Masih ingat tentang Sahabat Menanam yang pernah aku tulis beberapa tahun lalu? Nah, pada kesempatan ini aku mau cerita tentang perayaan ulang tahun Sahabat Menanam ke Empat yang bertepatan pada tanggal 28 November kemarin. Tanggal tersebut merupakan hari Menanam Pohon Indonesia yang disahkan oleh pemerintah dengan Keputusan Presiden RI no 24 Tahun 2008 .
Kegiatan ulang tahun ke empat Sahabat Menanam ini dilaksakanan di Pantai Pasur yang terletak di Desa Bululawang, Kec. Bakung, Kab. Blitar. Kalau pengin tahu gimana sih pantai pasur itu, kamu bisa baca tulisanku beberapa waktu lalu tentang Keindahan Pantai Pasur Blitar.
Diskusi Seputar Pengembangan Wisata Pantai Pasur
Acara ini dimulai dengan diskusi tentang potensi pengembangan wisata pantai pasur yang selain dihadiri oleh masyarakat sekitar pasur juga dihadiri oleh beberapa stakeholder seperti Disporbudpar Kab. Blitar, DLH Kab. Blitar , Kominfo Kab. Blitar, Bapeda Kab. Blitar dan Perhutani.
Aku gak seberapa memperhatikan diskusi ini, karena sedang asyik mempersiapkan tumpengan dan penanaman selesai acara diskusi. Jadi gak bisa cerita banyak selain menceritakan menu makanan yang terdiri dari tumpeng nasi kuning, sayur ikan laut, sayur rumput laut dan tumis gurita.
Alhasil diskusi tentang rencana pengembangan wisata pantai pasur ini selesai sekitar pukul 13.30. Cukup siang dan banyak yang sudah sambat kelaparan. Akhirnya kami pun mlipir untuk bikin nasi kembul yang lebih nikmati dibanding pincukan. Berikut formasi makan bareng bersama-sama saat ulang tahun Sahabat Menanam yang ke empat di Pantai Pasur.
Penanaman di Pantai Pasur
Kegiatan penanaman di Pantai Pasur ini sudah dilakukan beberapa kali oleh teman-teman Sahabat Menanam. Pada kesempatan ini, pilihan pohon yang ditanam adalah pohon Nyamplung. Ada beberapa alasan kenapa pohon nyamplung yang ditanam kali ini, diantaranya
- Pohon nyamplung merupakan salah satu pohon asli dari pantai selatan jawa
- Biji pohon nyamplung bisa diolah sebagai bahan baku pembuatan bio solar
- Pohon nyamplung dapat menjadi pemecah angin yang mumpuni di kawasan pantai selatan
Pohon sengaja ditanam rapat dengan jarak sekitar 1-2 meter. Supaya bisa tumbuh secara alami. Karena nantinya kalau sudah mulai besar pepohonan ini akan mulai dipindahkan ke tempat yang lebih cocok. Sekaligus mulai menata kawasan pantai supaya nyaman untuk para pengunjung.
Ada ratusan pohon nyamplung yang ditanam sore itu bersama puluhan relawan yang datang dari seluruh penjuru Blitar. Bahkan ada Rindra yang datang sendirian untuk mengikuti penanaman ini dari pagi sampai selesai. Dia bercerita kalau bisa datang ke pantai pasur ini setelah membaca blog video motovlog perjalanan ke Pantai Pasur yang bisa kamu tonton di bawah. Dari situ dia mulai baca-baca blog panduaji.net ini. Aku jadi terenyuh.
Selesai penanaman, sembari menunggu sunset gak ada salahnya untuk bermain-main sebentar. Salah satu warga pasur datang membawa mesin perahu yang bisa mengantarkan kami untuk jalan-jalan menyusuri muara pantai pasur ini. Perjalanan naik perahu ini sekaligus survey untuk lokasi penanaman dan pemetaannya.
Melihat beberapa pepohonan di sekitar sungai yang ditanam beberapa tahun lalu dan masih hidup memberikan kebahagiaan tersendiri buatku. Menikmati semilir angin dengan suara deburan ombak samudra hindia memang memberikan kenyamanan. Sinar hangat mentari menjelang sore yang berwarna jingga memberikan pencahayaan epic yang membuatku tampak lebih keren di ujung perahu yang muat untuk 15 orang.
Video Penanaman di Pantai Pasur
Moto Vlog ke Pantai Pasur
Untuk yang belum pernah ke Pantai Pasur Blitar, mungkin bisa mengikuti video motoVlog di bawah ini untuk mengetahui bagaimana medan menuju ke pantai di Blitar ini. Sehingga bisa mengetahui kira-kira bisa bawa kendaraan seperti apa untuk menuju ke Pantai Pasur.
Jika ada pertanyaan seputar pantai pasur, gak perlu ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Aku akan bahas satu-persatu kok 🙂
Leave a Comment