Madam Tussaud Bangkok merupakan salah satu wishlist dan akan saya coba di hari kedua di Bangkok.
Setelah kemarin seharian keliling Bangkok, ternyata masih banyak tempat yang belum aku datangi. Minimal most visited place in Bangkok lah.
Kemarin pengen ke Wat Arun juga, tapi sedang ada renovasi besar-besaran membuat kami mengurungkan niat untuk mampir kesana.
Rencana hari kedua di Bangkok itu main ke Madame Tussaud dan Pasar Chachutak di Bangkok. Sedangkan rombongan satunya akan langsung ke Pasar Chachutak.
Selengkapnya baca Itinerary Liburan ke Thailand yang sudah saya buat.
Cari Makan Aman di Sevel
Sevel atau Seven Eleven merupakan minimarket sekelas indomaret maupun alfamart yang bisa dengan mudah ditemui.
Enaknya, di Sevel ini ada frozen food yang cukup enak dan harganya terjangkau serta mungkin enggak haram tapi juga enggak halal, abu abu lah. Karena mungkin motong ayamnya enggak pakai bismillah dan lain sebagainya.
Kumakan kau dengan bismillah pokoknya kalau beli makanan di Sevel itu. Asal jangan ambil yang pork / babi.
Setiap beli nasi di sevel kamu akan ditanya untuk dihangatkan atau enggak. Tentunya dengan bahasa Thailand yang aku enggak ngerti sama sekali. Aku cuma yes yes aja, ntar plastik makanannya ditusuk-tusuk dan dipanaskan di microwave.
Sambil nunggu masakannya diambilkan dari microwave, aku patungan sama Ucik dan Adit untuk beli SIM Card supaya bisa internetan selama di perjalanan.
Aku ambil DTac tourist happy sim card dengan kuota 1.5 GB selama 7 hari dengan harga 299 Bath atau sekitar 120.000.
Mahal kan? di Indonesia udah dapet kuota bergiga-giga itu :D.
Untuk membeli sim card ini kamu harus bawa paspor. Ntar paspornya di foto sama mbaknya pakai smartphone khusus yang sepertinya emang buat pendaftaran sim card semacam ini.
Oleh karena itu bawa paspor kemana-mana. Selain dapat 1.5Gb untuk 7 hari akan ada saldo sebesar 100 bath yang bisa digunakan untuk telepon.
Untuk mengaktifkan paket internetnya ikuti instruksi yang ada di dalam bungkus sim cardnya. Sudah ada dengan jelas kok langkah-langkahnya.
Itu mbak-mbak sevel yang jaga shift pagi. Kalau pagi beli sarapan di sevel selalu mbak itu yang ngelayanin
Madame Tussaud Bangkok
Sebelumnya ke Madame Tussaud Bangkok, kamu harus beli tiket secara online dulu. Karena jauh lebih murah yaitu 425 Bath.
Tapi ini aku barusan cek harganya kok lebih murah lagi ya? Apa karena sekarang bukan musim liburan -_- ? Intinya kalau mau beli tiket murah jangan beli langsung di TKP, beli lah di website Madame Tussaud Bangkok.
Setelah sarapan, kami berempat bergegas datang ke Madame Tussaud, karena tiket early bid atau murah ini berlaku kalau kamu datang sebelum jam 12 siang. Jadi perhitungkan waktu sebaik mungkin sebelum berangkat.
Dari VX Fifty Hostel Bangkok, kami berempat jalan kaki ke BTS On Nut kemudian naik BTS ke SIAM dengan harga tiket 42 Bath. Dari BTS Station SIAM tinggal jalan dikit ke Siam Discovery yang ada di lantai 6.
SIAM Discovery sedang dalam proses renov, jadi kemarin naik lewat SIAM Center. Kalau bingung bisa tanya security, ntar ditunjukin jalan menuju madame tussaud. Mereka tahu kok.
Ketika masuk cukup tunjukkan email pemesanan yang berlaku 30 hari setelah pemesanan. Setelah itu langsung dipersilakan masuk tanpa dikasih tiket maupun yang lain.
Begitu masuk, bagian terdepan adalah patung Bung Karno yang menurutku enggak mirip-mirip banget. Berasa kurang berkharisma.
Uchik pun cukup takut dan sungkatn ketika mau foto bareng patung lilinnya. Sebegitu besarnya kah pengaruh Bung Karno di alam bawah sadar warga negara Indonesia?
Selain Bung Karno masih ada banyak tokoh-tokoh dunia yang ada tersedia dalam bentuk patung lilin. Meski enggak semuanya mirip, tapi beberapa ada yang bener-bener mirip banget. Salah satunya adalah Angelina Jolie.
Kalau mau tau lebih banyak langsung datang aja ke Madame Tussaud yang ada di beberapa kota di seluruh dunia.
Sebelum meninggalkan museum patung lilin ini, ada merchandise store. Selain menjual pernak-pernik untuk oleh-oleh dengan harga yang lumayan, kamu juga bisa tahu proses pembuatan patung-patung ini.
Karena ada video pembuatannya. Cocok buat kamu yang penasaran gimana sih bikin patung lilin mirip orang beneran.
Main ke Pasar Chachutak yang Hits
Entah kenapa sebelum berangkat banyak orang yang nitip barang di pasar Chachutak. Emangnya aku mau ke sana? Tapi emang iya sih, sempat mampir di pasar yang cukup terkenal ini. Pasar ini katanya cuma buka saat weekend aja.
Dari Madame Tussaud, kami melanjutkan perjalanan naik BTS dari Siam ke Mo Chit. Tiket BTSnya 42 Bath. Sampai saat ini, Mo Chit ini merupakan BTS Station paling ujung di Sukhumvit Line.
Dari BTS Station turun kemudian jalan lewat taman kita sudah bisa sampai di Pasar Chachutak yang super duper rame.
Sebelum ke Chachutak, kita sempet leyeh-leyeh di taman. Banyak orang nyewain tikar untuk leyeh-leyeh. Kalau kamu enggak bawa, bisa coba sewa aja. Selain itu juga banyak orang yang menjajakan dagangannya. Enggak beda jauh sama asongan kalau di Indonesia.
Sebelum masuk chacutak, kami beli Banana Pancake. Awalnya kita mau beli di ibuk-ibuk tapi ditolak disuruh beli yang di seberang jalan.
Orang ini enggak mau rejeki atau bagaimana ya? Terus aku ingat kata seseorang yang entah siapa, kalau di Bangkok itu kadang ada penjual yang enggak ngeh sama halal haram dan lebih baik enggak ngelayani pembeli.
Apalagi aku bersama dua wanita berkerudung yang mungkin sudah identik dengan identitas muslim.
Akhirnya kami nyebrang jalan dan beli banana pancake yang di bandrol dengan harga 40 Bath. Banana Pancake itu sama dengan martabak tapi isinya bukan daging melainkan pisang.
Maaf enggak sempat moto makanan yang siap jadi karena udah cukup lapar siang itu.
Dari situ kami masuk ke pasar chachutak yang super duper luas. Ada peta entah di bagian mana. Ada deretan kios-kios semacam pasar dengan aneka macam dagangan.
Selamat datang di porn shop para wanita. Harganya sebenernya enggak terlalu beda jauh deh sama yang ada di Indonesia, menurutku.
Mungkin untuk kaos meski harganya sama tetapi kualitas bahannya lebih bagus dari yang biasa aku temui di toko oleh-oleh.
Selain itu juga ada banyak banget penjual makanan dan jus buah. Sepertinya jus buah merupakan minuman favorit warga sana. Ada banyak buanget yang jual. Selain itu seafood juga cukup banyak yang jual.
Dindut beli 1 box isinya udang 4 biji kalau enggak salah harganya 100 bath. Tapi udangnya emang beneran gede-gede dan cukup enak.
Sepertinya emang worthed dengan harga segitu. Selain itu cukup sulit mencari makanan halal, akhirnya kami menemukan salah satu warung dengan label halal di dalam pasar.
Aku makan nasi sama daging dan sambel dengan minum satu teh botolan plastik itu kalau enggak salah habis 80 Bath. Untuk makannya 60 bath dan minumnya 20 bath.
Cukup mahal menurutku, dibandingkan nasi padang dengan lauk rendang yang udah bener-bener mantep. Haha
Setelah makan, kami bertemu rombongan dan berkeliling di Chachutak bareng-bareng. Karena bersepuluh di lorong-lorong sempit itu bener-bener enggak asyik, akhirnya mencar lagi dan nanti janjian dimana gitu buat ketemuan.
Ada beberapa barang yang punya fix price dan ada yang bisa ditawar. Kalau sudah ada tulisan harga biasanya itu fix price enggak bisa ditawar. Sedangkan yang enggak ada tulisan harganya bisa kamu tawar sekejam-kejamnya :D.
Budget di pasar ini tidak terbatas yak, jadi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jangan lupa sama bagasi ketika pulang ke rumah juga harus dipertimbangkan :D.
Setelah capek berkeliling Chachutak, para wanita masih mau melanjutkan shoping ke Asiatique. Sebelum itu kami sempat makan (lagi) dengan menu yang berbeda. Kali ini seafood yang cukup mahal, yaitu 200 bath. Entah apa namanya aku sendiri lupa.
Para wanita pun memutuskan untuk ke Asiatique, sedangkan aku dan adit masih mau cari tempat pijat karena ingin mencoba. Karena dari tadi siang banyak banget tempat buat pijat.
Dalam pasar chachutak itu kalau malam itu sepi dan cukup mengerikan. Seperti di film-film mafia gitu.
Gimana? Serem kan? Keramaian kalau malam ada di lingkar luar pasar. Kalau kios kiosnya udah banyak banget yang tutup. Begitupun tempat pijatnya. Akhirnya aku dan adit memutuskan kembali dan pijat di dekat hostel aja deh.
Akhirnya aku dan adit memutuskan untuk balik ke hostel naik BTS dari Mo Chit ke On Nut dengan tiket seharga 42 Bath. Setelah itu mencoba Thai Massage di deket hostel yang di bandrol dengan harga 150 Bath untuk 1 jam pijat.
Setelah pijat badan enteng dan bisa tidur dengan nyenyak. Karena keesokan harinya kami akan melakukan perjalanan ke salah satu kota yang lumayan terkenal. Yaitu Pattaya.
Biaya Perjalanan Hari Kedua di Bangkok
Sebenernya kalau mau baca tulisan diatas sudah bisa tahu berapa banyak habisnya di hari kedua jalan-jalan di Bangkok. Untuk memudahkan saja aku list pengeluaran di Bangkok hari kedua.
- Sarapan 35 Bath
- Beli SIM Card Internet : 299 Bath
- BTS On Nut – Siam : 42 Bath
- Tiket Madame Tussaud : 425 Bath
- BTS Siam – Mo Chit : 42 Bath
- Banana Pancake : 40 Bath
- Makan Siang : 80 Bath
- Makan Malam : 250 Bath
- BTS Mo Chit – On Nut : 42 Bath
- Pijat 1 jam : 150 Bath.
Kalau di total pengeluaran hari kedua ini adalah 1.405 Bath. Wuik, baru sadar ternyata banyak juga yak. Padahal itu belum termasuk oleh-olehnya :D.
Kalau di kurskan ke rupiah dengan per bathnya 375 rupiah. Di hari kedua ini habis sekitar 527.728. Lumayan banyak juga yak. Lebih mahal daripada pengeluaran kemarin.
Kalau kamu mau, sebenernya bisa lebih murah lagi kok pengeluarannya. Tergantung kamunya aja mengatur ini itu. Karena ini cuma referensi.
Leave a Comment