What was your biggest lesson from 2015 merupakan sebuah acara kecil-kecilan sih yang diinisiasi sama si +Weka Agnes dan di kompori sama +Fauziah Ramadhani . Aku pun enggak lepas dari todongan mereka untuk ikut meramaikan kompetisi dadakan yang baru disebar tanggal 31 Desember dan deadlinenya 1 Januari. Jadi waktu yang diberikan 24 jam lebih dikit lah.
what was your biggest lesson from 2015 blog challenge (foto dokumentasi pribadi) |
Setahun belakangan aku bisa dibilang bingung dengan apa yang sebenarnya aku geluti. Berikut beberapa daftar hal-hal yang belakangan aku kerjakan
- Mulai menjadi full time blogger yang alhamdulillah menghasilkan lebih dari cukup untuk seorang pria lajang.
- Jualan online oleh-oleh Blitar yang lumayan buat tambahan uang bayar indiehome tiap bulan
- Membuka toko busana muslim online yang bikin aku ngerti ribetnya menjadi seorang CS. Sekarang tokonya dijalanin sama temen jadi aku enggak ribet lagi :D.
- Jalan-jalan yang lebih banyak menghabiskan tabungan daripada menghasilkan uang, karena aku beneran enggak tau how to monetize traveling :D. Nikmatin aja jalan-jalannya
- Bikin proyek idealis jalan-jalan di Blitar sambil bikin video perjalanan yang juga belum maksimal
- Ngerjain beberapa website padahal udah enggak pernah promosi buka jasa pembuatan website
Kurang lebih itu sih yang aku lakuin setahun belakangan, karena tantangan dari temen-temen adalah the biggest, berarti aku cukup menuliskan satu point berharga yang perlu aku.
Lakukan Apa yang Bener-Bener Kamu Suka!
Setahun ini aku mengenal banyak pribadi unik di Blitar yang sebelumnya begitu asing. Berbagai wilayah juga mulai kukenali meski belum seluruhnya. Terkadang aku merasa berdosa karena belum semua tempat di Blitar aku jelajahi, tapi udah berani bikin akun jelajahblitar begitupun dengan website mblitar.net yang juga aku buat setahun lalu lebih dikit.
Aku teringat beberapa tahun lalu ketika aku masih berada di Jogja bersana Mas +Hiza Ro , Obrolan tentang pada saatnya aku harus pulang ke ke Blitar dan turun tangan dalam pembangunan daerahmu. Jangan menuh-menuhi kota yang sudah terlalu penuh. Pulanglah!
Mungkin itu yang secara tidak langsung membuatku semakin mantap untuk kembali pulang ke Blitar meski ada banyak tujuan yang sebenarnya bisa aku pilih.
Di Blitar aku enggak ada rencana apapun, intinya aku pengen kembali pulang ke Blitar dan berbuat sesuatu, entah apa itu. Aku sadar, meski udah maksain untuk terjun di dunia animasi tetapi jalanku bukan di sini. Aku lebih suka menulis daripada harus menjadi ‘Tuhan’ di sebuah dunia.
Karena waktu itu aku suka jalan-jalan, akhirnya kuputuskan untuk membuat sebuah portal wisata, yaitu mblitar.net. Aku pun mulai proyek ini seorang diri jalan-jalan menjelajahi Blitar yang ternyata enggak sempit.
Sambil jalan aku dipertemukan dengan orang-orang yang luar biasa. Entah gimana ceritanya bisa dimasukin ke dalam Asosiasi Desa Wisata Jawa Timur, semua saling berkaitan dengan hal-hal yang aku lakukan di masa lalu.
Mas Duval, merupakan salah seorang yang cukup berpengaruh setahun belakangan. Dia sudah banyak membantu beragam proyek idealis bahkan komersil dan menjerumuskan ke beragam proyek jangka panjang yang dilakoni wae lah. Semua hal yang direncanakan akan tepat pada saatnya.
Kadang emang ada saatnya apa yang kamu sukai hanya perlu dijalani, enggak perlu ribet mikirin ini itu. Pada saat yang tepat, simsalabim kamu akan mendapat banyak sekali bantuan dari beragam hal yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Pinjem istilah dari mas Hiza, Gusti Allah Foundation. Enggak perlu bingung mikirin macem-macem, cukup niat, kemauan dan aksi, biarlah yang lain diurus oleh tangan yang tak tampak.
Yang perlu kamu lakukan sebelum mencoba adalah yakin kalau kamu pengen banget ngelakuin itu, lupakan hal teknis. Karena kalau kamu suka apalagi cinta, kamu enggak bakalan pernah itung-itungan lagi, sing penting mlaku.
Sebenernya banyak yang ingin kutulis, tapi karena biggest itu cuma satu yaudah satu point dulu aja. Yang lainnya nyusul.
Leave a Comment