Dari Ameyoko Tokyo yang super duper rame, kami kembali melanjutkan perjalanan ke kawasan Katsushika, pinggiran Tokyo untuk melanjutkan pencarian beberapa patung tsubasa yang tertinggal. Dari Ameyoko jalan kaki menuju ke Stasiun Ueno mampir ke YAMASHIROYA, salah satu toko mainan. Aku nemu tempelan kulkas CUMA 500 yen dapat 3. Gambar One Piece :D. Gantungan kulkas murah ini ada di lantai 3 kalau enggak 4. Toko Ini bisa dijadikan referensi tempat belanja mainan selain di Mandarake Akihabara. Lokasi tokonya berada di seberang jalan pintu masuk Stasiun Ueno yang JR. Ada macem-macem mainan mobil dari Tomiya dan masih banyak lagi :d.
Melihat Kehidupan Anime di Katsushika
Dari St. Ueno menuju ke Katsushika tempat dimana patung tsubasa berada aku turun di Stasiun Keisei Tateishi. Kemarin udah nemuin patung-patung deket Stasiun Yotsugi, sekarang ambil rute sebaliknya, dari Keisei Tateishi. Adapun rute menuju Keisei Tateishi Station dari Ueno bisa mengikuti rute dibawah ini
Dari Ueno Station naik Ginza Line jurusan Asakusa (Platform 2)
Dari Asakusa Station naik Asakusa Line jurusan Imbanihon-Idai (Platform 2)
Turun di Keisei Tateishi
Biaya dengan rute tersebut adalah 440 Yen! Dan ini aku udah mulai bayar karena udah enggak punya kartu sakti lagi. Maklum, udah hari terakhir di Tokyo jadi enggak beli kartu sakti. Begitu keluar stasiun dan mau nyebrang rel bener-bener kerasa seperti di film-film anime :D. Mulai dari plang keamanan hingga suara sirine di persimpangan.
Persimpangan Kereta di Jepang
Jalanan juga relatif sepi meski di hari senin. Beberapa orang tampak berjalan beriringan dengan anjingnya. Tampak juga beberapa orang tua duduk berjemur dibawah terik matahari yang dingin karena suhu udara yang kurang dari 10 derajat. Angin berhembus cukup kencang membuat panas matahari yang hanya terasa hangat lenyap seketika. Ini salah satu hal yang membuatku rindu panasnya Indonesia :D.
Jalanan di kawasan Katsushika
Jajan di Pasar
Setelah perburuan patung tsubasa selesai, aku berada di wilayah perbelanjaan (baca: pasar). Satu hal yang membuatku berhenti untuk mencoba adalah kedai Taiyaki yang ada di pojokan. Sepotong Taiyaki bentuk ikan isi coklat dibandrol dengan harga 170 Yen.
Toko Taiyaki
Ternyata enggak semuanya dicetak dulu, karena beberapa sudah ready stock cuma diletakkan ke mesin penghangat makanan. Ada beberapa pilihan rasa yang ada, dan sepertinya enak semua. Tapi karena perut masih kenyang gegara makan kebab, akhirnya aku cuma bisa makan 1 :D.
Kue Taiyaki Ikan Khas Jepang
Kuenya enak seperti terang bulan manis tapi enggak berongga, mirip tekstur lembut kue sus dengan pasta coklat di dalamnya yang enggak terlalu meleleh. Cara bikin juga enggak susah kalau lihat di tokonya. Cukup masukkan adonan ke dalam cetakan, panaskan hingga mulai mengeras, tambahkan pasta dan tumpuk dua cetakan jadi satu. Setelah itu jadi deh kue Taiyakinya :D. Kalau ke Jepang jangan sampai melewatkannya!
Daftar menu dan harga Kitchen Origin
Di seberang toko Taiyaki ini ada Kitchen Origin. Kalau di Indonesia seperti warung yang jual sayuran mateng gitu. Harga dan variasi makanannya lebih miring jika dibandingkan yang ada di Family Mart, Sevel dan convenience store lainnya. Ini tersebar di beberapa tempat di Jepang. Jadi bisa buat alternatif tempat belanja makanan di Jepang. Dan kalau beruntung, harganya juga miring kalau udah malam. Setiap jenis makanan ada jamnya sendiri.
100 Yen Shop
Selain itu juga mampir di 100 Yen shop, dimana hampir semua barang dibandrol dengan harga seratus yen. Meski ada beberapa item yang dijual diatas harga itu tetapi mayoritas barang dijual dengan harga 100 Yen. Siapa tahu nemu oleh-oleh di toko semacam ini. Kalau gak gitu juga nemu kebutuhan seperti charger handphone dan sejenisnya. Ada di toko ini :D.
Jam sudah menunjukkan setengah 3, kami harus bergegas untuk ke Stasiun Tokyo, titip tas di loker dan jalan-jalan ke Imperial Pallace yang enggak terlalu jauh dari Stasiun.
Leave a Comment