Nijo Castle dan Imperial Palace Sebelum Jum’atan

panduaji

0 Comment

Link
Jum’at merupakan hari terakhir di Kyoto, setidaknya masih ada waktu setengah hari sebelum pergi menuju kota selanjutnya, yaitu OSAKA! Karena kita memang berencana untuk berangkat ke Osaka pada siang hari, tepatnya setelah sholat Jum’at. Setidaknya ada dua tempat yang bisa dikunjungi, yaitu Nijo Castle dan Imperial Palace!

Nyasar ke Kōshō-ji Temple

Kōshō-ji Temple
Kōshō-ji Temple
Sekitar jam 8 pagi sudah checkout dari Tomatto Guest House untuk menuju destinasi pertama, yaitu Nijo Castle. Sangat beruntung, karena 2D Sightseeing Pass masih berlaku di hari ketiga, karena di hari pertama nggak dihitung sama sekali penggunaannya :D.
Jalan kaki menuju halte di dekat Ayam Ya untuk naik Bus nomor 9. Tidak lama naik bus kami turun, kirain udah sampai ke Nijo Castle, ternyata masih sampai Kosho-ji Temple. Tapi udah terlanjut turun yaudah sekalian masuk aja buat mampir sambil lihat-lihat.
Belum banyak orang yang datang ketika aku masuk ke dalam. Tidak ada HTM yang ditarik di tempat ini. Tampak beberapa anak kecil mulai berdatangan dan berkumpul di sebuah titik. Sepertinya hari itu sedang ada kegiatan semacam study tour.
Patung Naga
Patung Naga
Hampir tiap hari main ke tempat-tempat semacam ini selalu ada anak yang studi tour. Yang aku suka dari tempat ini adalah tanahnya yang lapang dan super duper bersih. Ada ornamen naga cakep di salah satu sudutnya. Setelah puas liat-liat di luar bangunan, aku langsung keluar dan melanjutkan ke Nijo Castle. Mau masuk tapi durasi tidak memungkinkan.
Entah kenapa keluar dari Kōshō-ji Temple kok nungguin bus berasa super duper lama. Udara dingin yang menembus sarung tangan bener-bener bikin gemeteran. Mungkin sekitar 10 menitan nunggu bus, akhirnya ada yang nongol. Alhamdulillah, langsung anget begitu masuk ke Bis no 9 yang menuju ke Nijo Castle.

Nijo Castle yang Cantik Rupawan

Gerbang Nijo Castle
Gerbang Nijo Castle
Begitu turun di Nijojomae Bus Stop, tampak sebuah parkiran bus pariwisata yang cukup luas. Tandanya, tempat ini merupakan salah satu destinasi yang cukup ramai. Hanya saja pintu masuk depan Nijojomae Bus Stop TUTUP! Untuk masuk kastil harus masuk lewat jalan memutar yang jaraknya 500an meter!
Biasanya orang Jepang itu cuek-cuek kalau ada orang asing sepertiku, tapi entah kenapa pagi itu ada dedek-dedek gemes berseragam sekolah tetiba menyapaku ketika berpapasan. Duh dek! Tau gitu tak ajak poto bareng :D.
Setelah perjalanan panjang yang cukup melelahkan meski nggak bikin keringetan, akhirnya sampai di sebuah pintu yang bisa digunakan untuk mengakses Nijo castle. Untuk masuk ke Nijo Castle, dibutuhkan budget yang lumayan mahal sih, yaitu 600 Yen! Tapi dengan budget segitu kamu bakal merasa emang worthed buat masuk.
Nijo Castle masih sepi
Nijo Castle masih sepi
Entah karena emang kepagian atau gimana, pagi itu kondisinya enggak terlalu ramai. Bahkan warung-warung banyak yang belum buka. Kamu bisa sewa kaset rekaman berbahasa inggris kalau ingin tahu sejarah dan berbagai macam seluk beluk kastil ini. Kalau mau jajan, aku saranin datang diatas jam 10, karena kebanyakan penjual buka mulai jam 10.
Penitipan Sepatu untuk Rombongan di Nijo Castle
Penitipan Sepatu untuk Rombongan di Nijo Castle
Sebelum masuk bagian kastil utama, kita diminta untuk melepaskan sepatu di tempat yang tersedia, bahkan untuk rombongan dalam jumlah banyak sudah disediakan tempat khusus biar rapi. Kita bisa masuk tapi tidak diperbolehkan mengambil foto di dalamnya, jadi begini penampakan dari luar bangunan utama yang bisa dikunjungi.
Nijo Castle
Nijo Castle

Yang menarik dari tempat-tempat wisata di Jepang itu selalu ada jalan khusus untuk pengguna kursi roda. Jadi emang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa dinikmati oleh siapa saja.

Baca: Cara Membuat Visa Jepang

Nijo castle ini dulunya hanyna bisa diakses melalui 1 pintu, karena dikelilingi sungai di bagian dalamnya. Jadi di luar gerbang parkiran ada sungai yang mengelilinginya, sedangkan bagian dalam juga ada kolam yang mengelilinginya. Ini sepertinya merupakan salah satu sistem pertahanan kastil di Jepang.
Kolam di Nijo Castle
Kolam di Nijo Castle
Kalau benteng pertahanan sisi dalam seperti itu, gimana mau masuk coba? Lha wong dari pinggir kolam ke dinding pembatas jaraknya udah bener-bener jauh. Mau berenang? Kalau di dalamnya ada buayanya gimana? Kalaupun berhasill berenang mau manjat dindingnya juga keburu ketauan sama penjaga yang rutin keliling :D. 
Taman minimalis yang cantik
Taman minimalis yang cantik
Yang paling aku suka dari kastil ini adalah taman bagian dalamnya. Meski rerumputannya kering gegara musim dingin, tetapi pepohonannya tetap tampak hijau jadi enak buat dipandang. Selain itu juga ada kolam ikan dengan tumbuh-tumbuhan yang cantik lainnya. Meski musim dingin tetep enak buat dilihat.
Kolam dan taman di Nijo Castle
kolam dan taman di Nijo Castle
Setelah cukup lelah, mampir di vending machine di sekitar taman Nijo Castle buat minum karena penjual makanan belum ada yang jualan. Setelah minum minuman seharga 120 Yen segera keluar dari kastil dan menuju ke Imperial Palace Kyoto. Setelah jalan kaki sejauh kurang lebih 600an meter, akhirnya sampai di Horikawamarutamachi Bus Stop naik bus nomor 12 untuk menuju ke Imperial Palace.

Jalan Kaki Keliling Imperial Palace Kyoto Ngeliatin Bunga Plum

Bus nomor 12 dari Horikawamarutamachi Bus Stop, turun di Horikawanakatachiuri Bus Stop. Nah jalan kaki dimulai dari halte ini menuju Imperial Palace Kyoto! Jaraknya sih kurang lebih 1 kilometer. 
Sungai di Jepang
Sungai di Jepang
Ada yang menarik sebelum mulai melangkah menuju Imperial Palace, sebuah sungai bisa disulap sedemikian rupa sehingga selain enak dipandang juga enak buat jalna-jalan. Betapa beruntungnya warga Jepang, jalan berduaan di dalam kali pun jadi begitu romantis. Enggak ada istilah kampungan yang melekat kalau kantong cekak pengen jalan berduaan sama pasangan di kali :D. Belum lagi kalau bunga-bunga sakura di pinggiran sungai itu bermekaran, semakin romantis dan instagramable membuat pasangan muda mudi semakin merasakan kemewahan dunia yang GRATIS.
Taman di Imperial Palace
Taman di Imperial Palace
Di Imperial Palace cuma masuk di halaman tapi enggak masuk ke dalam. Sudah cukup senang dengan penampakan bunga  sakura yang mulai bermekaran (baru tahu kalau itu merupakan bunga plum sepulang dari Jepang). Setidaknya enggak gelo ketika tahu bahwa bunga-bunga cantik bermekaran berwarna warni yang dikelilingi banyak orang buat di potret itu bukan bunga sakura :D.
Orang Orang rebutan Spot Foto Bunga Plum
Orang Orang rebutan Spot Foto Bunga Plum

Entah apes atau gimana, penjual makanan di Imperial Palace juga tutup. Ada warungnya tapi enggak ada orangnya sama sekali. Padahal perut sudah mulai kelaparan belum makan dari pagi. Namun karena waktu sudah mepet waktu Jum’atan, bergegas menyusuri jalan berkerikil untuk meninggalkan Imperial Palace menuju tempat sholat jum’at di Islam Culture Center

Sepedahan di Taman Imperial Palace
Sepedahan di Taman Imperial Palace


Jum’atan di Islam Culture Center Kyoto

Jalan kaki dari Imperial Palace Kyoto menuju Islam Culture Center Kyoto bener-bener melelahkan. Jaraknya sekitar 1 kilometer. Sudah berapa kilo jalan kaki sepagian ini tadi 😀 ? Berbeda dengan Arabic Islamic Institute, tempat jumatan di Tokyo, kalau di Islam Culture Center Kyoto ini berada di bangunan yang cukup kecil. Untuk sholat jum’at kita menuruni tangga dan tempatnya enggak terlalu luas.
Untuk mengambil gambar di masjid ini harus izin dulu kepada pengurus masjid. Selain itu, di masjid ini orang Indonesianya lebih banyak dibanding di Tokyo. Khotbah Sholat Jum’at juga hanya menggunakan bahasa Inggris saja.
Setelah jum’atan niatnya sih mau makan di restoran halal deket situ, berhubung lihat harganya cukup mahal, diatas 1000 Yen semua. Akhirnya mlipir ke Lawson dekat Kyoto Prefectural University of Medicine. Beli roti 200 Yen dan Minum 100 Yen udah bisa buat bertahan menuju ke Osaka.
Ceritanya Lawson ini memiliki dua pintu, pintu depan dan samping. Pintun sampingnya itu bisa diakses dari kampus / dan rumah sakit yang sepertinya jadi satu. Nah, waktu di Lawson aku bener-bener kaget ketika ada seorang kakek membawa infus ikut antri beli sesuatu.  Buset dah! Ini orang bener-bener mandiri atau bagaimana sih? Kalau lihat reaksi orang-orang sekitar sepertinya ini hal yang biasa. Pasien rumah sakit belanja di Lawson sendiri, itu pun ikut ANTRI.
Entahlah, setelah cukup mengisi perut langsung nungguin bus di halte dan menuju ke Stasiun Kyoto. Cukup naik bus nomor 4 / 205 / 17 bisa sampai stasiun Kyoto. Dari Stasiun Kyoto naik Tokaido-Sanyo Line jurusan Aboshi turun di Osaka Station dengan harga tiket 560 Yen.

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment