Anak IT buta Open Source

Selasa, 1 Desember 2009. Bertepatan dengan presentasi Lomba Majalah Digital di Komputexpo 09. Di acara ini aku mendapat banyak pengalaman dan banyak siswa SMK dari sekolah lain yang juga merupakan finalis dari Lomba tersebut. Ada beberapa hal yang aku heranin dari mereka. Salah satu sekolah dengan bangganya memasang logo microsoft windows pada kostum mereka. Sebenarnya ...

Selasa, 1 Desember 2009. Bertepatan dengan presentasi Lomba Majalah Digital di Komputexpo 09. Di acara ini aku mendapat banyak pengalaman dan banyak siswa SMK dari sekolah lain yang juga merupakan finalis dari Lomba tersebut. Ada beberapa hal yang aku heranin dari mereka.

  1. Salah satu sekolah dengan bangganya memasang logo microsoft windows pada kostum mereka. Sebenarnya apa yang mereka banggakan itu? Kalau masalah itu aku yakin sebagaian besar dari mereka menggunakan software bajakan. Kalau sekolahnnya mungkin masih bisa membeli lisensi dari microsoft. Tapi siswanya? Apakah mereka semua mampu membeli lisensi dari microsoft? Sangat diragukan sekali. Dengan begitu mereka sangat bangga dengan microsoft sampai sampai mencantumkan logo microsoft pada baju mereka
  2. Yang kedua lebih parah dari masalah pertama. Lomba majalah digital ini yang di ikuti oleh para peserta dari SMK dan semua peserta merupakan siswa dari SMK dengan jurusan IT. Yang aku heranin karena aku menggunakan ubuntu saat itu dan visual effect aku keluarin serta memakai Mac OS theme pada ubuntuku. Mereka bisa kaget saat aku perlihatkan visual effect burning saat minimize maupun close dari window tersebut. Aku dengar salah satu dari mereka bicara “nggawe opo kuwi?”. Karena dia tidak bertanya padaku melainkan pada temannya maka ya aku biarin aja.

Microsoft emang sudah membutakan para orang Indonesia. Sampai para pelajar di dunia IT pun nggak tahu dengan teknologi lain seperti ubuntu. Yang mereka tahu hanya microsoft windows, vista dan seven. Sangat ironis para siswa dari SMK IT tidak mengetahui program – program selain program windows. Hal ini merupakan PR buat kita semua para pecinta open source untuk membuka mata dan melepaskan mereka dari ketergantungan atas program microsoft. Kurangnya sosialisasi pada mereka. Mungkin karena ubuntu merupakan open source sehingga gak banyak memiliki uang untuk hadir dalam pameran pameran seperti komputexpo.

Disana aku gak menemukan stand khusus linux. Yang aku temukan banyak sekali stand yang memamerkan windows 7. cm 1 stand kemarin yang aku liat menggunakan linux. Itupun hanya 1 PC yang menggunakan linux. PC lainnya menggunakan Microsoft windows. Kini dunia open source di Indonesia mulai berkembang dengan adanya IGOS (Indonesia Go Open Source). Mudah – mudahan pemerintah bisa ikut andil dalam pengenalan open source di sekolah. Khususnya dengan jurusan IT sehingga mereka tidak dibutakan oleh produk – produk dari microsoft. Serta pemerintah mau membiayai open source untuk ikut memeriahkan pameran komputer.

panduaji
panduaji
Saya juga ada di Instagram facebook Twitter dan Youtube Suka menulis tentang blogging di panduaji.com

More from the Pandu Aji Blog

penyebaran vaksin

Begini Teknis Penyebaran Vaksin Corona di Indonesia

Memasuki bulan kesembilan penyebaran virus corona di Indonesia jumlah pasien yang terinfeksi masih belum mengalami penurunan yang signifikan. Kondisi ini membuat masyarakat sangat berharap ...
Dormdienakahostel

Kalau Bepergian, Pilih Nginep Mana?

Biasanya kalau bepergian nginep mana? Pertanyaan yang cukup sering ditanyakan oleh teman maupun tetangga. Sebagai orang yang tinggal di kota kecil seperti Blitar, bepergian ...
Hasil recovery

Cara Mengembalikan Foto yang Hilang / Recovery File

Jam menunjukkan pukul 11 malam ketika aku pulang dari ngopi di Ruang Tuang, sebelum tidur aku ingin upload foto di Instagram yang udah cukup ...