Sekolah merupakan tempat kita belajar. Namun tahukah anda apa arti sekolah yang sebenarnya? Sekolah berasal dari kata “skhole” dari bahasa Yunani yang berarti waktu luang. Jadi sebenarnya skhole adalah kegiatan yang dihabiskan seorang anak untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang disukainya. Oleh karena kesibukan orang tua, mereka tidak bisa mendampingi anaknya terus menerus untuk skhole, sehingga terbentuklah sebuah organisasi / lembaga yang kini dikenal dengan sekolah. Sekolah masa kini berbeda dengan sekolah jaman dahulu yang pelajaran sesuai dengan keinginan si anak, sekolah masa kini kebanyakan semua anak senang maupun tidak senang harus menerima pelajaran yang ditentukan oleh sekolah. Hal ini menyebabkan penyerapan ilmu anak tidak dapat maksimal.
Sekarang sekolah telah menyediakan fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas masing-masing sekolah berbeda, kebanyakan sekolah di perkotaan memiliki fasilitas yang lebih baik dari yang di pedesaan. Meskipun begitu tidak menjamin sekolah di kota lebih baik daripada sekolah di desa. Coba lihat kasus yang ada ketika penerimaan mahasiswa baru, para lulusan sekolah di desa banyak yang bisa masuk di universitas favorit mengalahkan para lulusan sekolah di kota.
Para orang tua saat ini cenderung menyekolahkan anaknya di sekolah yang memiliki fasilitas lengkap. Mereka mungkin belum memahami tentang kualitas sekolah yang sebenarnya. Kualitas sekolah tidak terngantung pada FASILITAS. Malah terkadang fasilitas yang disediakan sekolah membuat siswanya manja, karena segala yang dibutuhkan sudah tersedia. Berbeda dengan sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas yang kurang lengkap, mereka cenderung lebih memanfaatkan fasilitas seadanya dengan maksimal.
Sekolah di Perkotaan dan Pedesaan
Sudah bukan rahasia lagi fasilitas sekolah di kota lebih baik dari di desa, seperti yang telah saya ungkapkan sebelumnya. Coba ingat-ingat, berita di televisi tentang sekolah yang roboh, bocor, dll. Sebagian besar sekolah tersebut berada di pedesaan dan sebagian besar juga merupakan sekolah Negeri yang berada dibawah naungan pemerintah. Ini sangat berbeda dengan sekolah-sekolah Negeri di kota yang masih bagus dan terus dipugar terus menerus guna mengejar SBI (Sekolah Bertaraf Internasional).
Mungkin pemerintah juga masih buta akan hal ini, mereka masih memandang fasilitaslah yang menentukan kualitas siswanya. Tidak berlebihan jika ada istilah “sekolah bagus makin bagus dan sekolah hancur makin hancur”. Entah apa yang salah dengan sistem pendidikan kita ini. Sebelum melihat ke swasta, lebih baik lihat ke negeri dulu saja. Karena jujur, sekolah swasta kebanyakan memiliki gedung yang masih layak pakai. Pedesaan masih dianak tirikan oleh pemerintah. Meskipun sudah cukup banyak di pedesaan yang dibangun, namun rata-rata sekolah yang dibangun hanya sekedar untuk mengejar SSN (Sekolah Standart Nasional) dan SBI (Sekolah Berstandart Internasional) dan masih di daerah jawa. Untuk luar jawa, masih sedikit.
Memang, untuk beberapa hal fasilitas sekolah memiliki peran penting dalam medukung kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan efektifitas belajar di sekolah. Namun, menurutku ada beberapa hal yang lebih berperan dalam menentukan kualitas siswa.
Sistem
Sistem pendidikan di sekolah-sekolah akan mempengaruhi segala aspek di sekolah. Contoh sekolah militer, para siswa dilatih untuk menjadi militer. Sehingga setelah mereka lulus, mereka telah memiliki karakter militer
Guru
Guru sangat berperan dalam meningkatkan kualitas siswa, karena guru langsung berinteraksi secara langsug dengan siswa. Coba lihat film Laskar Pelangi maupun Sang Pemimpi, peran guru sebagai seseorang yang menginspirasi siswa untuk jadi lebih baik nampak pada kedua film tersebut.
Lingkungan
Sudah pasti ini juga sangat mempengaruhi, karena mempengaruhi pola pikir siswa terhadap sekolah, tujuan sekolah dll.
Opini ini terinspirasi setelah membaca buku yang berjudul Sekolah itu Candu.
Leave a Comment