Mencoba Kesaktian BPJS di Puskesmas Sananwetan Blitar. Semenjak beberapa tahun mengikuti BPJS, aku belum pernah sama sekali menggunakannya. Biasanya langsung datang ke rumah sakit dan memilih untuk membayar daripada harus antri di puskesmas. Karena antrian di puskesmas sejak ada BPJS katanya bener-bener panjang. Beberapa waktu lalu tetangga datang jam sembilan pagi dan baru dapat pelayanan di poli umum jam 1 siang. Serem kan antriannya?
Pagi ini, Blitar lagi mendung, udaranya dingin. Menurut accuweather, suhunya sekitar 23 derajat. Tapi aku nggak yakin dengan suhu tersebut karena dinginnya seperti sekitar 20 derajat.
Puskesmas Sananwetan ini memiliki bangunan baru yang diresmikan oleh Pak Djarot ketika menjawab sebagai Walikota Blitar pada April 2010. Mungkin Pak Djarot waktu itu juga nggak bakal kepikiran buat jadi Wakil Gubernur di Jakarta.
Aku datang jam 6.45, bertepatan dengan pintu depan puskesmas yang sudah dibuka. Tampak belasan orang sudah duduk di depan loket pendaftaran. Pendaftaran di puskesmas ini cukup mudah, tinggal kumpulkan kartu berobat untuk yang memiliki, atau KTP untuk yang tidak memiliki kartu berobat.
Ini merupakan salah satu nilai lebih puskesmas di Kota Blitar. Bahkan temanku yang merupakan warga Kabupaten Blitar lebih memilih untuk datang ke puskesmas di wilayah Kota Blitar dan membayar untuk layanan kesehatan dibandingkan harus melakukan di wilayah Kabupaten Blitar karena ribet harus membawa fotokopi KTP dan fotokopi KK.
Oh iya, ada larangan mengambil foto saat pelayanan UPTD Puskesmas Sananwetan. Jadi mohon maaf karena pada tulisan kali ini cuma ada satu fotonya.
Alur Pendaftaran di Puskesmas Sananwetan
- Kumpulkan kartu berobat / KTP di loket pendaftaran
- Tunggu proses antrian pendataan
- Ketika dipanggil, maju ke loket pendaftaran dan serahkan kartu BPJS (apabila memiliki BPJS)
- Bilang mau ke poli mana ( untuk yang nggak pakai bpjs bayar di sini entah berapa mungkin tiap puskesmas memiliki kebijakan yang berbeda-beda)
- Dapat nomor antrian
- Tunggu di depan poli yang sudah dipilih sebelumnya
Suasana Puskesmas Sananwetan
Puskesmas Sananwetan bisa dibilang merupakan salah satu puskesmas ramah anak, ada playground untuk anak² dengan fasilitas bermain yang lumayan bikin anak² seneng. Mulai perosotan, bandulan hingga kuda-kudaan. Tak terdengar banyak tangisan anak-anak selama aku berada di puskesmas ini. Paling hanya satu dua bocah aja, itu pun nggak berjalan lama.
Banyak juga orang yang datang, mengumpulkan antrian di loket lalu ditinggal pergi begitu saja. Mungkin sadar kalau antriannya bakal lama. Sehingga pilih ditinggal dulu nanti balik lagi sekiranya udah waktunya dia antri.
Jam 7.11 ada bel yang berbunyi mengingatkanku dengan bel sekolah yang sudah lebih dari 10 tahun tak mengisi rutinitasku. Pukul 7.23 antrian di loket sudah mulai dikerjakan. Ada banyak kartu yang sudah ditumpuk di loket pendaftaran. Aku berharap, antrianku tidak perlu membuatku menunggu lama.
Satu persatu nama dipanggil ke loket pendaftaran. Dua petugas mencatat pendaftaran masing² pasien sesuai dengan antrian. Beberapa nama yang dipanggil nggak nongol, mereka adalah orang-orang yang antriannya ditinggal. Beruntunglah yang rela datang dan mau menunggu. Dapet berkah antrian yang dilewati karena tak kelihatan saat dipanggil.
Ternyata, antrian di puskesmas tak semenyeramkan yang aku bayangkan. Jam 7.40 aku sudah dipanggil, menyerahkan kartu BPJS dan bilang kalau mau ke poli gigi. Kartu BPJS di scan barcodenya dan aku diberi antrian nomor 28.
Membersihkan Karang Gigi di Puskesmas
Di poli gigi, ternyata ada empat orang yang sudah menunggu. Semoga nggak perlu antre lama untuk bisa segera dilayani. Aku pun tolah toleh di depan poli gigi sambil nyatet tulisan ini di notes buat postingan blog.
Nggak tahu kenapa, poli gigi hari ini ketika aku datang itu baru memanggil urutan pertama pada pukul 8.26. Aku sudah selesai ke kamar mandi beberapa kali karena udara dingin, perut lapar belums arapan, kursi sandaran besi buat yang dinginnya ndak umum. Aku pun juga udah menyelesaikan pertandingan PUBG untuk menunggu panggilan poli gigi.
Pukul 8.38 akhirnya aku pun dipanggil masuk ke poli gigi. Setelah ngomong kalau mau membersihkan karang gigi, ternyata masih kudu antri 2 orang lagi di luar. Karena kursi untuk layanan membersihkan karang gigi hanya ada satu unit.
Aku harus lebih kuat lagi untuk menahan dinginnya udara pagi ini di Blitar. Meski dinginnya nggak seperti ketika liburan musim dingin di Jepang, tapi memang salah sih datang pagi di musim bediding tanpa membawa jaket.
Antrian pembersihan karang gigi ini ternyata nggak lama, satu orang paling cuma butuh waktu 3 – 4 menit aja untuk membersihkan karang gigi. Jadi setelah dipanggi untuk masuk, duduk di kursi warna merah dan langsung dibersihkan deh sama bu dokternya.
Beberpa kali berkumur untuk membuang karang yang sudah terlepas dari gigi, ternyata nggak terlalu banyak karang gigi yang terlihat gogrok.
Pukul 08.53 karang gigi sudah selesai dibersihkan, sama ibu petugas loket poli gigi langsung dipersilakan untuk keluar karena nggak perlu antri lagi untuk membayar tindakan medis pembersihan karang gigi. Sudah tercover sama BPJS.
Ada sensasi gigi tipis, keset dan semriwing ketika keluar dari polig gigi pasca pembersihan karang gigi. Dengan hati riang gembira, aku cuma habis 2ribu rupiah ketika berobat ke Puskesmas Sananwetan ini, itu pun cuma buat bayar parkir.
Sekali lagi, ternyata antrian di puskesmas itu tidak semenyeramkan katanya. Memang ada baiknya datang di pagi hari supaya antriannya nggak terlalu panjang.
Layanan Khusus Remaja di Puskesmas
Aku kira psikolognya namanya adalah Berta, jebul itu merupakan kependekkan yang agak dipaksakan dari Hallo Kak Boleh BERTAnya. Layanan ini meliputi berbagai masalah remaja seperti kesehatan reproduksi, psikologi, narkoba dan lainnya.
Jadi boleh nih para remaja dan dedek gemesh yang susah move on untuk konsultasi di sini. Terutama yang berada di wilayah Sananwetan, Kota Blitar. Menariknya, layanan ini bisa dilakukan secara daring melalui chat whatsapp sampai video call.
Untuk nomornya layanannya silakan langsung datang dan catat sendiri di puskesmas yak. Karena tadi ada larangan untuk tidak mengambil gambar visual di sini jadi ya cuma tulisan aja.
Leave a Comment