Depot Mirasa Blitar cukup sering aku dengar dari obrolan bersama teman-teman yang suka berburu kuliner di Blitar. Konon, katanya depot ini menyajikan mie dengan rasa yang lengedaris. Bahkan rasa dan harganya sejajar dengan Mie Ayam Gemini yang aku nobatkan menjadi mie ayam paling enak di Blitar.
Aku baru sadar kalau belum pernah menulis tentang mie ayam gemini, hanya sebatas konten di Jelajah Blitar saja. Mungkin nanti aku coba buat mlipir ke sini, karena sudah cukup lama gak makan di mie ayam terenak di Blitar ini.
Berhubung lagi muter di sekitar lokasi Depot Mirasa, akhirnya aku putuskan untuk mlipir dan mencoba untuk makan di depot legendaris ini.
Depot Mie dan Bakso Vintage
Aku berhenti di depan sebuah toko (yang lebih tepatnya disebut rumah). Awalnya aku sempat ragu apakah benar jualan mie legendaris seperti yang disebutkan oleh teman-teman. Namun mendapati plang nama kecil yang digantung di kayu reng depan depot bertuliskan Depot Mirasa. Aku pun yakin untuk melangkah masuk seorang diri.
Tampak dua pria tua yang sedang bercengkrama di depan. Salah satunya bertanya kepadaku, mau beli apa mas. Aku yang kaget dengan pertanyaan tersebut langsung bilang aja Mie Ayam! Engkohnya langsung bilang, “kita gak jual Mie Ayam lho. Kita pakai daging sapi.”
Oh, iya. Kataku langsung masuk dan mulai memesan pada seorang wanita tua yang ada di dalam. Dimakan sini atau di bawa pulang. Aku menjawab dengan mantap, makan di sini.
Dari luar depot mirasa ini memang tampak seperti toko kelontong karena etalase toko jadulnya masih ada di bagian depan dengan beberapa dagangan yang sudah usang. Mungkin etalase ini digunakan untuk menutupi orang-orang yang sedang makan di dalam.
Suasana depot ini mengingatkanku tentang perabotan di rumah nenek dulu. Ada sekitar empat meja dengan empat kursi di masing-masing meja. Sebuah papan menu dipasang di lemari etalase kayu besar. Harga satu porsi mie daging sapi ini dibandrol dengan harga Rp.16.000. Sama dengan Mie Ayam Gemini yang pakai ayam.
Mie Pangsit Daging Mirasa
Penyajian untuk seporsi mie pangsit ini bisa dibilang cukup lama, hampir sepuluh menit. Mungkin karena datangku masih terlalu pagi sehingga semua masih harus dipersiapkan terlebih dahulu. Namun setelah datang, penampilan dari mie pangsit di depot mirasa ini memang cukup menjanjikan sih.
Bentuk mie cukup tebal dengan tekstur yang cukup lembut. Begitu merasakan satu gigitan, beuuuuhhh berasa dibawa ke zaman baheula ketika aku masih kecil. Rasa dari bumbunya benar-benar legendaris, semacam menu mie kuno yang tetap eksis saat ini.
Apalagi dipadukan dengan sawi, daging sapi cincang dan bawang goreng yang melimpah. Rasa dari daging sapinya juga patut diacungi jempol. Sedangkan untuk pangsit, nggak ada yang terlalu istimewa menurutku. Jadi gak salah kalau netijen itu merekomendasikan depot mirasa untuk dicoba. Karena emang worthed sih.
Sayangnya es Orson yang sebenarnya bisa melengkapi perjalanan kuliner masa lalu sedang kosong! Jadi gak bisa melengkapi memori yang sudah terbangun karena mie dan suasana rumahnya yang bener-bener vintage. Bukan settingan kekinian untuk menarik para netijen yang suka banget memberi makan feed instagram.
Ulasan
Jika meminta ulasan, kalau kamu suka makan mie. Wajib hukumnya untuk mencoba mie di depot mirasa ini. Minimal sekali seumur hidup. Coba sendiri gimana rasanya mie jaman dahulu. Mungkin ini related untuk generasi 90an. Aku kurang tahu apakah generasi 2000an mengingat rasa mie seperti ini.
Kendaraan parkir tepat di depan depot yang berada di jalan Semeru no 23. Cukup nyaman untuk pengendara roda dua. Parkiran rindang dibawah pohon yang sudah besar. Sedangkan untuk mobil bisa parkir dengan mudah dipinggir jalan. Kondisi jalan yang cukup luas membuat parkir di bahu jalan gak mengganggu lalu lintas.
Menurut informasi dari google maps, depot mirasa ini buka setiap hari mulai pukul 9 pagi sampai 5 sore. Jadi silakan buat yang mau mampir dan mencoba salah satu legenda kuliner di Blitar.
Leave a Comment