3030 merupakan sebuah pertunjukan yang diselenggarakan oleh 3, salah satu provider yang ‘berani beda’. Sebuah pertunjukan seni dan teknologi yang menggabungkan pertunjukan laser, video mapping, modern dance dan komedi. Pertunjukan ini diselenggarakan di banyak kota di Indonesia. Saya baru tahu kalau Surabaya termasuk di urutan belakang, karena show ini sudah berjalan sejak akhir tahun 2013 lalu :D.
3030 berlangsung selama 10 hari, mulai tanggal 21 – 30 Maret 2014 di parkiran timur Surabaya Plaza / Delta plaza. Saya dengar-dengar, untuk 1 hari, acara ini memakan biaya sekitar 2 Miliar rupiah. Tapi ya gak tahu lagi deh 😀
Saya sempat dengar tentang event ini tahun lalu yang katanya mau ada di Surabaya pada awal Januari. Baru ingat ada event ini kemarin ketika ditawari teman untuk undangan nonton secara gratis. Meskipun sudah mendapatkan invitation, saya masih belum paham sebenarnya 3030 itu acara apa. Jujur, event ini tidak membuat saya penasaran. Jadi saya nunggu tanggal mainnya saja tanpa mencari informasi acara ini terlebih dahulu. Yang saya yakini dari acara ini adalah iklan operator seluler 3. Tiket yang saya dapatkan adalah hari Jum’at 29 Maret 2014 pukul 20.00
Tips 1: Datanglah 1 jam sebelum acara dimulai, karena untuk memasuki acara (di Surabaya) harus berdesak-desakan dengan ratusan orang lainnya. Tidak ada yang namanya antrian, siapa yang tega mendesak dialah yang terdepan.
Tips 2: Jangan membawa anak-anak, karena tidak diperkenankan untuk mengikuti acara ini. Selain pentas laser yang mungkin bisa berpengaruh pada kesehatan mata, ada komedi-komedi yang cukup dewasa.
Berikut aturan main yang dibuat oleh panitia
aturan main 3030
Setelah melewati pintu masuk, ada pemeriksaan barang bawaan untuk memastikan aturan diatas tidak dilanggar. Saya hanya perlu menujukkan invitation saat masuk, setelah itu saya harus melewati sebuah gate yang dijaga oleh para wanita cantik. Disitulah undangan yang sudah saya miliki diminta. Setelah melewati gate kedua, saya bergabung dengan ratusan orang yang terlantar menunggu show yang baru dimulai sekitar pukul 20.30.
Dalam area ini ada beberapa kios makanan dan photobooth. Ada salah satu mbak-mbak 3 di photobotth yang dengan sukarela mau mengambil foto menggunakan tablet yang cukup gede. Berikut beberapa foto yang saya ambil saat bengong nunggu pintu masuk doom di buka.
Photobooth
Menunggu pintu doom dibuka
Untuk memasuki doom pun masih perlu antri dan berdesak-desakan. Namanya juga gratisan mau gimana lagi? Berbeda kalau di setiap tiket ada nomornya. Setelah masuk doom, sesuai dengan perkiraan diluar tadi pembicaraan tentang acara yang gratis. mayoritas penonton lesehan! Hanya tersedia sekian puluh kursi dari ratusan penonton yang ada :D. Gak percaya? Cek foto di bawah ini
kondisi dalam doom
Tips 3 : Jangan menunggu teman kalau tidak ingin ketinggalan acara. Seorang teman saya kemarin mencak-mencak setelah ketinggalan pertunjukan pada jam yang seharusnya (20.00) karena nunggu teman lain yang datang telat :D.
4 Segmen Acara
Setelah mengikuti rangkaian acara show ini, setidaknya ada 3 segmen yang saya lihat. Ketiga segmen tersebut antara lain
Segmen 1 : Pertunjukan Laser
Sebuah pertunjukan laser yang selama ini saya lihat di youtube sudah bisa saya nikmati secara live di hadapan mata saya. Keren sih, tapi jadi kepikiran gimana buatnya.
Dari pengamatan saya, saya simpulkan bahwa musik memiliki peran yang sangat penting dari pertunjukan ini. Runtutan kombinasi laser yang begitu indah dengan gerakan-gerakan aktor yang seolah-olah memainkannya. Timing laser mengikuti alunan musik yang diputar.
Segmen 2 : Drama Musikal
Berisi drama musikal yang mana terdapat salah satu scenenya menggunakan hologram yang menurut saya masih dalam bentuk 2D. Tidak seperti hatsune miku dan gorilaz yang menampilkan hologram 3D.
Dengan adanya sebuah kain tipis di tengah panggung membuat hologram tersebut tampak lebih 3D, karena posisinya lebih ke depan dan tidak berada pada background.
Segmen 3 dan 4 : Komedi
Pada segmen ke 3 dan ke 4 kita disuguhkan dengan komedi ala ludruk dengan tokoh Punokawan. Kedua segmen ini bisa membuat para pengunjung untuk tertawa. Tidak ada skenario yang fix dalam komedi ini. Improvisasi dari masing-masing pemerannya pun keren.
Para pemain wayang dapat membawa suasana menjadi ceria dengan guyonan-guyonan yang tidak basi dan masih lebih baik dibanding guyonan ala mas mbak yang suka menabrak styrofoam.
Rekaman Video Pertunjukan 3030
Analisa
Saya mau mencoba menganalisa acara ini dari sudut pandang saya sendiri. Ada beberapa kesimpulan yang saya ambil dari acara ini.
Iklan Menjadi Tontonan yang Menarik
Saya ingat waktu dulu masih suka nonton televisi, iklan merupakan salah satu bagian yang dibenci dari siaran TV gratisan. Dengan acara ini, Tri membalik rasa membosankan dari sebuah iklan menjadi sesuatu yang menarik banyak orang untuk datang dengan sukarela.
Bayangin saja, ratusan orang berdesak-desakan untuk bisa melihat iklan Tri dalam sebuah kemasan yang bisa dibilang baru di Indonesia! Padahal biasanya orang membenci iklan. Bisa dibilang iklan dengan cara begini sangat efektif dalam memperkenalkan produk.
Tujuan Utama Bukan Penjualan
Diharpakan dengan acara ini akan terjadi penjualan terhadap produk tri, itu pasti. Namun melihat skala acara yang sedemikian rupa, menurut saya tujuan utama bukan lagi ke penjualan produk tetapi pada branding produk. Saya kurang tahu menahu masalah seperti ini.
Target Audience Tertarget dengan Baik
Tidak seperti iklan di televisi, spanduk, dll. Iklan dengan media seperti ini benar-benar tertarget dengan baik. Karena semua orang datang secara sukarela untuk melihat iklan yang di tayangkan dalam bentuk drama. Saya yakin, semua orang yang menonton mengetahui iklan tri yang ada.
Rangkaian Jadwal
Ketika saya melihat jadwal acara ini di website resminya, acara yang berlangsung dari akhir tahun lalu ini mendahulukan kota-kota kecil dibandingkan kota-kota besar. Padahal, biasanya kota besar menjadi langgangan prioritas untuk acara semacam ini. Mungkin ini salah satu teknik marketing yang diterapkan oleh pihak tri :D.
Mungkin cukup sekian analisa sok pintar dari panduaji.net, siapa tahu dari sekian analisa saya ada yang nyerempet bener :D.
Enggak kuat uploadnya di rumah pake modem. part 1 200 MB udah agak gelagepan nungguin sejam. Mungkin besok numpang internet di kampus buat upload part 2 – selesainya 😀
Leave a Comment