Perjalanan ke Bawean dengan Teman Baru #EpsBawean1

panduaji

0 Comment

Link
Indonesia itu luas pake banget! Enggak salah kalau jadi salah satu negara dengan luas wilayah terbesar, apalagi dengan dominasi laut yang luar biasa luasnya. Karena beberapa waktu terakhir ini mulai suka jalan-jalan, tulisan blog pun mulai berisi catatan perjalanan yang sudah terlalu mainstream saat ini. Kamera dan internet merupakan biang keladi catatan perjalanan kian menjamur, semua orang terlihat ingin pamer bahwa “aku lho udah pernah kesini” dan mempertahankan eksistensi bahwa aku seorang traveller.

Ya, Traveller! Sebutan yang tampak begitu sexy. Mungkin aku juga termasuk di dalamnya, tapi ya wes embuh lah. Aku cuma seneng aja nulis, kebetulan yang kulakoni ya jalan-jalan, yaudah nulis jalan-jalan. Daripada menulis hal lain yang bisa saja menyesatkan pembacanya.

Sebelumnya aku udah posting tentang sharecost backpacker ke Bawean. Buat yang belum baca, mending baca itu dulu supaya tau apa yang aku ceritain di bagian ini dan selanjutnya. Perjalanan ke Bawean selama 4 hari 3 malam bersama orang-orang yang baru aku kenal.

Informasi Sharecost Backpacker dan Bagaimana Mempercayainya!

Pertama kali aku baca di forum backpacker indonesia tentang ajakan sharecost rame-rame ke bawean dengan kuota 10 orang. Entah kenapa enggak pernah terbesit sama sekali bahwa ada unsur penipuan. Karena sekarang kan banyak model penipuan dengan cara membuka open trip atau semacamnya lah.
Tengah malam langsung ku hubungi nomor cp bapaknya bakabon (id forum) untuk ikutan dalam sharecost tersebut. Setelah mendapatkan balasan, ternyata bapaknya bakabon itu cewek! Tanpa ba bi bu, aku langsung ngomong kalau ikut. Enggak pakai lama. Enggak tau kenapa hati ini sudah bener-bener klop. Mungkin karena keputus asaan mencari informasi untuk main-main ke bawean sendirian dengan biaya yang lumayan besar.
Akhirnya dibuatlah sebuah group yang isinya para pengikut tour sharecost backpacker ini. Ada berbagai macam jenis mahluk di dalam group whatsapp ini. Kadang ngobrol-ngobrol gak jelas dan ternyata sebagian dari mereka sudah pada kenal. Untung ada bang odie yang menjadi sasaran bully dengan mental baja lembek (moga bang odie gak baca) :D. Karena aku pernah baca quote

A friendship without bullying is absolutely boring.

Semakin lama ngobrol ngalor ngidul enggak jelas bahkan kadang bener-bener enggak puenting soalnya mbully bang odie :D. Sampai hari H enggak ada yang namanya saling tukar KTP.

Meeting Point Berubah!

Setelah obrolan singkat di whastapp, akhirnya meeting point yang rencananya jam 5 pagi di stasiun pasar turi berubah menjadi di stasiun gubeng. Mbak Ina dkk rombongan dari Jakarta sudah carter angkot yang ternyata saudara Mas Budi. Sehingga bisa pindah sesuai dengan keinginan. Aku memilih berangkat jam 3 pagi karena takut ketidura, soalnya malam itu enggak tidur sama sekali. Takut kebablasan.

Ba’da subuh hampir semua anggota lengkap kecuali 2 orang. Icha yang masih baru bangun dan bang dirthon yang baru berangkat dari Malang. Dari stasiun Gubeng perjalanan menjemput Icha yang enggak terlalu jauh kemudian main-main di tugu pahlawan sambil menunggu bang Dirthon yang naik bis dari Malang.

Mas Budi foto-foto di Tugu Pahlawan
Mas Budi foto-foto di Tugu Pahlawan

Akhirnya jam setengah 7 bang Dirthon yang sudah digupuhi daritadi nyampek di darah dupak. Langsung cus jemput naik angkot carteran dan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan gresik via tol.

Menyebrang ke Bawean

Dari tugu pahlawan ke pelabuhan gresik memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Itu sudah termasuk belok di warung untuk bungkus nasi krawu makanan khas gresik. Biar afdol main ke gresik nyobain makanan khasnya.
Pelabuhan Gresik
Pelabuhan Gresik
Ketika tiba di pelabuhan gresik mbak Ina sama mas Bud langsung beli tiket bahari ekspress 1c melalui loket. Dan ternyata memang masih bisa pesan langsung di TKP. Langsung deh mborong 11 tiket kapal menuju pulau Bawean. Setelah itu sambil bagi-bagi tiket, sarapan pagi dengan nasi krawu.
Mbak Ina dan Bang Odie jadi calo tiket
Mbak Ina dan Bang Odie bagi bagi tiket kapal

Sambil menunggu check in kapal jam 8.45 aku duduk di peron ngobrol sama orang bawean yang masih menunggu saudara untuk menyebrang. Ternyata bapak tersebut enggak terlalu bisa menggunakan bahasa Indonesia apalagi jawa. Meski aku ajak ngobrol pakai bahasa Indonesia ngomongnya pakai bahasa madura yang aku enggak paham sama sekali. Yaudah, langsung pamit ikutan antrian check in :D.

Antrian Check in di gate kapal :D
Antrian Check in di gate kapal 😀

Setelah masuk dan dapat tempat duduk, akhirnya kapal berangkat jam 9 tepat. Hari itu bener-bener enggak kerasa ada ombaknya. Naik kapal enak banget kaya naik kereta api dan kenceng wuzzzzzz…. Langsung deh tidur di perjalanan, karena emang belum tidur dari semalem :D.

Setelah bangun, ternyata mulai ada ombak, jadi sedikit berguncang deh. Tapi masih fair dan enggak bikin pusing apalagi mual. Setelah melek selama setengah jam, akhirnya tampaklah sebuah daratan yang luas dan itulah yang disebut dengan pulau Bawean!

Bersambung ..

Catatan Perjalanan ke Bawean

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment