Stop motion animation merupakan salah satu teknik dalam pembuatan animasi. Teknik ini terdiri dari dua kata yaitu stop yang berarti berhenti dan motion yang berarti gerakan / bergerak. Teknik ini menggunakan prinsip frame to frame, seperti animasi 2 dimensi. Pengerjaannya sama dengan animasi pada umumnya yaitu mengatur frame per frame gambar. Yang membedakan adalah cara menghidupkannya / animatenya.
Animasi pada umumnya memiliki gerakan-gerakan yang lincah dan lebay seperti yang ada dalam 12 prinsip animasi, namun jika mengerjakan menggunakan stop motion gerakan tidak akan tampak lincah karena keterbatasan gerak objek
Pada umumnya animasi awalnya bukan video, melainkan kumpulan gambar yang berurutan sehingga akhirnya menjadi sebuah video. Begitu pun stop motion, juga terdiri dari kumpulan gambar yang berurutan. Namun kumpulan gambar yang didapatkan dalam stop motion tidak lah sehalus pengerjaan animasi dengan komputer. Karena pengambilan sebuah gambarnya memerlukan penggerakan objek secara manual. Dan objeknya bukanlah benda hidup.
Kalau saya pikir tekniknya sama dengan animasi 2 dimensi namun menggunakan objek 3 dimensi. Kita harus menggambar manual setiap gerakan, namun dengan objek 3 dimensi. Karena hasilnya tidak akan dapat sempurna seperti animasi 2D, sehingga membuat gambar pada animasi stop motion itu putus-putus.
Kebayang nggak kalau kita harus menggerakan objek sedikit demi sedikit sehingga diperoleh gambar yang halus seperti animasi 2D? Berapa lama pembuatannya?
Kelebihan Stop Motion Animation:
- Siapapun dapat membuatnya
- Tidak diperlukan peralatan yang ‘wah’. Biasanya menggunakan malam / papercraft / clay
- Kamera
- Masih jarang digunakan
Kelemahan Stop Motion Animation:
- Proses pengerjaan lama
- Konsep harus matang
- Diperlukan ketelitian dan ketelatenan yang tinggi
- Keterbatasan gerak objek
Beberapa contoh animasi stop motion yang saat ini sedang disenangi oleh berbagai kalangan adalah Shaun the Sheep. Selain itu ini adalah animasi stop motion yang paling saya sukai
Leave a Comment