Pandemi sudah lebih dari satu tahun, hingga kini masih banyak korban berjatuhan di berbagai belahan bumi ini. Indonesia beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan lantaran tingginya kasus pertambahan positif (bahkan sempat menjadi rekor penambahan positif dalam sehari di seluruh dunia).
Kabar gembiranya, proses vaksinasi sudah mulai berjalan di berbagai pelosok negri. Meski masih banyak yang belum mau vaksin lantaran banyak juga hoax yang bertebaran tentang vaksin ini. Setidaknya itu salah satu curahan hati kawan nakes yang melayani suntik vaksin di daerahnya.
Saya vaksin di Puskesmas Nglegok, Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Datang pukul 8 pagi mendapatkan antrian nomor 35 yang cukup cepat berjalan. Sambil menunggu giliran vaksin, saya berselancar menggunakan Smartfren Gokil Max untuk mengikuti Rejeki WOW Periode 2. Ya siapa tahu beruntung dapet rumah. Kalau kamu belum ikutan, buruan gih download aplikasi mysmartfren.
Ternyata antrian 30 orang itu nggak butuh waktu sampai satu jam. Cepet juga ternyata. Hanya saja setelah menerima suntikan vaksin, tidak diperkenankan untuk langsung pulang. Harus menunggu sekitar 15an menit untuk melihat apakah ada efek vaksin yang dirasakan sehingga membutuhkan penanganan khusus.
Awal Mula Vaksin
Selama pandemi, bisa dibilang saya hampir tidak bepergian ke luar kota. Hanya beberapa kali itupun enggak sampai menginap dan hanya bertemu dengan orang-orang dekat saja dan seperlunya saja. Selebihnya menghabiskan waktu di sekitaran rumah saja.
Sebagai pemburu konten, saya berhubungan dengan beberapa tenaga kesehatan yang ada di Blitar. Bukan untuk modus, tetapi untuk mengetahui informasi perkembangan covid-19 di wilayah Blitar. Sekarang berita yang lagi rame seputar vaksinasi. Kebetulan saya bersama beberapa teman mengelola portal informasi warga independen sehingga informasi valid seperti ini yang kami butuhkan.
Berawal dari curhatan tersebut, akhirnya ada teman yang menawarkan untuk ikut vaksinasi di Puskesmas Nglegok itu. Nggak ada persyaratan khusus. Selama memiliki KTP dan sehat ketika hari H bisa melakukan vaksin. Akhirnya diminta untuk mengisi formulir pendaftaran online sehingga mempercepat proses ketika vaksin dilakukan.
Awalnya nggak ada niatan untuk langsung ikut vaksin, namun karena beberapa rekan mengajurkan untuk segera vaksin. Nggak nolak deh. Saya mengajak beberapa rekan untuk melakukan vaksin bersama. Bahkan yang KTP bukan di wilayah Blitar pun bisa ikut (belakangan hanya warga yang berKTP dan domisili Blitar yang diprioritaskan untuk vaksin di wilayah Blitar)
Vaksin Astra Zeneca
Saat itu jenis vaksin yang tersedia adalah Astrazeneca. Vaksin keluaran Oxford ini memerlukan jarak sekitar 12 minggu antara tahap pertama dan kedua. Vaksin ini juga memiliki efektivitas yang lebih besar dibandingkan Sinovac. Bahkan beberapa tenaga kesehatan pun kalau bisa milih bakalan milih vaksin ini dibandingkan Sinovac. Karena efektivitasnya yang lebih tinggi.
Beruntung waktu itu kami mengikuti vaksin dengan santai. Nggak ada antrian yang super duper panjang karena memang belum banyak yang sukarela mengikuti vaksin. Bahkan saya sudah melakukan vaksin sebelum refreshing di Lembah Indah Malang.
Saat ini banyak sekali orang yang antirnya super duper panjang. Bahkan sampai rebutan untuk mendapatkan vaksin. Ada ribuan vaksin dibagiakn hampir setiap hari namun memang masih belum semua orang kebagian.
Alur Vaksinasi di Puskesmas
Alur vaksinasi di puskesmas mungkin bisa berbeda-beda ya, tergantung puskesmasnya. Berdasarkan pengalaman saya beberapa waktu lalu di Puskesmas Nglegok, adalah sebagai berikut ini
- Pendaftaran
- Ambil Antrian
- Nunggu Panggilan
- Screening (Riwayat penyakit, tensi, dll)
- Vaksinasi
- Istirahat
- Pulang
Yang paling lama dalam proses vaksinasi adalah menunggu panggilan antrian. Tapi 30 nomor itu nggak sampai 1 jam sudah kebagian. Ternyata waktu sudah dipanggil, sampai disuntik vaksin itu hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit. Karena kita sebelumnya sudah melakukan pendaftaran online, sehingga prosesnya semakin cepat. Bahkan proses suntik vaksin nggak sampai 30 deitk bund!
Efek Samping Vaksin Astrazeneca
Pasca vaksin rombongan saya 10 orang kembali ke tempatnya masing-masing. Malam harinya kami baru merasakan berbagai macam efek. Namun setidaknya 4 dari 10 orang tersebut tidak mengalami efek samping yang sampai mengganggu aktivitas. Hanya sebatas pegal-pegal
Sedangkan saya, malam hari setelah vaksin mengalami suhu tubuh yang panas. Namun semua sudah diantisipasi dengan menyediakan parasetamol. Berdasarkan salah seorang teman nakes, saya boleh minum parasetamol setiap empat jam. Sehingga bisa tetap beristirahat dengan tenang.
Panas akibat vaksin ini berlangsung selama dua hari. Di hari ketiga setelah vaksin semua sudah kembali normal. Begitupun dengan teman-teman lain di rombongan juga mengalami gejala yangn kurang lebih sama. Beberapa di hari kedua juga sudah normal kembali.
Leave a Comment