Dari Namba Station tinggal jalan dikit ke kawasan Dotonburi yang super duper rame! Sebelas dua belas sama Harajuku ramenya jalanan ini, bahkan ini lebih luas dan lebih rame lagi pejalan kakinya. Ada puluhan ribu manusia berjalan lalu lalang di Dotonbori. Beragam usia tampak
Karena lokasinya dekat sama hostel, sore ini kita habiskan di Dotonburi! Adapun tempat yang akan dikunjungi adalah Kamigata Ukiyo-e Museum, Dotonbori River Cruise dan Makan makanan khas Jepang :D.
Kamigata Ukiyo-e Museum
Awalnya aku enggak tahu siapa itu Kamigata Ukiyo-e karena Mas Cosa yang ngrancang itinerary buat ke tempat itu. Setelah coba searching, ternyata Kamigata itu merupakan sebutan Osaka ketika jaman Edo. Kartu pos yang aku terima dari Mbak Anggung ada di museum ini.
Cukup sulit menemukan Kamigata Ukiyo-e Museum, karena lokasinya tidak seperti museum pada umumnya. Terletak di salah satu gang kawasan Dotonburi yang tak begitu ramai dan dari luar tak tampak seperti sebuah museum. Bahkan dengan google maps pun masih bingung, entah GPSnya yang enggak akurat atau karena emang placementnya yang enggak akurat.
Sempat beberapa kali lewat jalan yang sama untuk menemukannya, dalam keadaan perut yang mulai lapar beberapa kali lewat warung dengan etalase makanann yang memikat. Coba deh lihat foto di bawah ini, gimana enggak laper, lha wong displaynya aja makanan yang bener-bener terlihat beneran :D.
Setelah beberapa kali keliling akhirnya ketemu juga museum yang terletak di pojokan! Suasana museum tidak begitu ramai, dan ada papan informasi bahwa tidak diperkenankan mengambil foto sama sekali di dalam museum.
Baca : Tips Liburan Hemat ke Jepang
Kamera langsung off dan mulai masuk ke dalam museum. Gratis dengan Osaka Amazing Pass! Begitu masuk kita langsung naik ke lantai dua, beberapa lukisan tampak menghiasi dinding di sebelah tangga. Di lantai dua terdapat beberapa display lukisan yang menggambarkan kawasan Dotonbori ketika zaman Edo.
Begitu turun dari lantai tiga langsung sampai di tempat souvenir, dimana kita bisa beli berbagai macam souvenir.
Kulineran di Creo Ru Dotonbori
Keluar dari Kamigata Ukiyo-e langsung mencari lokasi Creo-ru di Dotonbori! Salah satu tempat makan hits yang ada di Dotonbori. Kami dipersilakan masuk dan disediakan sebuah meja dengan hotplate. Its cooking time :D.
Sebuah buku menu membuatku bingung mau memesan apa. Kemarin udah makan Takoyaki waktu main ke Fushimi Inari Taisha, sekarang saatnya mencoba makanan yang lain. Setelah memilih menu, akhirnya kami memtusukan untuk memesan Okonomiyaki dan lupa namanya :D.
Ada banyak desas desus tentang Creo-Ru Dotonbori merupakan restoran halal, begitu sampai di lokasi, aku pastikan bahwa enggak halal karena mereka juga menyajikan menu babi. Kalau takoyakinya sih halal, karena enggak mengandung babi dan semacamnya. Udah kepalang basah duduk di dalam akhirnya pesen aja yang non babi.
Berhubung belum pernah makan, ya enak-enak aja sih. Kaya martabak telur tapi dengan daging gurita berlumuran saus dan mayonaise yang ditaburi irisan ikan tipis seperti takoyaki. Apalagi masih di hot plate, sayangnya fungsi hotplate cuma buat manasin aja, karena masaknya enggak di depan meja.
Baca : Ramen Halal Ayam Ya
Aku lupa kemarin habis berapa makan di sini, berdua enggak sampai 3000 yen kok. Tapi biar enak ngitungnya, dibuat 1500 Yen aja satu orang. Okonomiyaki kalau gak salah cuma 900 an yen, minum 300 – 400 yen. Setelah kenyang, saatnya menikmati malam di Dotonbori dengan naik perahu di sungai!
Gratis Naik Dotonbori Cruise dengan Osaka Amazing Pass!
Sungai Dotonbori merupakan salah satu daya tarik tersendiri, dulunya digunakan sebagai transportasi namun sekarang sungainya sudah super duper besih dan disediakan perahu yang bisa dinaiki oleh wisatawan. Cari aja sungai paling lebar di Dotonbori dan cari tempat kapal hati berlabuh! Disitu ada penjualan tiketnya.
Antrian tiket di Dotonbori memberikan pelajaran yang sangat berharga tentang sistem antrian di Jepang.Antrian tiket yang cukup panjang tidak membuat orang menutup jalan. Antrian tiket berada di sisi kanan jalan. Cuma muat untuk 2 – 3 orang saja. Lainnya berada di kiri jalan. Sehingga tengah jalan tetap bisa digunakan untuk orang yang lewat.
Baca : Itinerary Tokyo 6H 5N
Ketika ada orang yang tidak tahu tempat antrinya, langsung mengatnri di depan loket, seorang antrian paling depan sisis kanan jalan memberi tahu. Bukannya marah, orang yang diberitahu malah minta maaf kemudian ikut antri di belakang sendiri. Super duper tertib pokoknya meski ada jalan yang memisahkan antrian!
Ketika memesan tiket kita akan diminta untuk memilih jam naik. Karena semua sudah terjadwal sedemikian rupa. Ada 3 kapal yang beroperasi sore itu. Jadi silakan antri naik kapal kalau sudah ada info bahwa kapal yang sesuai jadwalmu sebentar lagi boarding. Petugas akan cek masing-masing tiket untuk memastikan bahwa mereka memang sudah waktunya antri. Penjualan tiket juga tidak menjual tiket pada jam tertentu melebihi batasnya. Semuanya terorganisir dengan sangat baik.
Setiap kapal ada seorang pemandu yang menjelaskan berbagai macam sejarah dan mengajak wisatawan untuk berinteraksi dengan orang-orang di pinggiran kali. AKu terhanyut dalam sepi sendiri menikmati kelap kelip lampu di salah satu sisi sungai.
Perjalanan kurang lebih 20 menit itu benar-benar memikat. Suasana dari yang paling sepi di kawasan dotonbori, kawasan sunyi nan mewah dengan restoran berkelas dipinggir kali hingga pusat Dotonbori yang ramai dengan konser jalanan di pinggir kalinya. Bisa dibilang kalau Sungai ini merupakan jantung Dotonbori.
Enggak kerasa sudah malam, aku pun kembali ke hostel untuk beristirahat sambil wifian barkabar dengan teman yang ada di Indonesia. Capek euy perjalanan hari ini 😀 ! Kalau dijumlah ada jalan kaki 10km an :D.
Leave a Comment