Semakin lama tinggal di Blitar, aku semakin banyak menemukan tempat-tempat menarik yang sangat sayang apabila dilewatkan. Belum lama ini aku dengar ada kuliner legendaris lagi di daerah perempatan Pangkru, Talun, Blitar yang berupa Soto Ayam! Sepertinya ini sudah waktunya memperbarui tulisan lawas yang berjudul tempat makan favorit di Blitar :D.
Kalau di Kota Blitar ada Soto Daging Bok Ireng yang sudah jadi legenda, ternyata di Talun ada yang namanya Soto Ayam Pangkru yang juga menjadi legenda. Sempat beberapa kali lewat tetapi sedang enggak mood buat mampir nyobain. Akhirnya beberapa waktu lalu sempat nyobain salah satu soto legendaris di Blitar yang sangat layak untuk dicoba ketika liburan di Blitar.
Penasaran sama gimana sotonya? Baca aja tulisan ini sampai selesai :D.
Soto Ayam Pangkru di Talun Blitar
Setelah mencoba Sambel Belut Cak Hot di Kesamben, perjalanan masih berlangsung bersama Dhira dan mampir ke rumah teman yang kini disulap menjadi Taman Baca Manggar. Sambil nunggu rombongan Kirab Obor Asian Games balik ke Malang. Aku malas lewat jalanan yang steril karena harus minggir juga, oleh karena itu mlipir bentar sambil menunggu perjalanan aman untuk dilewati.
Tak terasa sekitar pukul 5 sore aku lewat perempatan Pagak, Talun ada tulisan Soto Pangkru yang ternyata sudah buka. Meskipun belum terlalu lapar, aku inget kata temenku Ria yang bilang
” Makanan enak itu, meski kita dalam kondisi kenyang rasanya tetap enak”
Dengan pedoman itu, akhirnya aku pun mlipir mampir ke Soto Pangkru yang ternyata sekarang sudah pindah di dekat perempatan pagak. Sedangkan di perempatan Pangkru sudah enggak ada ketika aku lewat.
Jam menunjukkan pukul 5 sore warung masih bersiap untuk buka. Menata aneka racikan seperti kucai, potongan ayam dan bawang goreng. Selain itu juga terdapat aneka jajanan yang tersedia pada meja depan. Sungguh menggoda, ingin rasanya kuambil gorengan itu tetapi mengingat perut yang cukup kenyang membuatku enggan, karena tujuan utaman untuk merasakan soto ayam pangkru yang terkenal itu.
Ibuk penjual soto ayam pangkru
Aku menunggu sekitar 10 menit hingga semuanya siap untuk diracik. Ibuk penjualnya tampak sadar dengan kamera yang aku bawa, dan bilang bahwa juga banyak orang yang mengambil gambarnya juga. Bahkan ibuknya mengarahkanku untuk mengambil gambar ketika menuang kuah sotonya. Selain beberapa foto juga sempat aku ambil.
Setelah cukup puas mengambil foto meracik soto, akhirnya aku pun memulai ritual ‘ibadah’ sebelum maakan, yaitu mengambil foto. Platingnya juga udah lumayan bagus sih, dengan pencahayaan yang masih agak terang dari luar juga. Sehingga didapatkan penampakan soto seperti gambar di bawah ini.
Porsi sotonya juga cukup banyak dengan potongan ayam yang relatif besar dan taburan daun kucai yang tampak membuat soto lebih segar, ditambah lagi bawang goreng yang tampak membuat seporsi ini semakin meeenggoda untuk dirasakan.
Tak butuh waktu lama untuk mengambil foto sekenanya, asal sudah tampak agak bagus dengan background agak bokeh udah cukup buat postingan blog.
Seporsi soto ayam pangkru di Talun, Blitar
Sebelum menambahkan sambel, kecap dan kerupuk aku selalu mencoba satu sendok terlebih dahulu untuk merasakan rasanya. Soto ayam pangkru ini rasanya cukup unik dengan rasa rempah yang kuat membuat aku bisa dengan mudah mengingatnya. Berbeda dengan rasa soto yang biasa dijual disekitar Blitar.
Semakin sore, warung soto ayam pangkru ini semakin ramai. Bahkan belum sampai adzan maghrib berkumandang, warung ini sudah penuh dengan pengunjung. Ada belasan orang yang menunggu antrian soto ayam. Aku cukup beruntung sebagai pelanggan pertama hari itu karena tidak perlu menunggu terlalu lama dengan bebauan soto yang sedap untuk menikmati kenikmatan soto ayam Pangkru.
Sexara garis besar, tempat soto Pangkru ini cukup nyaman untuk disinggahi. Dengan tempat yang cukup lapang dan meja yang banyak bia menampung lebih dari dua puluhan orang. Untuk parkir kendaraan bisa dibilang cukup nyaman, berada di pinggir jalan nasional dengan bahu jalan yang agak lebar membuat mobil bisa leluasa parkir. Meski kalau sudah terlalu banyak yang parkir enggak bakalan dapat lahan parkir.
Mungkin lain kali ketika kelaparan dari arah timur enggak bisa nolak buat mampir ke warung soto pangkru ini. Ada yang punya cerita lain ketika mampir ke warung soto pangkru ini ? Tulis dong di kolom komentar.
Leave a Comment