Kalau dengar kata Semarang mungkin kita akan sangat familiar dengan yang namanya Lawang Sewu, tetapi seperti halnya dengan Blitar, Semarang terbagi menjadi dua wilayah administrasi yaitu Kota dan Kabupaten.
Nah, kalau tahun lalu aku sudah berkeliling di daerah Kota Semarang, pada beberapa hari lalu aku gantian berkeliling di wilayah Kabupaten Semarang dalam rangka mengikuti kegiatan Gedong Songo Travel Mart 2020 yang diadakah oleh dinas parisiwata Kabupaten Semarang.
Baca juga : Daftar Pantai di Blitar
Sebenarnya Kabupaten Semarang dengan ibukota Ungaran memiliki banyak destinasi wisata yang menarik, tapi karena cuma sehari trip dibagi menjadi 3 kelompok. Aku kebagian untuk melakukan perjalanan ke Dusun Semilir, Kopeng, Kopen Tree Top, Desa Menari dan Saloka Theme Park
Berikut cerita perjalananku ke beberapa destinasi wisata di sekitaran Ungaran yang mungkin bisa kamu tiru kalau berencana untuk main ke Kabupaten Semarang.
Berangkat dari Stasiun Tawang melalui tol menuju daerah Ungaran yang hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam perjalanan. Sesampainya di hotel C3 Ungaran, kami dibagi menjadi 3 kelompok. Aku ikut dalam kelompok yang mengunjungi Dusun Semilir, Taman Wisata Kopeng, Kopeng Tree Top, Desa Menari dan Saloka Theme Park.
Dusun Semilir
Ketika mendengar nama dusun semilir, aku langsung ngebayangin pedesaan nan asri di daerah pegunungan dengan perbukitan hijau dan angin sepoi-sepoi. Sesampainya di dusun ini, semua ekspektasi ambyar. Tampak bangunan berbentuk kubah dari kayu dan kaca
Sebuah kawasan yang super duper luas dengan dominasi bangunan yang terbuat dari kayu ini memang menarik. Ketika masuk di bagian depan, terdapat berbagai macam oleh-oleh yang bisa dibeli, dibagian belakang pusat oleh-oleh ini terdapat percabangan jalan.
Apabila mengambil jalan turun, kamu akan menemukan taman dengan kolam dan beberapa spot foto yang instagramable, sedangkan ketika mengambil jalan atas kamu akan menyusuri jembatan senggol untuk menuju ke bagian belakang yang merupakan food court.
Di sepanjang jembatan senggol yang terbuat dari kayu ini kamu akan menemukan berbagai vendor jajanan yang bisa dinikmati, ada beberapa spot foto juga yang instragamable. Namun kamu nggak bisa bayar langsung dengan uang cash, kamu harus melakukan top up kartu tap dusun semilir terlebih dahulu. Semua pembayaran di kawasan ini menggunakan kartu tap dusun semilir.
Memasuki bagian belakang ada yang namanya Sepoi-sepoi yang berupa foodcourt. Ketika jalan terus ke belakang kita akan naik terus dan mendapati pemandangan sekitar dusun semilir ini. Ada dua hal yang bisa dilakukan di bagian ini. Yaitu naik perosotan atau melihat pemandangan sekitar.
Untuk naik perosotan, berat badan nggak boleh lebih dari 85kg. Karena aku masih dalam batas aman, aku pun mencoba naik perosotan. Masing-masing perosotan punya kecepatan yang berbeda-beda. Waktu itu aku pilih perosotan berwarna ungu karena pengen menikmatinya dengan selow seperti kata bapaknya yang nungguin
Kawasan ini belum selesai sepenuhnya, masih ada banyak titik yang dalam proses pembangunan. Namun sudah bisa dikunjungi kok. Kalau mau datang ke Dusun Semilir, kamu bisa langsung search aja di google maps.
Taman Wisata Kopeng
Dari Dusun Semilir, perjalanan dilanjutkan ke Taman Wisata Kopeng. Aku kaget ketika diperjalanan melewati Salatiga. Lha, ini kan Famtrip Pemkab Semarang kok malah diajak ke Salatiga. Nggak salah ini yang bikin Itinerary?
Ternyata, Taman Wisata Kopeng ini terletak di antara Salatiga dan Magelang. Namun secara administratif masih termasuk dalam kawasan Kabupaten Semarang. Sebuah kawasan tempat wisata keluarga. Cocok sebagai tempat getaway singkat dari padatnya aktivitas di Semarang.
Sayangnya ketika aku sampai di Taman Wisata Kopeng ini, cuaca sedang tidak begitu bersahabat. Mendung berbalut kabut mengingatkanku dengan scene dalam silent hill. Tak banyak tanda-tanda kehidupan, karena memang bukan akhir pekan.
Ada kawasan penjual bunga cantik-cantik, selain itu juga ada kolam renang macem sumber udel di Blitar. Sebuah bangunan di atas kolam renang merupakan penginapan di Taman Wisata Kopeng yang cocok untuk menginap sekeluarga besar.
Suasana yang syahdu memang enak buat bersantai. Bahkan cuma buat pindah tidur dan nggak ngapa-ngapain pun worthed kok. Siang itu sebelum melanjutkan perjalanan, aku mencoba salah satu wahana yang populer di kawasan ini, yaitu permainan ATV offroad.
Aku baru tahu kalau ternyata naik ATV itu tidak semudah kelihatannya. Rute yang tak begitu panjang dengan jalan offroad dan bergelombang membutuhkan waktu hampir 20 menit untuk 1 lapnya. Padahal seharusnya 2 lap mengelilinginya. Tetapi karena waktu tak mengizinkan, kami pun bergegas melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya.
Kopeng Treetop Adventure
Berbeda dengan Taman Wisata Kopeng, Kopeng Treetop Adventure cocok buat keluarga yang nggak mau santuy meski liburan. Tempat ini penuh dengan petualangan seru untuk keluarga. Ketika memasuki kawasan ini, tampak di sebelah kiri ada puluhan tenda dan glamping yang tersedia untuk ditempati.
Sedangkan di sebelah kanan ada beberapa permainan untuk kegiatan outbond yang cukup menantang dan jarang aku temui di kawasan lain. Selain itu, di bagian tengah terdapat kafe di atas pohon beneran. Jadi bukan cuma pohon kecil-kecil macem di Gogoniti Blitar. Tapi beneran kafe yang berada di atas ketinggian sekitar 5 meter cuy.
Ternyata ketika di atas pohon, yang aku rasakan nggak jauh berbeda dengan ketika berjalan di bawah. Nggak kerasa pohon goyang-goyang. Semua sudah diperhitungkan dengan sangat matang sehingga pengunjunga tetap bisa menikmati bersantai di kafe dan menikmati pemandangan dari ketinggian.
Menikmati segelas teh panas dengan dikelilingi pepohonan hijau dengan semerbak bebauan hutan setelah hujan benar-benar damai. Di sini aku hanya ingin menikmati suasana sambil mengamati bagaimana mereka bisa mengerjakan semua ini. Ya kali, bisa diterapkan di beberapa hutan pinus yang ada di Blitar.
Desa Menari
Setelah bersantai di Treetop Adventure Park, perjalanan dilanjutkan ke Desa Menari. Popularitas desa ini meningkat ketika tahun lalu booming kisah KKN di Desa Penari. Lha kok kemarin ketika kami datang ke desa ini disambut dedek-dedek cantik yang sedang KKN di Desa Menari.
Desa menari yang secara administrasi terletak di Dsn. Tenom, Ds. Ngrawan, Kec Getasan ini merupakan salah satu desa binaan dalam program Kampung Berseri Astra. Begitu sampai, kita disuguhi tiwul dan wedang secang. Jadi ingat setahun lalu ke Semarang juga mendapatkan suguhan wedang secang.
Kami dibawa ke sebuah ruangan yang menjadi tempat workshop pembuatan sabun berbahan susu sapi. Kebetulan belakangan aku cukup concern tentang hal ini. Adikku juga bikin sabun sendiri yang sudah aku pakai selama setehgan tahun lebih. Selain itu sedang merintis usaha yang menjual sabun premium.
Ditemani dengan rondo royal alias tape goreng, aku ngobrol sama ibuknya setelah para peserta lain menikmati pertunjukan tarian di dekat lokasi. Sekadar sharing untuk melihat potensi pasar yang bisa aku garap ketika memasarkan produk sabun organik premium yang dalam waktu dekat ini launching.
Saking asyiknya ngobrol, ternyata rombongan sudah mau melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya, yaitu Saloka Theme Park. Aku pun nggak sempat melihat pertunjukan yang di gelar, sehingga bergegas untuk masuk ke bus dan melanjutkan perjalanan.
Ditemani dengan rondo royal alias tape goreng, aku ngobrol sama ibuknya setelah para peserta lain menikmati pertunjukan tarian di dekat lokasi. Sekadar sharing untuk melihat potensi pasar yang bisa aku garap ketika memasarkan produk sabun organik premium yang dalam waktu dekat ini launching.
Saking asyiknya ngobrol, ternyata rombongan sudah mau melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya, yaitu Saloka Theme Park. Aku pun nggak sempat melihat pertunjukan yang di gelar, sehingga bergegas untuk masuk ke bus dan melanjutkan perjalanan.
Saloka Theme Park
Saloka Theme Park merupakan wahana rekreasi keluarga paling besar di Jawa Tengah. Sayang rombongan bus yang aku tumpangi sampai di tempat ini sudah lewat dari jam 5 sore. Semua wahana permainan sudah tutup. Para pengunjung sudah pada bubar semua.
Padahal aku kan pengen nyoba naik bianglala yang tingginya setengah lapangan bola sambil liat rawa pening plus pemandangan gunung yang aduhai. Meski nggak setinggi ketika aku naik tempozan giant ferriz wheel, tapi pemandangan yang ditawarkan pun cukup worthed lah ya untuk diperjuangkan.
Berhubung sudah terlambat, rombongan kami datang langsung menuju ke tempat makan malam. Setelah itu diarahkan untuk duduk melihat bianglala yang sudah tak beroperasi, karena malam itu akan menonton salah satu pertunjukan yang hanya ada satu di Indonesia.
Pertunjukan yang bernama Baru Klinthing Show ini merupakan wahana yang memadukan teknologi air mancur dengan sinar laser. Sehingga selain air mancur yang njoget, ada cerita yang dibentuk dari tembakan lampu laser.
Durasi pertunjukan selama lima belas menit ini menceritakan tentang asal usul rawa pening yang lokasinya tidak jauh dari Saloka Park.
Green Valley Resort Bandungan
Selesai menyaksikan pertunjukan laser, kami diajak menginap di Green Valley Resort Bandungan. Kamar besar dengan satu kamar berisi enam orang dua kamar mandi tapi tanpa AC. Nggak salah kalau kata Mbak guide yang bercerita, kalau rata-rata hotel berbintang di Bandungan ini tidak menyediakan AC. Karena secara default udara di kawasan ini sudah dingin.
Hari kedua juga berada di kawasan resort ini. Kalau mau jalan-jalan pagi keluar wilayah resort, ada kebun-kebun bunga mawar yang cantik dan memannjakan mata ditengah udara dingin nan menyegarkan.
Kegiatan di hari kedua ini merupakan table top. Table Top adalah forum bisnis yang dirancang untuk mempertemukan antara pelaku industri pariwisata dengan pelaku industri pariwisata regional. Karena dalam famtrip ini para peserta merupakan para biro travel yang dipertemukan dengan pengelola wisata di kawasan Kabupaten Semarang.
Banyak brosur dan voucher yang disebar dalam kegiatan ini, kamu bahkan bisa mulai menjadi biro travel dengan datang ke acara semacam ini. Cukup menguntungkan untuk yang suka bepergian keliling Semarang.
Kemarin kami malah mendapatkan Nasi Tonjok dari Desa Wisata Lerep, Kabupaten Semarang. Nasi dibungkus daun pisang dan berlapis daun jati yang disusun dengan rantang DIY dari daun kelapa. Eco friendly banget bukan kemasannya?
Dalamnya nasi tonjok ini ada nasi dengan sayur selada air, urap yang agak pedas, gudeg batang pepaya. Sedangkan lauknya ada tempe bacem, telur bacem, ikan gereh dan combro tanpa isian. Tempe bacem dalam masakan ini memegang kunci utama kelezatannya yang luar biasa. Sedangkan gudeg batang pohon pepaya ini lebih mirip dengan teksur pohon bambu muda alias rebung yang krenyis-krenyis.
Alternatif Itinerari Liburan di Semarang
Ada beberapa alternatif Itinerary kalau mau jalan-jalan ke Semarang. Berikut itinerary yang dilakoni sama beberapa kelompok lain dalam rombongan famtrip kali ini
- Candi Gedong Songo dan Ayana, Sunrise Hill, Banyumili, Bukit Cinta dan Saloka Theme Park
- Pabrik Sido Muncul, Umbul Sidomukti, Chimory, Banaran 9 dan Saloka Theme Park
Terserah sih mau ambil rute yang mana aja, atau mau coba semuanya dalam waktu 3 hari? Sah-sah aja sih. Coba deh main ke daerah Semarang Kabupaten biar nggak cuma itu-itu aja yang diposting ketika main ke Semarang.
Leave a Comment