Mau pergi ke Jepang seperti saya? Kamu harus membuat visa Jepang terlebih dahulu. Gampang kok, berikut panduan membuat visa Jepang
Saya sudah merencanakan untuk liburan ke Jepang sejak tahun lalu, sejak mendapatkan promo tiket pesawat kesayangan PP Surabaya – Jepang dengan harga 3 juta rupiah.
Beberapa kiriman postcard dari teman yang sudah liburan ke Jepang membuat saya putar otak gimana biar bisa kecukupan liburan di sana .
Selain harus membawa paspor, saya harus memiliki visa berkunjung ke Jepang apabila ingin masuk ke negara sakura itu.
Berbeda dengan liburan ke Thailand dan Myanmar beberapa waktu lalu yang hanya modal paspor sudah bebas keluar masuk negara karena ada kerjasama antar negara ASEAN.
Membuat VISA Jepang ini merupakan hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Jadi pada tulisan blog kali ini, saya mau berbagi cerita bagaimana saya membuat visa Jepang untuk liburan.
Nggak perlu khawatir, karena ternyata nggak terlalu sulit kok.
Bahkan saya yang waktu itu merupakan freelance dan memiliki uang pas-pas an pun bisa kok berhasil mendapatkan visa liburan ke Jepang. Apalagi kamu?
Update COVID-19
- Menurut sumber resmi di sini. Kita sudah bisa mengajukan permohonan visa untuk liburan ke Jepang secara mandiri, tanpa harus melalui agen tour. Pemengang e-paspor pun juga sudah bisa apply visa waiver untuk liburan ke Jepang.
Persyaratan Pengajuan Visa Jepang untuk Liburan Biaya Sendiri!
Syarat untuk pengajuan visa Jepang sebenarnya sudah ditulis dengan lengkap di situs resmi konjen Jepang yang selalu update. Berhubung aku bukan pemegang e-paspor, jadi perlu persiapan ekstra untuk apply visa jepangnya.
Kalau kamu belum punya paspor bisa coba bikin paspor biasa. Baca cara bikin paspor online yang mudah dan cepat. Setelah punya paspor baru. Kalau epaspor silakan googling ya, karena tidak semua kantor imigrasi bisa mengeluarkan epaspor. Blitar salah satu contoh kantor imigrasi yang belum bisa mengeluarkan epaspor.
Berikut persyaratan pengajuan visa untuk tujuan wisata dengan biaya sendiri ke Jepang.
- Paspor.
- Formulir permohonan visa. [download (PDF)] dan Pasfoto terbaru (ukuran 4,5 X 3,5 cm, diambil 6 bulan terakhir dan tanpa latar, bukan hasil editing, dan jelas/tidak buram). pastikan untuk menggunakan Adobe Acrobat Reader untuk mengisi dan print-out formulir dengan QR Code (PDF)
- Fotokopi KTP (Surat Keterangan Domisili)
- Fotokopi Kartu Mahasiswa atau Surat Keterangan Belajar (hanya bila masih mahasiswa)
- Bukti pemesanan tiket (dokumen yang dapat membuktikan tanggal masuk-keluar Jepang)
- Jadwal Perjalanan [ download (DOC)] (semua kegiatan sejak masuk hingga keluar Jepang)
- Fotokopi dokumen yang bisa menunjukkan hubungan dengan pemohon, seperti kartu keluarga, akta lahir, dlsb. (Bila pemohon lebih dari satu)
- Dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan:
Bila pihak Pemohon yang bertanggung jawab atas biaya
* Fotokopi bukti keuangan, seperti rekening Koran atau buku tabungan 3 bulan terakhir (bila penanggung jawab biaya bukan pemohon seperti ayah/ibu, maka harus melampirkan dokumen yang dapat membuktikan hubungan dengan penanggung jawab biaya).
Untuk yang belum jelas, akan aku coba jelaskan. Dimulai dari Form Pengajuan visa Jepang.
Form Pengajuan Visa Jepang
Berikut penjelasannya form pengisian untuk halaman pertama.
- Tempelkan pas foto terbaru 4.5cm x 4.5 cm dengan background putih yang jelas dan bukan hasil editing.
- Surename ini diisi nama belakang. Kalau cuma satu kata mending dikosongin saja deh.
- Given and middle names nama depan dan nama tengah apabila ada.
- Isi Tanggal lahir dan Kota kelahiran
- Jenis kelamin dan Status pernikahan
- Kewarganegaraan, kalau aku sih Indonesia
- Masukkan nomor KTP
- Tipe paspor untuk rakyat jelata sepertiku adalah Ordinary
- Nomor Paspor (buka paspor)
- Kota dimana kamu mengurus paspor. Kalau aku sih BLITAR
- Nama Kantor imigrasi yang mengeluarkan paspormu. Kalau aku Kantor Imigrasi Kelas II Blitar
- Tanggal dikeluarkannya paspor
- Tanggal kadaluarsanya paspor
- Tujuan pergi ke Jepang. Kalau aku sih liburan, jangan tulis piknik seperti gambar ya karena kurang formal :D.
- Berapa lalma di Jepang ? Mulai tanggal kedatangan hingga keluar Jepang
- Tanggal masuk Jepang sesuai jadwal di tiket pesawat
- Tempat masuk Jepang. Di Bandara mana? Ada Haneda, Osaka sama Narita. Lihat tiket yak.
- Nama pesawat dan kode penerbangannya
- Tempat tinggal selama di Jepang. Aku kan pindah-pindah kota, jadi aku tuliskan satu hotel yang paling lama aku tinggali selama di Jepang.
- Kosongi kalau belum pernah ke Jepang sebelumnya.
- Alamat rumah tempat tinggal
- Pekerjaanmu saat ini. Kalau aku isi Freelance
- Tempat bekerja dan alamatnya.
Halaman duanya enggak aku tulis di sini ya. Karena gampang tinggal centang-centang aja dan tanda tangan.
Bukti Pemesanan Tiket Keluar Masuk Jepang
Salah satu yang harus dilampirkan adalah bukti pembelian tiket untuk datang ke Jepang dan meninggalkan Jepang. Memang harus beli tiket PP sih untuk bisa melakukan perjalanan ke Jepang. Saya kurang tahu apa bisa menggunakan tiket dummy.
Jadwal Perjalanan
Merupakan itenary mau kemana aja selama di Jepang. Enggak perlu terlalu detail cukup info-info umum saja. Tanggal segini mau kemana aja, tanggal segini mau kemana aja dan seterusnya. Berikut contoh itenary perjalanan yang sudah aku buat untuk apply visa ke Jepang.
Oh iya, formatnya ngikut dari form yang sudah disediakan oleh Keduataan Jepang yak! Jangan bikin sendiri.
Baca : Persiapan untuk Liburan ke Luar Negeri
Fotokopi Dokumen yang Menunjukkan Hubungan dengan Pemohon
Persyaratan ini mungkin diminta apabila kamu bepergian bersama seseorang. Seperti kasusku kemarin sih, aku sebenarnya mau berangkat sendiri tapi karena booking hotel yang aku lampirkan berdua, aku diminta untuk melengkapi dengan Kartu Keluarga. Padahal temenku kan enggak ada di Kartu Keluargaku.
Oleh karena itu kemarin aku posting info tentang cara kirim Fax yang mudah dan cepat supaya bisa segera di approve Visanya :D. Untuk amannya, bawa aja KK daripada diminta kirim Fax.
Dokumen yang Berkenaan dengan Biaya Perjalanan
Dokumen ini bisa berupa rekening koran, maupun scan buku tabungan. Kamu bisa datang ke bank dan request rekening koran 3 bulan terakhir. Pastikan kamu menggunakan rekening yang aktif digunakan untuk transaksi. Sehingga terdapat history transaksi di rekening tersebut.
Berapa saldo tabungan yang disarankan? Saran saya 2 juta per hari. Kalau mau liburan ke Jepang selama 10 hari ya siapkan saldo 20 juta. Semakin besar uang di tabungan akan semakin baik.
Selain itu untuk meyakinkan aku lampirkan booking hotel, transportasi dan lainnya yang memang sudah dibooking. Booking aja di booking.com karena free cancellation fee apabila tidak jadi. Bismillah, SING PENTING YAKIN!
Persyaratan Tambahan untuk Freelancer
Oh iya, karena aku tidak memiliki kantor yang bisa dimintai surat keterangan kerja. Aku bikin surat pernyataan bahwa aku seroang freelancer yang ingin liburan ke Jepang dan memastikan akan kembali ke Indonesia di tanggal yang sudah ditentukan.
Baca : Contoh Surat Keterangan Bekerja Freelance
Surat keterangan ditulis dalam bahasa inggris dan aku tanda tangani diatas materai 10 ribu. Saya membuat kop surat sendiri ya. Nggak tau sih sebenernya ini ngefek apa enggak sama pengajuan visa jepang oleh freelancer.
Proses Pengajuan Visa Liburan ke Jepang untuk Pemilik Paspor Biasa (Bukan E Paspor)
Sekarang permohonan visa hanya dilayani melalui (Japan Visa Application Center (JVAC)
Japan Visa Application Center (JVAC) di Kuningan City Mall, lantai 2
Wilayah Yurisdiksi (wilayah kerja) :
Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung
JVAC Surabaya
Graha Bukopin Surabaya Lantai 12, Jl.Panglima Sudirman No.10-18, Surabaya 60271
Cara pengajuannya dengan datang langsung ke JVAC
Konsulat Jenderal Jepang di Medan
Sinar Mas Land Plaza (Wisma BII), 5th floor
Jl. Pangeran Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, INDONESIA
Telephone : (061) 457-5193
FAX : (061) 457-4560
Website : http://www.medan.id.emb-japan.go.jp/
Wilayah Yurisdiksi (wilayah kerja) :
Aceh Nangroe Darusalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau
Dimana saya mengurus Visa Jepang?
Studi kasus teman saya bekerja di Jakarta tetapi memiliki KTP Blitar dimana dia harus mengurus visa Jepang? Dia harus mengajukan permohonan visa Jepang di Kedutaan Jepang di Surabaya. Karena yang melayani pengajuan untuk wilayah Jawa Timur masuk Konjen Jepang di Surabaya.
Sebelum berangkat ke Kedutaan Besar Jepang Surabaya untuk apply visa, pastikan tahu jam pelayanan untuk pengajuan dan pengambilannya visa. Jadwalnya bisa dilihat di pintu masuk konjen Jepang. Jam pelayanannya itu On Time ya, jadi jangan sampai telat.
- Hari Senin – Jumat (kecuali pada hari libur nasional dan libur Kedutaan)
- Pengajuan Permohonan Visa : pk. 08:30 – 12:00
- Pengambilan Paspor : pk. 13:30 – 15:00
Sedangkan biaya untuk pengurusan Visa Jepang adalah sebagai berikut ini, biaya ini dibayarkan ketika mengambil visa Jepang ya.
Update Biaya Visa Jepang 1 April 2024
Harga VISA (per 1 April 2022): | ||
---|---|---|
Harga Lama | Harga Baru | |
1.Visa Single Entry | Rp 330.000,- | Rp 330.000,- |
2.Visa Multiple Entry | Rp 650.000,- | Rp 660.000,- |
3.Visa Transit | Rp 80,000,- | Rp 80,000,- |
Pengalaman Membuat Visa Jepang Sendiri
Saya berdomisili Blitar dan KTP juga Blitar, sehingga membuat saya harus datang ke Konsulat Jendral Jepang di Surabaya untuk pengajuan visa. Saya putuskan untuk berangkat sore hari naik kereta api penataran Blitar – Surabaya.
Ini membuat saya harus menginap semalam di Surabaya. Paginya dijemput Mas Cosa yang nantinya akan jalan bareng backpackeran di Jepang. Mas Cosa ini mengatarkan saya ke Konjen Jepang di Jl. Sumatera no 39.
Ketika masuk ke dalam Konjen Jepang, saya hanya diminta untuk menunjukkan KTP dan mengisi buku tamu. Semua alat elektronik disimpan di semacam deposit box. Kita tidak diperkenankan membawanya ke dalam.
Antrian di dalam kedutaan Jepang tidak seserem yang saya bayangkan sebelumnya. Cuma ada sekitar 4 orang yang sedang melakukan proses pengajuan visa ketika saya ada di sana.
Salah satunya merupakan pekerja kantoran yang diminta untuk mengurus visa Jepang karyawan di Kantornya. Lumayan ada sekitar empat dokumen. Kalau yang nitip masing-masing ngasih uang 50 ribu. Untuk empat dokumen kan dapat 200 ribu :D. Kepotong bensin dan makan waktu nganter sama ambil 50 ribu cukup :D. Jadi kepikiran buka jasa apply visa Jepang :))
Ketika giliranku dipanggil, saya diminta untuk melengkapi Fotokopi Kartu Keluarga yang nantinya harus dikirimkan melalui Fax. Waktu itu saya tidak membawa kartu keluarga. Saya heran, padahal berangkat sendiri tetapi kenapa kok diminta melengkapi Fotokopi KK.
Selain itu saya juga diminta untuk menambahkan uang sekitar 3 jutaan di saldo rekening, supaya saldo yang ada di tabungan totalnya ada 20 juta. Beruntung saya membawa buku tabungan yang menunjukkan mutasi terakhir saldo di tabungan ada 20 jutaan.
Petugas kedutaan meminjam buku tabungan saya untuk difotokopikan. Jadi saya enggak perlu kirim scan buku tabungan melalui fax.
Untuk pengiriman KK, saya minta dikirim melalui email tetapi tidak bisa. Kalaupun sudah kepepet gak bisa kirim Fax saya diminta untuk telp kedutaan paling lambat keesokan harinya. Saran saya, ada baiknya kamu bawa semua dokumen asli yang sekiranya dibutuhkan supaya tidak mengalami kejadian seperti aku.
Proses pengurusan visa Jepang ini bisa dibilang cepat. Nggak sampai 30 menit saya sudah keluar.
Paspor bisa diambil empat hari kerja dari tanggal pengajuan. Saya melakukan pengajuan visa pada hari Selasa, berarti dokumen bisa diambil di hari Jum’at. Saya mendapatkan secarik kertas yang digunakan untuk mengambil paspor di hari yang sudah ditentukan.
Ternyata setelah pulang, aku baru sadar bahwa tas slempang yang berisi buku catatan ternyata tertinggal di konjen. Yaudah lah aku ambil sekalian mengambil visa yang (semoga) di approve.
Jum’at sore saya ditelpon oleh petugas kedutaan yang mengkonfirmasi bahwa tas milikku ketinggalan dan mempertanyakan kok paspornya belum diambil. Saya bilang ke bapaknya kalau tas akan saya ambil hari Senin sekalian ambil visa :D. Syukurlah ternyata tas dan isinya enggak ilang :D.
Keren kedutaan Jepang bisa mengetahui pemilik tas yang tertinggal. Jadi teringat film-film hollywood yang menganalisa dari CCTV gitu. Ternyata anggapan itu salah ketika aku datang mengambil visa. Di dalam tas masih ada bekas tiket kereta api atas namaku :D. Mungkin tahu dari tiket dan menghubungi dari kontak yang aku tulis di buku tamu :D.
Pengambilan Visa Jepang
Sesuai rencana, hari Senin aku kembali berangkat ke Surabaya naik kereta api. Datang ke Kedutaan sekitar pukul 13.00. Nunggu 15 menit baru dibuka. Antrian juga enggak banyak. Sekitar 5 orang saja.
Udah dari semalam aku berdebar-debar ngalah-ngalahin nunggu pengumuman Ujian Nasional. Bahkan liburan ke Jepang sampai terbawa mimpi #eh. Ternyata ketika giliranku datang. Saya diminta untuk mengisi form pengambilan paspor dan membayar Rp. 330.000. Setelah itu Paspor yang sudah ditempeli visa ada di tangan :D.
Pulang dan berterima kasih sama bapak-bapak security yang hafal gegara tasku ketinggalan. Dan ternyata proses pengambilan visa tidak lebih dari dua puluh menit saja. Sebenernya bisa diwakilin tapi aku sengaja berangkat sendiri biar tahu rasanya dan bisa jadi bahan tulisan blog
Kalau kamu punya pertanyaan seputar cara membuat visa Jepang ini, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Saya akan coba balas satu persatu
Leave a Comment