panduaji

Kategori: Uncategorized

Pra Produksi Animasi 3D

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Untuk memproduksi sebuah animasi pendek tidaklah asal bikin langsung jadi, dibalik itu semua ada alur panjang yang harus ditempuh satu persatu. Seperti yang bisa di pelajari dari Seruling Project, Durian Project, Mango Project, atau open movie yang lain. Tiap pembuatan animasi akan melalui proses PRA PRODUKSI, PRODUKSI dan PASCA PRODUKSI. Alur produksi tersebut haruslah berururtan, karena sangat sulit jika tidak berurutan.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas apa saja yang perlu disiapkan untuk proses PRA PRODUKSI, karena ini sangat penting seperti yang pernah saya ceritakan di sini. Berikut komponen-komponen yang dibuat saat PRA PRODUKSI
Pra Produksi Animasi 3D 1
dok. seruling project

1. Cerita
Cerita sangatlah penting dan harus ada terlebih dahulu, karena tanpa cerita kita mau bikin apa? Mikir dulu bukan? Oleh karena itu cerita sangat penting, agar kita bisa tahu apa yang akan kita buat, sehingga kita bisa tahu apa saja yang diperlukan dalam cerita tersebut. Jadi tidak asal bikin, karena jika asal bikin namun tidak terpakai dalam cerita mubadzir dan kurang efektif terhadap waktu. Intinya untuk pembuatan cerita janganlah menggunakan software-software animasi terlebih dahulu, cukup LibreOffice / Celtx / software sejenis untuk menuliskan ceritanya.
2. Script
Script di sini bukanlah kode-kode pemrograman, namun naskah cerita yang akan diperankan oleh masing-masing tokoh. Dengan begitu, ilustrator sudah mulai bisa memvisualisasikan bentuk story board yang akan dibuat untuk masing-masing scenenya.
3. Brain Storming
Sangat berguna untuk para ilustrator yang membuat concept art, perpaduan referensi gambar dan cerita digabung dan diotak atik sehingga membentuk sebuah konsep yang akan dikerjakan pada tahap concept art. Brain storming lebih ke pendekatan cerita dengan gambar referensi sehingga diperoleh gambar-gambar yang disebut konsep. Setelah itu diaplikasikan sehingga membentuk concept art.
4. Concept Art
Concept Art berisi konsep untuk tiap-tiap element yang ada pada cerita, seperti bentuk karakter, bentuk tas, pakaian karakter dan sebagainya. Hal ini perlu digambarkan dengan detail oleh ilustrator agar dapat dengan mudah dipahami oleh orang yang bertugas mempersiapkan elemen-elemen tersebut (jika dalam animasi 3D, orang yang saya maksud adalah modeler). 
Pra Produksi Animasi 3D 2
dok. seruling project
Dalam pembuatan concept art diperlukan gambar referensi untuk mempermudah pekerjaan. Misal untuk perkampungan kumuh di daerah jakarta diperlukan gambar referensi contoh kampung kumuh di jakarta, dsb.
5. Story Board
Menurut saya, story board bisa dibilang sebuah komik yang berisi detail tiap-tiap scene mulai dari script, dialog, posisi kamera, gerakan kamera, durasi, dan segala macam gerak gerik yang ada dalam sebuah scene. Hal ini sering dianggap sepele oleh kebanyakan orang, padahal sangat penting, karena sangat membantu dalam efektivitas waktu saat produksi.
Pra Produksi Animasi 3D 3
contoh story board
Misal saat kita membuat sebuah animasi tanpa story board, kita akan kebingungan meletakkan kamera pada scene tertentu, hal ini pernah saya alami ketika membuat sebuah project akhir SMK, sehingga saat pengambilan video saya bingung mengatur dan mencoba posisi yang pas untuk penempatan kamera, ini memakan waktu yang sangat banyak.
6. Animatic Story Board
Dengan ini kita bisa mengetahui story board yang berjalan layaknya video stop motion. Sehingga animator mempunyai bayangan bagaimana menggerakan karakter agar sesuai dengan story board. Berikut contoh animatic story board dari Big Buck Bunny
7. Manajemen File
Dalam pembuatan sebuah animasi, kita memerlukan kerjasama tim. Oleh karena itu diperlukan standarisasi penamaan file, folder dan komponen lainnya untuk mempermudah koordinasi antar anggota. Tentang manajemen file akan saya bahas pada tulisan tersendiri :D. update terus di blog ini ya 😀
Sebaiknya kita siapkan dulu komponen tersebut sebelum melanjutkan ke proses PRODUKSI, karena dengan PRA PRODUKSI yang matang, kita tidak akan menghabiskan waktu yang banyak dalam PRODUKSI, sehingga bisa memanfaatkan waktu dengan efektif.
Itulah proses PRA PRODUKSI untuk animasi 3D, untuk tulisan selanjutnya saya akan coba untuk menuliskan proses PRODUKSI animasi 3D yang meliputi modeling, texturing, rigging, animasi, render  dan sebagainya.
Catatan: Hal yang saya tuliskan tersebut tidaklah mutlak, karena itu hanyalah opini dari saya, jika ada yang salah atau ingin menambahkan, silakan tinggalkan komentar :D.
Shopee Lovember

6 thoughts on “Pra Produksi Animasi 3D”

Leave a Comment