencari plastik
Di pantai ini aku bertemu seorang bapak yang sedang sibuk mencari ‘sesuatu’ tanpa pakaian (baca: ote ote). Setelah cukup dekat aku sedikit bertanya tentang apa yang dilakukannya pagi itu di pantai. Akhirnya dialog pun tidak terhindarkan. Berikut transkrip percakapan kami
Aku :”Pados nopo pak enjing-enjing ngeten niki sampung dugi mriki”
Pak e : ” Niki lo mas, pados plastik”
Aku sempat terdiam dan langsung berfantasi ria. Tempat sesepi ini ada banyak sekali plastik? Ini yang membuatku ragu kalau keindahan pantai Pacitan akan bertahan lama. Akhirnya kutanya-tanya lagi deh sama bapaknya.
Aku : ” Niki pas surut nggeh pak? Kok banyune namung saking mriki. Jam pinten pak kinten-kinten pasange?”
Pak e : “Diluk maneh wes pasang mas banyune” jawabnya dingin.
Sepertinya pak e memang sedang tidak ingin diganggu, yweslah aku langsung ambil foto-foto buat dokumentasi di blog panduaji.net yang keren ini :D. Silakan dimasukkan list apabila cocok dengan pemdangan pantai soge ini.
Pantai Soge Pacitan
Tapi hati-hati saat bermain di pantai ini ya, terutama apabila sedang pasang. Ada beberapa korban meniggal di tempat ini karena terseret ombak pantai. Pantai selatan memang terkenal memiliki ombak ganas. Jadi hati-hati saja kalau bermain di pantai, terutama pantai selatan :D.
Pantai Soge Edisi Kedua
Selain pantai soge diatas yang minim fasilitas. Tidak terlalu jauh dari lokasi tersebut ada sebuah pantai yang mungkin juga dinamakan soge. Bedanya, tempat yang kedua ini ada beberapa fasilitas sehingga banyak dijadikan tempat tujuan. Pagi itu tampak ada satu tenda yang digunakan untuk menginap.
Meski ada palang pintu, pagi itu kondisinya terbuka dan aku bisa langsung masuk tanpa harus bayar. Tempat ini benar-benar kotor menurutku. Perawatan juga seadanya. Sayang lho, padahal pantainya lumayan keren.
spot lain di pantai soge
Pantai ini biasanya dijadikan background narsis untuk orang-orang yang ada di pinggir jalan. Termasuk aku. Lokasinya tepat dipinggir jalan tanjakan yang cukup populer dijadikan tempat narsis. Untung aku sudah beli tongsis, eh monopod. Jadi bisa selfie deh 😀
selfie di pantai soge
Berhubung edisi solotraveling ya selfie sendiri deh enggak ada yang nemenin :D. Tuh kan, sudah terlalu siang. Bisa dibilang ini bukan berburu sunrise lagi, tapi menikmati pagi di pantai selatan pacitan :D.
Pantai Pidakan Penuh Bebatuan
Setelah cukup puas di pantai Soge, akhirnya pukul 06.00 aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke pantai pidakan yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari pantai ini. Untuk menemukannya mudah, karena ada petunjuk jalan untuk mencapai lokasi ini. Jalannya menurun cukup curam. Pastikan kendaraan memiliki rem yang lumayan pakem. Karena kalau kebabalasan bisa langsung nyebur pantai yang penuh bebatuan.
Di spot pertama aku turun dari motor dan turun ke pantai dengan menggunakan gaya parkour :D. Karena jaraknya dari jalan cukup tinggi jadi kudu lompat. Naiknya, dipikir entar aja yang penting turun dulu.
Pemandangan di sini benar-benar keren! Enggak nyangka kalau spot ini benar-benar keren. Beberapa tahun lalu ke sini bareng keluarga pas lebaran enggak terlalu menarik karena terlalu banyak batu
Pantai Pidakan Pacitan
Ndelalah kersane ngalah, cuaca pagi itu benar-benar bersahabat. Warna biru dengan kombinasi awan tipis-tipis membuat pemandangannya benar-benar eksotis! Sama seperti pantai soge, pantai pidakan ini memiliki panjang yang lumayan lho kalau jalan kaki.
Aku coba untuk mencari spot lain yang berada di barat, tentunya naik ke jalan dulu dan lanjut dengan motor. Setelah sekian ratus meter aku parkir motor di pinggir jalan dan langsung turun ke bawah dengan ketinggian yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
Spot bagian barat dari pantai pidakan ini berlumut, sepertinya jarang ada orang yang menginjakkan kaki di sini. Namun lumut-lumut ini memberikan pemandangan unik tersendiri untuk penggemarnya.
Masih di Pantai Pidakan Pacitan Sendirian
Di spot ini selain lumut, tampak juga beberapa terumbu karang yang sepertinya masih hidup. Ada juga seseorang yang sedang asyik memancing di laut lepas. Padahal ombak sudah mulai besar dan mulai pasang. Tempatku mengambil foto tadi tidak menggenang lama-lama menggenang dan sudah mulai semata kaki.
Karena aku enggak berpengalaman dengan pasang surut air laut, akhirnya aku putuskan untuk segera kembali pulang. Jam juga sudah menunjukkan pukul 06.45 berarti jalanan sudah enggak ramai lagi dengan pelajar yang berangkat sekolah.
Ini view pantai pidakan dari tanjakan yang mengantarkaku ke spot dimana ada banyak lumut di bebatuan. Mungkin buat yang hobi mancing ini surganya umpan ikan 😀
pantai pidakan di pagi hari
Itu dulu ya cerita pagiku di Pacitan beberapa waktu lalu. Masih ada beberapa cerita solotraveling di pacitan naik motor. Tunggu aja update an blog ini buat cerita lanjutan series #lintasselatan 😀
Leave a Comment