Mindset, Sebuah Evolusi dari Niat

panduaji

0 Comment

Link
Aku nggak ngerti kenapa kok pengen banget nulis tentang mindset dan niat. Gegara obrolan di warung pinggiran jalan kemarin (baca : Mas, Kerja itu jangan buat cari rejeki) pemikiran tentang mindset dan niat terus berputar-putar di otakku. Meski aku sadar, pada dasarnya aku bukanlah seorang pemikir. Daripada stres, mending aku tulis aja di blog. Siapa tahu bisa sharing bareng orang-orang yang nyasar di blog ini.

Perbedaan Mindset dengan Niat

Pekerjaan foto produk makanan di Surabaya
Pekerjaan foto produk makanan di Surabaya
Apa sih yang sebenernya membuat mindset dan niat itu berbeda? Ada yang tahu? Setelah mencoba menelusuri benang merah selama beberapa hari terakhir ini aku menemukan sebuah kesimpulan bahwa mindset dan niat itu adalah dua hal yang berbeda namun masih saling berhubungan.
Kata Dr. Ibrahim Elfiky di beberapa bukunya mengatakan kalau mindset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama. 
Sedangkan arti niat itu sendiri aku belum menemukan referensi yang pas, karena kebanyakan referensi yang aku baca itu niat berhubungan dengan agama islam. Padahal yang ingin aku bahas pada tulisan kali ini niat secara umum, bukan karena agama. Duh. Jadi menurutku niat adalah alasan kita melakukan sesuatu.
Misal ya, aku bikinin website buat kamu karena kamu punya uang. Niatnya aku bikinin web kamu biar dapat uang. Nah itu salah satu bentuk niat lumrah terjadi dalam kehidupan kita. Nah, niat ini kadang bisa berubah sewaktu-waktu. Ketika aku sudah mulai bekerja bikinin kamu website, ternyata kamu punya adik yang cantik yang membuatku tertarik, nah di sini niat bisa saja berubah bukan lagi karena pengen dapat uang tetapi karena pengen mendekati si adik yang cantik. Kurang lebih itu lah niat. Maaf ya, belum punya ilustrasi yang lebih sederhana.
Berbeda dengan niat, mindset itu sifatnya semi-permanen. Sulit berubah dan sifatnya lebih umum. Seperti kata bapaknya kemarin, Mas Kerja itu buat ibadah, bukan buat cari rejeki. Well, sebuah quote tentang niat dalam tingkatan ma’rifat dan sulit dilakoni untuk jiwa-jiwa muda yang masih terbayang-bayang kenikmatan nongkrong di cafe, menikmati beragam barang-barang mewah.

Lha? Bukannya Kerja itu Buat Cari Uang ya?

Mindset, Sebuah Evolusi dari Niat 1
Jualan baju di pasar Bogyoke Aung San Market Yangon
baca : sehari keliling Yangon, Myanmar
Sebuah pertanyaan yang wajar memang, tetapi coba deh mundur barang selangkah atau dua langkah. Kita lihat perspektif bekerja dalam lingkup yang lebih luas. Bekerja bukan hanya sekedar tentang mendapatkan uang, tapi kamu bisa dapet lebih dari hanya sekedar uang. Kalau kamu cuma kerja karena dapat uang ya yang didapat cuma uang. Kamu melewatkan beragam hal menarik dalam bekerja seperti cerita, pengalaman, teman baru dan manfaat-manfaat lain yang terkadang enggak kamu sadari bahwa itu adalah manfaat lain dari bekerja.
Seperti halnya jadi mahasiswa, jangan cuma kuliah buat cari IPK saja karena banyak hal menyenangkan di dunia kampus selain hanya mendapatkan IPK. Misal ikut berbagai macam program volunteer seperti kelas inspirasi Blitar atau kegiatan-kegiatan positif yang lain. Siapa tahu ada jodoh yang menanti di sana bukan? Jujur aku dulu enggak aktif dalam berbagai kegiatan kampus, mungkin hanya sebatas komunitas saja. 
Mumpung masih kuliah / bekerja lebih baik manfaatkan sebaik mungkin. Karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kemudian setelah negara api menyerang bukan?
Kembali lagi ke masalah mindset dan niat. Menurutku sih, mindset merupakan sebuah evolusi dari niat. Seperti contoh bapak penjual soto yang memberikanku quote bekerja itu untuk ibadah bukan untuk cari rejeki. Nah, bekerja untuk ibadah itu seperti tingkatan nia’t yang sudah ma’rifat. Berbeda dengan para pemuda sepertiku yang masih meniatkan bekerja untuk mencari uang. Sehingga terbentuklah mindset kalau bekerja itu untuk mendapatkan uang. Untuk mengubah mindset bekerja untuk ibadah itu butuh waktu, enggak bisa instant.

Mungkin hari setelah membaca tulisan ini kamu bisa saja mengubah niatmu dalam bekerja untuk ibadah. Tapi siapa yang bisa menjamin kalau besok, lusa, atau minggu depan kamu masih konsisten dengan niatan ibadah? Karena mindset bekerja untuk mencari uang sudah terbentuk, perlu proses yang cukup lama (mungkin) untuk merubah mindset tersebut.

Mau nerusin lagi bingung mau nulis apa, gegara kemarin nulis ini dilihatin temen jadi enggak nyaman buat nulis. Tahu sendiri kan rasanya kalau ngerjain sesuatu itu dilihatin orang terus seperti ada yang mandorin. Bener-bener enggak enak :D.

Udah ya gitu dulu, masih ada beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan 🙂

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment