Tidak terasa sudah tinggal di Surabaya selama 6 tahun, meski setelah tahun ketiga saya sempat hijrah ke Jogja selama satu tahun untuk jalan-jalan dan mengenal dunia luar. Banyak yang saya dapatkan dalam perjalanan setahun di Jogja. Apa saja yang saya dapat selama setahun di sana? InsyaAllah cocok dengan isi postingan di huffingtonpost beberapa bulan lalu.
Beberapa waktu lalu muncul wacana untuk menyelenggarakan festival multimedia, karena selama ini sepertinya saya belum pernah tahu bahwa ada festival multimedia. Fasilkom UI menyelenggarakan compfest (Computer Festival), di UPI Bandung kalau tidak salah ada Safrida (Software Freedom Day), Gemastik di ITB dan masih banyak lagi.
Sekarang pertanyaannya, kalau mau mengadakan sebuah festival multimedia apa saja yang akan diselenggarakan? Mungkin ada baiknya melihat event-event yang sudah pernah dilakukan oleh perguruan tinggi lain di seluruh Indonesia. Jika saya petakan, setidaknya ada 3 jenis kegiatan yang banyak diadopsi oleh festival-festival yang ada, yaitu seminar, kompetisi dan pameran.
Seminar
Seminar yang diadakan dalam festival multimedia mungkin bisa mengusung tema-tema khusus yang memang ada di bidang Multimedia. Seperti hal-hal yang berhubungan dengan audio, video, digital publishing. Jangan mengambil tema-tema yang menjadi konsentrasi bidang lain seperti cloud computing.
Jika pun mengadakan seminar tentang dunia perfilman, mungkin bisa mengundang Garin Nugroho, Hanung Brahmantyo, Riri Reza atau yang lain. Apabila seminar Fotografi bisa undang Darwis Triadi, Kristupa Saragih, maupun tokoh fotografi nasional lainnya :D.
Kalau movie dan fotografi sudah terlalu mainsteram, kenapa tidak mencoba undang para pakar lighting? Bukannya pengetahuan tentang lighting berpengaruh penting? Atau mengundang audio man untuk sharing prosesnya? Artis visual efek mungkin seperti Ronny Gan juga bisa. Animasi seperti Mas Apri, atau para digital agency yang berkelut dibidang tersebut. Namanya juga multimedia, banyak bidang yang bisa kecantol di dalamnya.
Kompetisi
Multimedia merupakan bidang yang sangat luas, ada banyak sekali macam kompetisi yang bisa diselenggarakan. Mungkin kompetisi periklanan, siapa yang paling banyak memperoleh penjualan tiket merupakan juara. Sudah tidak valid lagi kalau viewer di youtube, like di facebook dll dijadikan patokan sebagai juara. Cukup modal sekian ratus ribu sudah dapat viewer dan like youtube lebih dari 1000 orang kok 😀
Atau kompetisi debat film, masa selama ini kompetisi debat cuma bahasa inggris saja? Pasti seru kan yak :D. Selain itu mungkin bisa mengadakan kompetisi DIY (Do It Yourself) untuk peralatan-peralatan yang dibutuhkan di bidang multimedia seperti tripod, stabilizer dan masih banyak lagi. Adik kelas SMK beberapa waktu lalu ada yang upload progress pembuatannya. Siapa tahu nanti ada yang bikin Wacom versi DIY :D?
Mungkin dengan kompetisi DIY seperti ini dapat membuat banyak pelajar tertarik untuk mendaftarkan diri dan benar-benar diuji ke kreatifannya dalam membuat sesuatu. Selain itu mereka juga bakal membutuhkan banyak orang yang mungkin selama ini tidak ada hubungannya dengan bidang multimedia seperti tukang las. Dari situ terjadi interaksi yang mungkin bisa melahirkan ide-ide lain :D. jane yo ra ngono, mung otak atik gatuk wae :p
Kalau kompetisi menulis blog itu wajib ada, kenapa? karena saya suka ngeblog :D. Lumayan kan kalau bisa menang.
Pameran
Untuk pameran multimedia yang kebanyakan menjadi puncak rangkaian acara dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam hal seperti lomba foto selfie terbanyak on the spot dengan berbagai macam jenis orang dan harus kenalan dengan orang yang diajak foto selfie. Lumayan kan dapat kenalan banyak dan bisa menang lomba, dapat hadiah pula :D. Kamu gak bisa curang, karena nantinya setiap orang yang diajak selfie harus divalidasi kebenarannya. Nanti pemenangnya dikasih kesempatan untuk foto selfie bersama para artis ibukota yang mungkin diundang dalam acara secara gratis 😀
Selain perlombaan on the spot, para peserta yang datang harus mengenakan atribut tertentu atau membentuk tiket yang ada dengan bentuk paling kreatif dan selalu terlihat saat sedang jalan-jalan. Bisa dijadikan topi, kalung, atau gelang tangan. Tapi kalau gelang tangan sepertinya terlalu mainstream. Kaya mau pergi ke Jatim Park maupun taman hiburan lainnya.
Konsep stand yang ada dalam pameran pun mungkin memiliki tema sendiri, misal vintage, futuristik, purba, era milenium atau era terserah panitia. Yang penting memiliki tema. Syukur kalau para pengunjungnya bisa mengikuti acara tersebut supaya lebih seragam.
—————————————————————————————
Ternyata tulisan ini sudah lebih dari 600 kata. Cukup sekian tulisannya, jangan khawatir untuk yang mau mendaftar MMBFEST Blog Lover, karena tulisan ini hanyalah contoh artikel tentang tema lomba.
Mungkin banyak dari teman-teman yang bingung dengan apa sih maksudnya tema lomba blog. Ditunggu kontribusi tulisannya di MMBFEST Blog Lover. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat memberikan referensi harus nulis apa untuk lombanya?
Note: Jangan lupa untuk memasang banner di widget blog, follow dan mentionin link postingan blog ke @mmbfest dengan hastag #mmbfest dan #bloglover, wall + share link di wall mmbfest dan jangan lupa untuk menggunakan hastag #mmbfest dan #bloglover. Serta yang paling penting daftar melalui form pendaftaran online yang sudah disediakan.
Contoh posting pendaftaran di facebook page mmbfest
contoh posting di wall facebook mmbfest
Contoh posting pendaftaran di twitter dengan mention ke @mmbfest
Leave a Comment