Pantai Banteng, atau yang sering dikenal dengan sebutan Pantai Banteng Mati, terletak di kawasan Gunung Gede, Wonotirto, Kabupaten Blitar.
Beberapa waktu lalu saya baru saja mengunjungi pantai lokasinya tidak jauh dari Pantai Tambakrejo. Sepertinya pantai ini menjadi salah satu pantai favorit saya untuk bersantai kawan.
Kamu bisa baca pengalaman saya yang menyenangkan di pantai banteng ini sebelum memutuskan untuk datang ke sana.
Pantai Banteng Mati merupakan pantai ke dua puluh dua dalam daftar pantai di Blitar yang pernah saya kunjungi.
Lokasi, Akses dan Tiket Masuk
Pantai Banteng Mati secara administratif berada di Ds. Gunung Gede, Kec. Wonotirto, Kabupaten Blitar.
Kalau ditarik garis lurus dari jalan keluar JLS, jaraknya kurang dari 1 kilometer. Nggak jauh kan?
Jalur terdekat dan paling mudah untuk menuju pantai ini adalah sebagai berikut
- Dari Kota Blitar kamu bisa menuju ke arah Pantai Tambakrejo lewat Kademangan – Suruhwadang – Gawang
- Perempatan JLS, ambil rute ke timur sampai melewati perempatan lagi
- Sekitar 600 meter setelah perempatan kedua akan ada petunjuk arah menuju ke Pantai Banteng.
- Cukup ikuti petunjuk arah, hanya ada satu akses jalan utama menuju ke Pantai Banteng.
Kondisi jalan setelah keluar JLS ini masih berupa tanah liat dan bebatuan. Akan sulit dilalui ketika datang setelah hujan.
Apabila ingin datang menggunakan kendaraan roda empat, pastikan jangan menggunakan mobil yang ceper, karena takut tersangkut.
Mobil bisa berpapasan dengan aman karena jalan yang cukup lebar, meski ada beberapa ratus meter hanya bisa dilalui satu mobil.
Tiket masuk ke pantai Banteng ini gratis, karena memang belum dikelola oleh desa maupun pemkab. Pengunjung hanya perlu membayar parkir Rp5.000 untuk sepeda motor.
Kesan Pertama di Pantai Banteng
Saya pergi ke Pantai Banteng pada hari minggu sore, tampak ada pengunjung yang tidak terlalu banyak. Sekitar 20an orang lah.
Motor diparkir di bawah pepohonan cemara udang yang berjajar rapi dan tampak bersih karena daun-daunnya yang gugur senantiasa dibersihkan oleh penjaga parkiran.
Saat saya datang, tiket masuk ke pantai Banteng mati ini masih gratis. Hanya ada biaya parkir sebesar Rp5.000 untuk satu motor.
Saya senang dengan suasana pepohonan cemara udang yang disapu secara berkala sama mas penjaga parkirnya.
Fasilitas dasar di pantai ini pun sudah tercukupi, seperti warung yang menjual makanan, mushola, hingga kamar mandi.
Saya tidak mendapatkan sinyal internet sama sekali ketika di pantai ini, saya menggunakan mifi smartfren dan kartu seluler indosat pun kesulitan dapat sinyal di sini.
Belum ada persewaan wifi di tempat ini, sehingga jangan harap bisa langsung pamer keindahan pantai ini di media sosial secara live kecuali kalau kamu membawa Starlink.
Saya langsung jatuh cinta dengan pantai Banteng ini, dan menyesal kenapa gak dari dulu main ke pantai ini.
Perpaduan suasana di pantai ini benar-benar membuatku nyaman. Meski belum pernah menginap di sini, saya yakin memasukkan pantai Banteng sebagai pantai di Blitar yang enak buat camping.
Menghabiskan Waktu di Pantai Banteng
Sesudah mengamati Pantai Banteng, saya putuskan untuk langsung duduk di perbatasan vegetasi dengan pantai.
Beberapa pohon pandan cukup tinggi sehingga bisa digunakan untuk berlindung dari terik matahari.
Pasir di pantai Banteng ini pun berbeda dengan pantai-pantai lain di Blitar. Berasa lebih lembut gitu. Meski secara warna nggak terlalu putih, bahkan cenderung coklat agak pink gitu menurutku
Sembari duduk menikmati deburan ombak, hembusan angin dan camilan keripik lumba-lumba kesukaan saya. Saya amati dari ujung ke ujung.
Setidaknya ada 3 pantai dalam satu kawasan teluk yang bisa dikunjungi sekaligus. Ombak di pantai ini menurutku relatif kecil jika dibandingkan dengan Tambakrejo, Serang maupun Jolosutro.
Tujuan utama saya datang ke pantai ini adalah mengambil gambar aerial untuk konten di Jelajah Blitar yang saya kelola sejak tahun 2015.
Selain itu tampak beberapa akamsi yang memancing di pinggiran pantai. Saya coba jalan kaki dari ujung ke ujung sambil cari gambar.
Setelah cukup lelah bermain-main di pinggiran pantai, akhirnya saya putuskan untuk memesan minuman wajib ketika main ke pantai berupa es degan.
Harga yang ditawarkan pun standard yaitu Rp10.000 dengan kualitas degan yang standar juga.
Jadi, kapan kamu mau main ke Pantai Banteng Mati ini?
Kalau ada pertanyaan, tulis saja di kolom komentar
Leave a Comment