Naik Bus Harapan Jaya Blitar – Surabaya

panduaji

4 comments

Link
Bus Harapan Jaya Blitar Surabaya via Tol

Persaingan bus dari Blitar ke Surabaya lewat Pare dan Tol bisa dibilang cukup sengit. Saat ini ada dua PO yang berebut penumpang di trayek tersebut, PO Bagong dan PO Harapan Jaya. PO Rukun Jaya yang pernah mengiringi perjalananku dengan sang mantan digantikan oleh PO Harapan Jaya.

Pada kesempatan ini aku mau cerita pengalaman naik Bus Harapan Jaya dari Blitar ke Surabaya via Tol Jombang. Semua yang aku tulis di postingan ini berdasarkan fakta di lapangan yang aku alami ketika naik bus ini.

Perjalanan sendirian ini berawal dari obrolan bersama seorang rekan di Surabaya. Hanya sepersekian detik aku memutuskan untuk segera mandi dan berangkat ke Surabaya. Selama ini sudah cukup sering naik Bis Bagong ke Surabaya, penasaran aja pengen naik Harapan Jaya. Pernah berharap dapat Harapan, eh yang nongol tetep aja Bagong.

Aku biasanya nunggu bis di Jl. Veteran Kota Blitar, entah kenapa kok siang itu minta diantar ke Terminal Patria yang ada di Jl. Kenari. Ndilalah kersane ngalah, tampak di terminal Bus Harapan Jaya terparkir dan siap berangkat menuju ke Surabaya. Keinginan naik Harapan Jaya justru terkabul tatkala nggak berharap. Gusti Allah memang suka becanda kok. Semoga enggak dengan jodoh yang masih diumpetin :)).

Kesan Pertama Naik Bus Harapan Jaya

“Ayo Mas, langsung naik aja. Dua menit lagi berangkat”. Buset, batinku ada timekeeper seperti ini toh di terminal? Selama ini naik nggak pernah dari Terminal Blitar? Kalau dari terminal Bungurasih, nggak pernah ada timekeeper macem gini karena bis untuk trayek ini selalu penuh.

Begitu masuk ke dalam bis, ternyata suwepiii. Penumpangnya cuma ada aku. Tidak lama setelah itu kondektur dan sopir bis masuk dan bis tetap berangkat menuju ke Surabaya.

Bus Harapan Jaya Blitar Surabaya Lewat Tol

Aku duduk tepat di belakang sopir, karena selain leg room yang cukup lebar pengen bisa menikmati perjalanan. Bus berjalan perlahan menyusuri Jl. Kenari – Jl Veteran – Jl. Melati – Jl. Cempaka – Jl Tanjung dan terus ke barat. Tak ada penumpang yang naik.

Aku mengamati, interior yang masih cukup bagus karena armada yang masih baru. Katanya busmania, ini pakai mersi yang cukup terkenal. Dengan port usb di bagian atas bisa buat ngecharge handphone sepertinya. Aku nggak coba, karena baterai masih aman sentosa.

Kursi di Bus Harapan Jaya

Kursi bisa dimiringkan agak rebahanan dalam kadar yang pas, Namun kalau belakang ada penumpang ya kasihan penumpang yang ada belakang sih. Di jalan bergelombang, suspensi (ceilah macem pakar otomotif aja) lumayan santuy dan tetap nyaman sebagai penumpangnya.

Tiket bus Harapan Jaya ini sama dengan Bus Bagong, yaitu Rp40.000. Dulu waktu masih promo harganya Rp38.000. Setelah membayar tiket, aku pun bersandar dan tertidur begitu nyenyak. Hingga terbangun ketika bus hampir memasuki daerah Pare.

Aku tengok ke belakang, lha kok aku masih tetap sendiri. Nggak kelihatan ada penumpang lain yang naik bus bersamaku. Jadi perjalanan sejauh itu aku satu-satunya penumpang di dalam bus harapan jaya dari Blitar ke Surabaya.

Mendekati terminal Pare, ada bus Bagong yang berhenti di depan terminal menaikkan penumpang. Sontak sopir bus Harapan Jaya membunyikan klakson berkali-kali sambil meneriaki bus Bagong yang ngetem untuk menaikkan penumpang. Bus Bagong langsung ngacir ke arah Surabaya.

Aku nggak menyalahkan bagaimana sopir Harapan Jaya yang emosi. Kalau aku jadi sopirnya, mungkin semua umpatan ala kebun binatang juga akan keluar. Karena memang menurutku gak fair sih kalau kaya gini. Padahal sudah ada jadwal yang harus dipatuhi masing-masing bus. Nggak tau kenapa di terminal pare nggak ada timekeeper seperti di terminal bus Blitar.

Gusti Allah mboten sare, masuk dan berhenti di terminal Pare ada beberapa penumpang yang naik. Syukurlah, aku nggak sendirian lagi naik di bus. Aku salut sama sopirnya, dia tetap berangkat meninggalkan pare sesuai dengan jadwal meski dengan nggrundel. Cukup mengganggu sebenarnya, apalagi aku duduk di belakang sopir.

Akhirnya penumpang hampir penuh ketika masuk tol Jombang – Surabaya. Bus berjalan dengan santuy nggak terlalu ngebut ketika di tol. Sampai di terminal Bungurasih sekitar pukul 17.00 WIB. Perjalanan dari Blitar ke Surabaya membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan.

Mungkin itu dulu review naik bus Harapan Jaya dari Blitar ke Surabaya lewat tol. Apabila ada pertanyaan, bisa tulis di kolom komentar.

Tags:

Share:

Related Post

4 responses to “Naik Bus Harapan Jaya Blitar – Surabaya”

  1. morishige Avatar
    morishige

    Keknya supir Harapan Jaya lebih kalem dari SK ya, Mas? Hehehe… Btw, sejauh ini saya lebih nyaman naik bus di Jateng dan Jatim ketimbang di Jabar. Ya karena frekuensi keberangkatan yang sering ini, juga karena ongkosnya transparan banget. Nggak peduli muka baru atau muka lama, ongkosnya nggak dimark-up. 😀

    Ulasannya keren!

    1. panduaji Avatar
      panduaji

      kalau sama Sumber Kencono group jelas lebih kalem. wkwkwkwk pernah naik SK sekali ngeri bener :)). Jarang banget ada markup di jatim. jadi naik bus aman. Bahkan untuk bus patas macam harapan jaya ini tertulis jelas di tempelin sticker di jendelanya

  2. Sayang Avatar
    Sayang

    Saat ini pas banget aku lagi naik harapan jaya dari sekian lama ga naik kok mikir ku, “mana rukun jayanya yak???” Oh abis baca baru ngeh,. Alhamdulillah aman nyaman dan full penumpang. Rezeki harapan jaya ga kemana kok . Bener ada buat portable chasnya mantab

    1. panduaji Avatar
      panduaji

      sejak pandemi belom pernah naik bus lagi ke Surabaya hahaha

Leave a Comment