Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Panduan Liburan ke Jepang

Liburan ke Jepang merupakan salah hal yang aku idam-idamkan sejak lama. Bahkan almarhum bapak sudah pernah mendoakannya sebelum meninggal. Belajarlah makan pakai sumpit, biar kalau ke Jepang nggak malu-maluin karena gak bisa makan pakai sumpit. Jadi jangan heran kalau aku suka makan mie ayam, terutama di warung yang menyediakan sumpit.

Akhirnya keturutan juga untuk liburan ke Jepang bersama seorang kawan beberapa waktu lalu. Sebagai salah satu tujuan wisatawan mancanegara, ada banyak alasan untuk menikmati liburan di Jepang. Nah, pada kesempatan ini aku mau berbagi tentang panduan liburan ke Jepang, terutama untuk yang baru pertama kali mau jalan-jalan ke Jepang.

Tulisan yang ada di blog ini berdasarkan pengalaman pribadi melakukan perjalanan ala backpacker ke Jepang selama hampir dua minggu ketika musim dingin. Semoga apa yang aku tulis di postingan ini bisa bermanfaat untuk teman-teman yang punya rencana untuk liburan ke Jepang.

Jadi, untuk liburan ke Jepang tanpa travel / tour pun sebenarnya kamu bisa banget.

Tiket Pesawat

Tiket Pesawat

Sebenarnya aku nggak pernah merencanakan untuk jalan-jalan ke Jepang sebelumnya. Gegara ada tiket promo pesawat murah ke Jepang PP cuma Rp. 3.000.000 dan aku membelinya, dari situ lah rencana perjalanan ke Jepang bermula. Beli bulan Maret, berangkat bulan Februari tahun depan. Waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan perjalanan bukan?

Waktu itu aku mendapatkan tiket pesawat Air Asia yang berangkat dari Surabaya kemudian transit di Kuala Lumpur dan langsung terbang ke Haneda di Tokyo. Sedangkan pulangnya, aku naik Air Asia dari KIX (Osaka) transit di Kuala Lumpur dan langsung ke Surabaya.

Kekurangannya, bagasi hanya 7kg, kurang cocok apabila ingin membawa banyak barang. Apalagi untuk perjalanan lebih dari 10 hari yang aku lakukan. Tapi aku cukup membawa ransel 35L untuk perjalanan selama itu. Ada alternatif lain yang bisa dipilih, yaitu

Ketiga pesawat di atas melayani penerbangan dari Jakarta langsung ke Jepang. Ketiganya merupakan maskapai full service yang menyediakan makan dan bagasi gratis 20kg sehingga cukup nyaman untuk yang bawa banyak barang. Kalau lagi ada promo, dari Jakarta ke Jepang pernah ada yang dapat sekitar Rp. 4.000.000 PP.

Persiapan Dokumen

Nah, setelah membeli tiket pesawat promo untuk ke Jepang, selanjutnya kita harus mempersiapkan dokumen. Adapun dokumen yang harus dipersiapkan diantaranya adalah sebagai berikut ini

Paspor

Tiket dan Paspor
Tiket dan Paspor

Untuk yang sudah memiliki paspor nggak ada masalah. Kalau belum punya paspor, silakan membuat dulu paspor di kantor imigrasi terdekat. Dulu sebelum liburan ke Myanmar, aku sudah pernah nulis tentang cara membuat paspor. Bisa dibaca aja sebagai referensi meski sepertinya ada perubahan dalam tata cara pengurusan (nanti aku update ketika sudah membuat paspor, karena paspor lama sudah mau habis)

VISA

Visa Jepang
Visa Jepang

Visa merupakan izin untuk memasuki suatu negara. Saat ini, untuk masuk ke Jepang, kita harus memiliki visa terlebih dahulu. Tanpa visa, kita tidak bisa terbang ke Jepang. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kita bebas visa untuk negara-negara ASEAN.

Aku juga sudah pernah menulis cara membuat visa Jepang di Surabaya yang bisa kamu ikuti dan masih relevan sampai saat ini. Karena tidak ada perubahan berarti untuk prosedur pengurusan visa.

Membuat Itinerary / Rencana Perjalanan

Itinerary

Langkah selanjutnya adalah membuat itinerary atau rencana perjalanan. Itinerary menurutku penting untuk mereka yang bujetnya pas-pasan. Karena dengan adanya itinerary kita bisa memperkirakan kita mau kemana aja dan berapa biaya yang dibutuhkan.

Kalau sultan mah bebas, jalan aja tanpa itinerary gampang.

Aku sudah pernah menulis tips membuat itinerary yang bisa kamu ikuti. Kalau nggak mau ribet, aku juga sudah pernah membuat itinerary untuk liburan musim dingin di Jepang lengkap dengan bujet yang aku keluarkan selama perjalanan

Berikut daftar itinerary dan biaya yang mungkin bisa jadi patokan buat kamu yang mau liburan ke Jepang dengan bujet minimalis.

Hotel Murah di Jepang

Hostel Capsule di Tokyo

Penginapan / hotel merupakan salah satu hal yang harus diperhitungkan, karena harganya bisa dibilang cukup mahal. Oleh karena itu penting untuk membuat itinerary yang sudah aku bahas sebelumnya. Dengan adanya itinerary kita bisa menyesuaikan harga hotel dengan akses transportasi yang dapat menghemat biaya dan waktu.

Misalnya, aku dulu menginap di Enaka Asakusa Hostel yang sekarang sudah ganti menjadi Samurai Hostel Asakusa. Daerah Asakusa merupakan pinggiran Tokyo yang memiliki banyak pilihan penginapan dengan harga miring. Sehingga bisa jadi pilihan penginapan.

Kalau pergi sendirian, mending nginep di hostel. Kalau rame-rame bisa mempertimbangkan apartemen / hotel yang bisa dibagi rame-rame.

Jepang punya aturan penginapan yang cukup ketat, jadi pastikan kamu membaca detail setiap properti yang disewakan. Jika maksimal diisi 5 orang ya jangan nekat untuk menambahkan jadi 6 orang.

Setelah mencari di berbagai situs online travel agent, berikut tiga situs yang menurutku memberikan harga paling murah.

Terserah mau pakai situs yang mana yang harganya paling cocok buat kamu.

Akses Internet

Wifi Gratis di Jepang

Internet merupakan salah satu kebutuhan primer untuk pejalan tanpa agen travel maupun tour. Temenku Irene malah kaget ketika aku ke Jepang tanpa sewa wifi pocket. Dia mengkhawatirkanku nyasar, lha wong dia sudah beberapa tahun tinggal di Jepang aja masih sering nyasar. Apalagi tanpa koneksi internet.

Aku sudah membawa print out itinerary lengkap dengan stasiun naik dan turun serta berapa biayanya. Sehingga pede aja. Meski sempat nyasar. Karena di beberapa tempat publik di Jepang itu ada wifi gratis yang bisa dimanfaatkan. Baca tulisanku tentang wifi gratis di Jepang kalau mau tau tips triknya.

Kalau di hostel atau penginapan sudah pasti ada koneksi internet yang bisa digunakan yak!

Karena gratis, kadang ya nggak bisa diharapkan. Buat yang parno, ada baiknya sewa wifi aja. Toh harganya juga bersahabat. Apalagi kalau jalannya rame-rame nggak kerasa kok beli SIM Card / Sewa Wifi di Jepang. Untuk membeli sim card / sewa wifi kamu bisa daftar harganya di sini.

Kalau sendirian mending beli SIM Card, tapi kalau mau rame-rame mending sewa modem lebih hemat gaes.

Biaya Hidup

Warung di Dotonbori

Biaya hidup di Jepang itu mau dibilang murah ya nggak murah, dibilang mahal ya nggak terlalu mahal menurutku yang selama ini tinggal di Blitar, sebuah kota kecil di Jawa Timur. Jadi tergantung kamu mau menghabiskan bujet berapa?

Untuk pengajuan visa wisata ke Jepang, disarankan 1,5 juta per hari untuk biaya hidup biar dibilang normal menurut standard orang liburan. Selama 13 hari di Jepang, aku menghabiskan biaya sekitar 13 jutaan. Itu sudah termasuk tiket pesawat PP.

Sekali makan ada di kisaran 500 yen, tapi kalau mau yang lebih enak, standard makan ada di sekitar 1000 yen untuk sekali makan. Beberapa kali aku makan menu seharga tersebut untuk menikmati makanan enak di sana. S

Sebagai penikmat makanan, jauh-jauh pergi ke Jepang kalau nggak nyobain Ramen, Takoyaki, Udon, Sushi, Sashimi dan Okonomiyaki merupakan sebuah kerugian besar.

Akomodasi / Transportasi

Kereta Shinkansen

Akomodasi / transportasi di Jepang itu sangat murah untuk para wisatawan. Penduduk lokal harus membayar lebih banyak untuk menikmati transportasi yang sama. Seperti temanku dari Harajuku menuju ke Shinjuku memilih jalan kaki untuk menghemat pengeluaran, daripada harus naik kereta api.

Jika di Tokyo, kereta api merupakan transportasi utama yang hampir bisa menjangkau ke semua tempat. Begitu juga di Osaka. Sedangkan di Kyoto, transportasi yang paling sering digunakan adalah bus. Pengeluaran untuk transportasi juga beragam, aku lebih suka ambil tiket terusan untuk naik transportasi umum. Ini privilege turis di Jepang. Lebih murah!

Itinerary yang mendetail sangat penting untuk menentukan akomodasi dengan bujet pas-pasan. Jadi jangan heran jika aku nggak membeli JR Pass 7 hari apalagi 14 hari. Cukup membeli Tokyo Wide Pass, Metro Subway Pass, Kyoto Sightseing Pass dan Osaka Amazing Pass sudah bisa optimal untuk semua destinasi yang ingin aku kunjungi

Plus naik willer bus dari Tokyo ke Kyoto juga merupakan salah satu plihan bijak untuk mengehemat pengeluaran. Tidur semalam di bus nggak perlu bayar penginapan. Bus super duper nyaman. Bangun sampai di Kyoto jam 5 pagi.


Sudah siap buat jalan-jalan ke Jepang tanpa travel? Yuk cus!

Ada pertanyaan seputar panduan perjalanan liburan ke Jepang yang sudah aku tulis di atas? Kalau ada, jangan ragu untuk menulis di kolom komentar. Semoga bisa menjawab semua pertanyaan seperti yang ada di postingan yang lain 🙂

Kamu boleh kok membagikan artikel ini ke facebook, whatsapp dan lainnya. Semoga bisa membantu banyak orang yang sedang bingung apa aja yang dibutuhkan sebelum berlibur ke Jepang.