Osaka – Kuala Lumpur – Surabaya – Blitar dalam Sehari

panduaji

0 Comment

Link
Namba in Morning
Suasana Namba di pagi hari

Akhirnya penghujung liburan musim dingin di Jepang telah tiba! Sekarang waktunya kembali ke peradaban, aku sudah rindu dengan nikmatnya nasi pecel Blitar yang jangan ditanya lagi kelezatannya :D.

Jam 6 pagi aku sudah meninggalkan Hostel Base Point Osaka untuk menuju ke Kansai International Airport (KIX). Setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dari Namba Station menuju ke airport.

Naik Nankai Line jurusan Kansai Airport membutuhkan biaya sebesar 920 Yen. Entah kenapa kok duitnya bener-bener pas, karena sisa pecahan yang aku miliki tinggal 1000 Yen. Karena 20.000 yen masih dalam pecahan 10.000 an yang sayang kalau ditukarkan. Karena bisa buat biaya hidup sebulan di rumah :D.

Bandara KIX berada di laut, untuk itu kereta menyerbang laut dengan jembatan diatasnya. Pemandangan yang ditawarkan bener-bener memikat. Perpaduan kontras warna laut dan langit pada satu garis horizontal benar-benar memikat.

Kena 2 Kali Random Check di Bandara KIX

Paspor dan Tiket Pesawat
Siapkan Dokumen Perjalanan sebelum ke Imigrasi
Mungkin masih terlalu pagi untuk sampai di Bandara, namun setidaknya sudah merasa aman karena enggak bakal ketinggalan pesawat. Sambil menunggu counter buat check in Air Asia aku cuma bersantai di pinggir pagar.
Tetiba ada dua orang Jepang datang dan menyapa kami sambil menunjukkan badge kepolisian (entah imigrasi atau gimana), seperti yang ada di TV Jepang. Awalnya juga tegang, perasaan cuma diem aja di bandara, kamera juga enggak aku keluarkan kok tetiba di datengi dua polisi Jepang ini ada apa. Mereka berdua bertanya seputar perjalanan kami sambil mencatat nomor paspor pada sebuah buku notes yang bawa.

Baca : Cara Mengurus Visa Jepang


Meski bahasa inggris mereka enggak lebih bagus dari aku (GR), dengan mencatat mereka tetap mencoba untuk mengajak ngobrol seputar perjalanan kami di Jepang. Pertanyaan standard sih, kemana aja, ngapain aja, apa yang berkesan dan sejenisnya. Tidak sampai 5 menit kedua polisi tersebut telah pergi meninggalkan kami.
Lagi asik googling nyari penyebab ditanyain di bandara Kansai, eh ada dua polisi baru yang mendatangi kami (lagi). OMG! Salah apa aku kok sampai di datengin polisi dua kali. Sebegitu mencurigakannya kah aku? Saat polisi kedua datang, aku udah enggak terlalu tegang lagi. Akhirnya kami cerita kalau juga sudah didatangi dua polisi juga sebelumnya. Pertanyaannya juga standard, kurang lebih sama.

Enggak lama setelahnya keduanya pergi. Karena males di datengin sama polisi lagi, langsung ambil antrian di counter check in supaya bisa segera dapat boarding pass. Karena kata mbak Anggung, antrian masuk ke gate cukup panjang dan lama karena ada pemeriksaan yang agak ketat.

Baca : Cara Hemat Liburan ke Jepang

Ternyata emang antriannya cukup panjang, terutama di bagian pemeriksaan. Pastikan kamu tidak membawa barang-barang yang memang dilarang untuk dibawa saat penerbangan. Itu untuk mempercepat antrian. Meski enggak sampai 1 jam antrinya, tapi lumayan memakan waktu sebelum masuk ke bagian imigrasi keluar.

Menunggu Pesawat di Kansai International Airport

Ruang Tunggu di KIX OSAKA
Ruang Tunggu di KIX OSAKA

Begitu dapat stempel imigrasi meninggalkan Jepang, sampai di ruang tunggu bandara bisa memanfaatkan recehan Yen yang tersisa buat beli minum. Harganya lebih mahal dibanding vending machine yang ada di pinggiran jalan, tapi selisihnya cuma sekitar 20 Yen saja.

Baca : Menginap di Bandara Haneda Tokyo

Sebenernya udah laper sih, tapi karena udah beli makanan di pesawat mending ya hemat aja. Sayang juga mecahin uang 10ribuan yen untuk makan. Nanti ditukar di Indonesia enggak bisa banyak. Mending di hemat aja sih.

Antrian Pesawat di Bandara
Antrian Pesawat Lepas Landas di Bandara

Karena masih lama, bisa memanfaatkan waktu untuk browsing, chatting dan sejenisnya. Atau baca buku kalau emang bawa. Wifi Gratis di bandara Jepang ini bener-bener cepet dan membantu. Apalagi dengan adanya colokan listrik di beberapa titik sangat membantu untuk ngecas hape.

7 Jam Naik Pesawat KIX – KLIA

Perjalanan dari KIX (Osaka) menuju ke KLIA (Kuala Lumpur) membutuhkan perjalanan kurang lebih 7 jam. Naik pesawat air asia cukup longgar sih kemarin. Selain itu duduk di sebelah jendela juga memberikan pemandangan yang asyik. Apalagi di deretanku aku cuma duduk sendiri. Jadi agak bebas buat ngapa-ngapain.
Dalam penerbangan selama 7 jam, aku sengaja memesan makanan sebelum terbang. Selain pilihan menunya lebih banyak, harganya lebih murah dan dapat bonus air mineral gratis. Begitu pesawat take off, pramugari sudah mulai menawarkan makanan, terutama yang udah pesen dulu. Berhubung sudah lapar, langsung iyain aja waktu di tanya. Apalagi mbak-mbaknya air asia yang dari Jepang kemarin enak dipandang meski belum bisa di sayang #eh.
Vege Biryani Mix
Vege Biryani Mix di Pesawat Air Asia
Aku pesen Vege Biryani Mix, nasi biryani vegetarian. Aku baru sadar waktu makanan di sajikan. Duh, ternyata yang awalnya aku pikir ayam itu ternyata kentang :D. Selain itu aku enggak tahu sayuran apa aja yang disajikan. Overall sih lumayan bisa buat mengganjal perut sebelum sampai di KLIA.
Pemandangan Jepang dari Atas
Pemandangan Jepang dari Atas
Enggak banyak yang bisa dilakukan dalam perjalanan ini selain melihat ke Jendela yang isinya laut dan awan aja sama baca buku. Syukur-syukur nulis catatan untuk mengisi waktu luang. Oleh karena itu ada baiknya tidak terlalu lama tidur di malam harinya supaya bisa tidur lama di pesawat. Tapi tiap orang kan beda-beda ya.

Transit KLIA 2 untuk Makan

Sesampainya di KLIA 2, transit cuma sekitar 3 jam. Enggak keluar imigrasi langsung ambil jalur conecting flight sehingga enggak dapat stempel imigrasi malaysia lagi. Karena sudah lapar lagi, dan masih punya ringgit. Akhirnya beli nasi lemak yang dilewatin waktu masuk gate. Harganya sekitar 10RM kalau enggak salah.
Nasi Lemak di Bandara KLIA
Nasi Lemak di Bandara KLIA
Ternyata nasi lemak itu cukup enak! Serius! Ada sambel teri yang lumayan pedas. Ini pertama kalinya makan nasi lemak :D. Cukup lah untuk pengganjal perut sebelum penerbangan ke Surabaya yang berlangsung kurang lebih 3 jam dan ada delay bentar. Sayangnya delaynya cuma bentar, enggak dapet meal tambahan deh :D. 
Hal yang paling aku benci saat naik pesawat itu KEBANYAKAN barang bawaan di kabin. Sebagai orang yang woles, aku masuk agak belakangan soalnya males rebutan. Tapi konsekuensinya itu selalu gak dapat bagasi sesuai dengan nomor tempat duduk. Terlalu banyak orang yang kebanyakan barang bawaan di kabin. Petugas juga kurang tegas untuk menolak barang bawaan yang berlebih.

Surabaya – Blitar Naik Motor Tengah Malam

Pesawat Air Asia dari KLIA ke SUB
Pesawat Air Asia dari KLIA ke SUB
Sesampainya di Surabaya antrian imigrasi bener-bener panjang, maklum turun belakangan biar santai. Setelah keluar imigrasi jangan lupa untuk menukarkan uang yang dibawa, terutama YEN dan RINGGIT apabila masih terlalu banyak.
Ada banyak yang menawarkan pembelian uang, pilih rate paling bagus aja. Aku lupa namanya saat itu, Aku dapat rate 114 Yen untuk jual, sedangkan waktu beli 118 yen. Kan lumayan kalau 20 ribu kali 4 yen. Selisihnya udah 40 ribu :D. Daripada bingung menukarkan dimana karena malam itu juga mau langsung perjalanan ke Blitar dan bisa jadi di Blitar malah dapat rate yang lebih jelek dari di Bandara.
Malam itu aku diantar oleh seorang kawan yang ke Blitar naik motor. Sebut saja nama sebenarnya Harry. Jadi begitu sampai Surabaya, aku langsung melanjutkan perjalanan naik motor ke Blitar. Tapi sebelumnya mampir warung bentar buat makan dan lanjut lagi perjalanannya :D.
Perjalanan kurang lebih 3.5 jam dari Surabaya menuju ke Blitar melalui rute Surabaya – Mojokerto – Mojoagung – Bareng – Ngoro – Kandangan – Pare – Wates – Ponggok – Blitar. Sesampainya di rumah sekitar pukul 3 pagi dan langsung tewas :D.
Ini merupakan perjalanan terpanjang yang pernah aku lalui dalam waktu kurang dari 24 jam. Yaitu hamnpir 7 ribu kilometer. Tepatnya 6.813 kilometer. Setelah ini aku mau posting full Itinerary perjalanan ke Jepang selama dua belas hari di Tokyo, Nara, Kyoto, dan Osaka.

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment