panduaji

Kategori: Dolan

Nunggu Willer Bus Ke Kyoto, Keliling Sekitar Stasiun Tokyo!

Diperbarui:

Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap transparansi, beberapa link di situs kami adalah link afiliasi. Artinya, tanpa biaya tambahan untuk Anda, kami mungkin mendapatkan komisi jika Anda memutuskan untuk melakukan pembelian melalui link tersebut. Komisi ini membantu kami membiayai keberlangsungan blog ini.

Willer Bus Tokyo Kyoto

Dari Keisei-Tateishi menuju Tokyo membutuhkan perjalanan yang cukup panjang dengan rute berikut ini.

  • Naik Subway Keisei-Oshiage Line jurusan Haneda-Airport Domestic Terminal
  • Turun di Asakusabashi Station dan oper ke Asakusabashi JR Station buat naik kereta JR
  • Chuo-Sobu Line(Local) Jurusan Nakano berada di Platform 1 Stasiun JR Asakusabashi
  • Turun di Akihabara Station dan Oper Keihintohoku Line jurusan Ofuna di Platform 4
  • Turun di Stasiun Tokyo
Dengan lama perjalanan kurang lebih 30 menit menghabiskan biaya sekitar 500 Yen. Cukup mahal bukan jika dibandingkan kartu sakti yang mencover berbagai rute kereta.
Sesampainya di Stasiun Tokyo, jam sudah menunjukkan sekitar pukul 16.00, kami bergegas menuju Imperial Pallace. Sebelum itu ada baiknya nitip tas di loker yang tersedia. Biar enggak bawa barang terlalu berat. Dan ketika nitip loker, jangan lupa lokasinya lokernya, karena ada banyak tempat yang juga bikin bingung :D. Bahkan aku ambil foto loker biar nanti gampang nyarinya :D.
Coin Locker in Tokyo
Coin Locker in Tokyo
Jam penitipan coin locker aku juga kurang tau sih. Kalau nggak salah sekitar seharian / 24 jam. Tapi ya kurang memperhatikan juga. Soalnya kemarin cuma mau nitip beberapa jam karena malamnya mau lanjut perjalanan ke Kyoto naik Willer Bus. 

Pelajaran Penting dari Imperial Palace Tokyo

Jalan kaki dari Stasiun Tokyo ke Imperial Palace membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit dengan jarak sekitar 500an meter. Emang enggak terlalu jauh si, ditambah udara dingin selama perjalanan membuat keringat tidak mengucur sama sekali. Cuma capek. Selama perjalanan sempat terheran-heran dengan beberapa item yang terparkir rapi di pinggiran jalan seperti sepeda pancal di bawah ini.
Sepeda Pancal di Tokyo
Sepeda Pancal di Tokyo
Apa enggak berat ya mancal sepeda dengan dua roda besar seperti gambar diatas? Entahlah. Yang jelas ini harganya lebih mahal daripada polygon yang aku punya di rumah :D.
Mobil Listrik Roda 3
Mobil Listrik Roda 3
Mobil listrik roda 3 yang selama ini cuma bisa aku lihat di fesbuk dan youtube ternyata emang sudah ada beneran di Jepang. Sayangnya waktu itu cuma diparkir dipinggir jalan aja sih, enggak ada mamah-mamah muda yang naikin #eh.

Baca : Persiapan Backpacker ke Jepang

Sesampainya di Imperial Palace, ternyata sudah tidak menerima kunjungan. Karena jam 4 sore sudah tutup. Ini jadi sebuah pelajaran penting kalau kita perlu LIHAT JADWAL buka dan tutup suatu tempat. Jadi ya cuma bisa lihat dari luar kawasan steril dari pembangunan modern Tokyo. Yang mana bawahnya tidak dilewati kereta jenis apapun.
Imperial Palace Tokyo
Imperial Palace Tokyo
Daripada bengong dan kedinginan karena anginnya lumayan kenceng, akhirnyna kami putuskan untuk kembali ke stasiun Tokyo. Sore itu kebetulan sudah memasuki jam pulang kerja, jadi kondisi jalan mulai rame pejalan kaki.
Jalanan di Tokyo
Jalanan di Tokyo
Mendekati stasiun tokyo, ternyata ada sederetan tempat makan yang harganya bisa dibilang murah. Padahal ini letaknnya ada di pusat Tokyo lho. Nggak percaya? Ini beberapa foto yang aku ambil di barat stasiun tokyo
Nasi, Telur Mata Sapi, Rumput Laut 250 Yen
Nasi, Telur Mata Sapi, Rumput Laut 250 Yen
Bener-bener menu super duper hemat. Tetapi perut belum lapar, masih kenyang makan Taiyaki. Akhirnya balik lagi ke Stasiun dan pusing keliling nyariin loker dimana tadi nyimpen tas. Meski udah dicatet dengan baik bahkan di foto, masih tetep bingung aja nyari lokernya :D. Ini dikarenakan pintu waktu kita keluar dengan pintu kita masuk berbeda jadi bingung deh.
JR Tokyo Station
JR Tokyo Station
Sambil menunggu gelap, akhirnya nongkrong di McD. Pesen burger sama kentang goreng sekaligus minum seharga 500 Yen. Nungguin jam sampai jam 8 an malam. Setelah itu cabut jalan-jalan di sekitar Tokyo Station.
Keliling nungguin jam 10 malam di sekitar Tokyo Station bener-bener menyiksa. Padahal suhu udara cuma 6 derajat, tapi angin yang berhembus super duper kenceng bikin tangan bener-bener kedinginan. Selama di Jepang, malam di sekitar Stasiun Tokyo bener-bener bikin aku nggak kuat dinginnya. Sampai akhirnya aku menggunakan heat charger biar enggak kedigingan.
Berhubung udah enggak kuat, akhirnya segera diakhiri saja jalan-jalan di sekitar stasiun. Dan langsung ke pangkalan bus Willer yang sebenernya enggak cuma buat Willer aja. Perut sakit dan ketika main ke toiletnya beneran bagus. Hahahaha
Tombol di WC Jepang
Tombol tombol kenikmatan di WC 😀
WC duduk dengan bagian pantat yang hangat dengan beragam tombol asyik untuk dicoba. Bener-bener nyaman untuk buang hajat :D. Selama ini di stasiun, toilet cowok enggak ada yang sebagus di parkiran bus willer ini.

Naik Willer Bus dari Tokyo ke Kyoto

Willer Bus Tokyo - Kyoto
Willer Bus Tokyo – Kyoto
Jam 22.00 tetapi willer bus yang harusnya mengantar kami ke Kyoto belum nongol juga. 10 Menit setelahnya baru datang. Bus datang dan cuma stay sekitar 5 – 10 menit setelah itu berangkat. Jadi ada baiknya sudah standby sebelum bus datang,karena kalian enggak akan ditunggu.
Bahkan untuk ambil foto aja enggak sempat, karena udah keburu. Telat  10 menitan cuy. Di dalam busnya cukup nyaman. Dengan colokan listrik dan penutup kepala. Selimut juga disediakan sehingga bisa bener-bener tidur di perjalanan.
Sesekali bangun waktu nyampek di Jalan tol. Bahkan ketika di rest area pun enggak dibangunin lho. Beda sama JJ Bus Myanmar yang diminta turunn ketika sampai di rest area. Oh iya, harga yang aku dapatkan kemarin itu sekitar 4800 Yen per orang.
Sedikit tips kalau mau pesen willer, coba pesen jauh-jauh hari supaya bisa dapat harga murah. Karena kapan hari temen mau beli dapet harga 8000 yen untuk rute yang sama. Akhirnya naik bis lain yang lebih murah. Seenggaknya dengan naik bus malam untuk pindah kota bisa menghemat akomodasi untuk penginapan lho :D.
Bisa dibilang Willer Bus merupakan salah satu operator bus yang menyediakan informasi menggunakan bahasa inggris,  sedangkan bus lain aku belum menemukannya. Selamat Tinggal Tokyo! Aku nulis itinerary di Tokyo dulu yak, baru nanti aku lanjut cerita perjalanan di Nara, Kyoto dan Osaka :D.
Shopee Lovember

Leave a Comment