Nyaris tertipu 20juta di Tokopedia ~ Marketplace menjadi salah satu portal yang selama ini sering aku gunakan untuk jual beli barang, baik baru maupun bekas. Sebut saja Tokopedia, Bukalapak, Shopee yang merupakan marketplace besar dan relatif mudah, meski selama ini jualan sering laku cuma di Tokopedia
Fasilitas rekening bersama (rekber) yang digunakan oleh marketplace bisa meminimalisir adanya kecurangan oleh seller online yang selama ini banyak terjadi. Uang barang sudah ditransfer nyatanya barang tidak kunjung datang. Rekber berguna untuk memastikan bahwa barang yang sudah dibayar sampai ke alamat, karena kalau tidak sampai uang pembelian akan dikembalikan, tidak ditransfer ke penjual.
Mas, Aku tuku mac pro nang toped kapusaaaan, juuuuh! Itu awal percakapan dengan salah seorang teman beberapa hari lalu. Yang membuatku heran, dia merupakan salah seorang pekerja profesional di bidang security. Kok bisa sampai tertipu?
Kebetulan dia tertipu di marketplace Tokopedia yang sudah selama 3 tahun ini aku gunakan untuk berjualan barang. Hal yang akan aku tuliskan ini juga berpeluang terjadi di marketplace lain seperti Bukalapak / Shopee dengan cara yang mirip, karena masing-masing marketplace punya sistem dan konsep yang mirip.
Untuk mempermudah pemahaman modus penipuan di marketplace yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, akan aku tulis mulai dari kronologi kejadian, kemudian sistem di marketplace yang dalam kasus ini adalah Tokopedia, kejanggalan, solusi dan saran untuk siapapun yang membaca tulisan ini.
Catatan : Saya sarankan untuk membaca pelan-pelan sampai selesai terlebih dahulu sebelum berkomentar dan membagikan tulisan ini.
Kronologi Kejadian
Oh iya, dalam kasus ini temanku membeli sebuah laptop macbook pro touchbar BEKAS seharga 20 juta. Kronologi pemesanannya sebagai berikut ini
- 18 Oktober 2018 pukul 12.59 sudah berhasil checkout. Statusnya menunggu pembayaran dan verifikasi
- 18 Oktober 2018 pukul 14.30 pembayaran sudah diverifikasi masuk toped dan pesanan diteruskan penjual (penjual dapat notif kalau ada pesanan)
- 18 Oktober 2018 pukul 20:55 mendapat whatsapp dan telp dari Reno yang mengaku CS Toped minta kode masuk. Dan sama temanku diberikan aja, disinilah letak kesalahannya(screenshot terlampir)
- 18 Oktober 2018 pukul 22:41 penjual membalas chat temanku gak bisa cek pesanan atau belum order dan temanku minta pesanan dibatalkan saja.
- 18 Oktober 2018 pukul 22:46 pemesanan sedang di proses oleh penjual
- 18 Oktober 2018 pukul 22:48 nomor resi di input, kurir diganti JNE dengan nilai ongkir dan Asuransi baru yang sama dengan sebelumnya.
- 18 Oktober 2018 pukul 22:59 teman komplain nomor resi tidak valid
- 19 Oktober 2018 pukul 08:24, teman saya chat curhat kalau ketipu di tokopedia
- 19 Oktober 2018 pukul 08.30 (kurang lebih), saya diberikan akses masuk ke tokopedianya. Nggak ada yang aneh, semua biasa saja.
- 19 Oktober 2018 pukul 08:40, password tokopedia diganti. Temanku dapat beberapa miscall dari nomor yang tidak dikenali.
- 22 Oktober 2018 melakukan komplain untuk pengembalian dana karena barang tidak sampai
- 22 Oktober 2018 seller masih mengaku resi tertukar
- 22 Oktober 2018 seller meminta pembeli untuk menyetujui resolusinya biar uang bisa kembali. Ingat, harusnya dia yang menyetujui permintaan pembeli.
- 22 Oktober 2018 malam seller meminta otp via wasap untuk mengkonfirmasi resolusi yang diajukan oleh seller. Jangan ketipu lagi memberikan kode otp biar orangnya bisa mengkonfirmasi :D. Pokoknya jangan serahkan OTP kepada siapapun
- 25 Oktober 2018 dana sudah kembali ke temanku dan langsung dicairkan ke rekeningnya.
Kejanggalan
Ada beberapa kejanggalan yang menurutku terjadi dari kasus ini, berikut daftar kejanggalan dalam modus penipuan kali ini yang baru pertama kali aku temui
Permintaan Kode Verifikasi / OTP
kesalahan fatal, temanku memberikan screenshot kode otp ke pelaku
Tidak ada yang terjadi setelah kode verifikasi diberikan, biasanya setelah minta ini password atau email atau nomor handphone diganti. Namun nggak ada yang terjadi sama sekali terhadap akunnya.
Hipotesis awal dari aku itu penipu akan menekan tombol konfirmasi setelah nomor resi sampai di alamat tujuan. Dengan cara ini meminimalisir konflik, agak susah (bahkan cenderung mustahil) untuk melakukan komplain karena akun kita yang menekan tombol selesai. Tidak ada history penggantian password, no hp maupun email. Menurut sistem ini murni kesalahan pembeli.
Jadi waspadalah, meskipun ada info di setiap OTP kalau memberikan kode otp tidak diperkenakan walau mengakui pihak tokopedia. Kalau lagi apes tetiba tanpa disadari memberikan kode otp ini kepada orang lain, langsung ganti password seketika sadar. Sehingga device yang tadinya login bisa otomati logout.
Resi Tidak Sesuai
Barang dikirim dari Kab. Bengkalis ke KP. Rawa Indah. Padahal jelas-jelas saat pemesanan barang dikirimkan ke Blitar. Tidak ada permintaan perubahan alamat sama sekali, penipu mungkin bisa melakukan chat di tokopedia untuk request pengiriman alamat yang berbeda namun ini bisa memicu notifikasi kepada pemilik akun, entah itu dari aplikasi tokopedia maupun email.
Dari sini penipu kelihatan kalau sudah benar-benar paham dengan sistem di Tokopedia dan menghindari adanya notifikasi kepada pemilik akun. Input nomor resi ini dilakukan saat seller bodong ini sudah berhasil masuk ke akun tokopedia pembeli.
Resi Keluar Sebelum ada Order
Sesuai dengan kronologi di atas, penjual baru mendapatkan pesanan pada tanggal 18 Oktober 2018 pukul 14.30. Namun anehnya ketika nomor resi di cek melalui website JNE, resi tersebut dikeluarkan pada tanggal 18 Oktober 2018 pukul 13:44
Padahal setahuku, kasus seperti ini tidak bisa terjadi di sistem tokopedia. Aku sudah pernah mencoba input nomor resi barang yang aku kirimkan pagi ke pesanan yang masuk pada siang hari di tanggal yang sama. Tapi ditolak oleh sistem tokopedia, karena jam keluarnya resi terjadi sebelum pesanan itu ada. Celah keamanan kah?
Perubahan Kurir
Sebenernya perubahan kurir itu sangat wajar, karena selama ini aku juga kadang melakukan perubahan kurir. Namun yang mencurigakan dari kasus ini adalah perubahan ongkir lama ke ongkir baru yang sebenernya sama. Yang membuat janggal bukan nominalnya yang sama antara pos dan JNE, tetapi kok bisa ongkir di tokopedia yang seharusnya mengambil API dari JNE (dalam kasus ini eskpedisi JNE) bisa berbeda begitu jauh dari yang ada di sistem JNE.
Cek ongkir langsung ke JNE dicetakin resinya
Temenku sudah melakukan cross check di counter JNE tentang nomor resi yang diinput. Ndilalah kersane ngalah, ternyata nomor resi tersebut nilai ongkirnya cuma 60 ribu cuy! Bukan 150rb seperti yang tertera di sistem Tokopedia. Untuk alamatnya tetap sesuai sama dengan yang ada di Tokopedia. Hanya nilai ongkirnya yang berbeda.
Resi yang berhasil diinput yang dikeluarkan JNE sebelum pesanan masuk ke penjual dan nilai ongkir yang tidak sesuai dengan sistem JNE mungkin perlu diselidiki oleh pihak tokopedia. Siapa tahu ada celah keamanan atau permainan oknum dalam tokopedia, karena selama ini setauku sistem ini otomatis.
Masih ingat kan, belum lama ini tokopedia memecat karyawan karena terlibat dalam fraud flash sale Tokopedia? Padahal waktu flashsale aku udah berhasil checkout tinggal melakukan pembayaran tapi loading nggak kelar-kelar. Kan ASU! Aku gagal dapat go pro seharga sejuta :(.
Pembeli Harus Komplain untuk Ganti Resi
Resi ketukar
Seriously? Bahkan tombol komplain tidak bisa digunakan ketika barang sedang dalam pengiriman. Tanpa mendapatkan komplain pun penjual bisa dengan mudah merubah nomor resi. Kalau memang dia mengaku salah, harusnya bisa langsung segera mengganti nomor resinya.
Padahal tanpa harus komplain penjual bisa mengganti nomor resi lho. Lihat gambar di atas. Saya sebagai penjual bisa mengubah nomor resi kapan aja. Ini aku semakin bingung, sebenernya sellernya sadar nggak sih kalau modus penipuannya udah ketahuan?
Sistem di Tokopedia
Karena dalam kasus ini terjadi di Tokopedia, jadi aku coba untuk menerangkan bagaimana sih sebenarnya sistem tokopedia ini berjalan untuk membantu para pembeli tertipu.
- Ketika kita memesan barang dan melakukan pembayaran, uang kita akan disimpan di rekening bersama tokopedia.
- Penjual harus mengirimkan barang terlebih dahulu dan sampai ke alamat kita untuk bisa menerima uang yang sudah kita transfer.
- Penjual tidak akan mendapatkan uang apabila pembeli belum menekan tombol selesai yang menandakan bahwa barang yang diterima sesuai dengan yang dikirimkan
- Apabila setelah nomor resi sampai, dalam jangka waktu 2 x 24 jam pembeli tidak melakukan konfirmasi maka secara otomatis sistem tokopedia akan menganggap transaksi selesai sehingga dana dikirimkan ke penjual.
- Nah, apabila dana sudah dikirimkan ke penjual, kita tidak bisa lagi melakukan komplain.
- Kita bisa melakukan komplain ketika barang sudah sampai ke alamat.
- Misalnya barang tidak sesuai atau barang tidak sampai meski di resi barangnya sudah sampai
- Ketika komplain kita bisa minta refund atau kebijakan yang lain langsung dengan seller (pihak tokopedia tidak menjadi mediasi dalam fase ini)
- Apabila setelah 3 hari tidak ada jalan keluar, penjual dan pembeli sama-sama ngototnya. Pihak tokopedia akan menjadi mediator kasusnya.
- Apabila tetap tidak ada yang mau mengalah, pihak tokopedia punya wewenang untuk memutuskan pihak penjual atau pembeli yang salah (belum pernah sampai tahap ini)
- Selama kamu punya bukti kuat, harusnya tokopedia akan memenangkan komplainmu sih.
Saran dan Solusi
Jadi ada baiknya teman-teman bener-bener sabar bentar nunggu dan mengikuti sistem yang sudah ada. Karena emang butuh proses. Sistem tokopedia ini bisa dibilang sudah lebih baik dibandingkan dulu meski masih banyak celah yang bisa terjadi. Dulu ketika resi sudah diinput, pembeli bisa langsung tekan tombol selesai dan beres. Sekarang tampaknya sudah tidak bisa karena bisa dianggap fraud (baca di beberapa catatan toko yang menerima pembayaran untuk pengiriman kargo begitu). Sehingga dalam kasus di atas, meskipun penipu berhasil masuk ke akun kita, mereka tidak bisa langsung menekan tombol selesai karena sangat mencurigakan.
Jika terlalu panik, coba minta bantuan ke teman yang mengerti sistem di tokopedia. Terutama seller yang selama ini jualan di tokopedia, karena pada umumnya mereka ngeh dengan sistem gimana penjual dan pembeli melakukan komplain untuk menyelamatkan barang.
Oh iya, saranku jangan pernah membeli barang di toko yang tidak memiliki reputasi sama sekali. Terutama untuk barang yang nilainya cukup berat di kantong. Untuk meminimalisir terjadinya penipuan semacam ini. Kalau mau beli sambel pecel maupun kacang goreng bisa mampir di toko tokopediaku, nanti aku kirimin beneran nggak abal-abal kok. Klik sini untuk lihat tokoku.
Saran untuk CS Tokopedia, ada baiknya memahami permasalahan yang dihadapi oleh pembeli. Dengan bukti yang ada dan detail seperti itu bukannya hanya menjawab dengan template saja. Beri pengertian ke pembeli apabila sistem tokopedia kaya gini lho, sehingga pembeli yang hampir tertipu ini nggak panik dan bisa mengikuti prosedur sesuai dengan yang ada di Tokopedia. Gemes aku baca jawabannya CS Tokopedia yang cuma kaya template.
Mungkin ada yang ingin ditanyakan mengenai hal ini? Aku sudah berusaha menulis semuanya secara runtut. Namun belum diberi akses masuk ke akun toped oleh temanku yang uangnya sudah kembali karena orangnya masih repot banget. Jadi sementara aku dengan bukti yang sudah aku simpan sebelumnya. Tanggal 21 aku sudah ke logout karena waktu login kapan hari di mode incognito. Nanti aku update screenshotnya apabila sudah dapat akses masuk ke akun teman lagi.
Semoga informasi di atas bisa membuat teman-teman lebih berhati-hati dalam melakukan pembelian online melalui marketplace. Karena masih ada beberapa celah yang dimanfaatkan orang-orang macam peniput ini. Oh iya, kalau ada kesalahan penulisan atau mau nambahin harap dikoreksi ya. Aku udah coba baca beberapa kali kayaknya udah bener semua sih.
Update dari Teman
Setelah mendapatkan resi dari JNE langsung temanku mencari informasi terkait nama yang tertera dan alamat yang tertera pada report JNE. Temanku mulai mentrace atau menelusuri pelaku melalui beberapa sosial media, dan alhasil temanku berhasil mendapatkan akun sosial medianya. setelah mendapatkan akun sosial media, temanku langsung mengambil beberapa foto darinya dan kemudian dijadikan foto profil ke WA temanku, mengingat temanku sedang berinteraksi dengan pelaku di WA.
Setelah memasang foto pelaku, temanku langsung chat ke dalam resolusi dan terus menerus memanggil namanya seolah temanku sudah tau nama dan wajah pelaku dengan chat seperti berikut :
Setelah itu tiba2 pelaku terdiam dan merasa ketakutan, lalu langsung menekan tombol setuju dari solusi pengembalian dana penjual atau temanku.
Leave a Comment