Setelah puas menikmati kuliner di Tsukiji Fish Market dengan sebuah penyesalan karena overbudget kalap makannya. Jam sudah menunjukkan pukul 11an. Kurang begitu ngeh juga jam berapa jum’atan di Tokyo ini.
Jalan tempat jum’atan di Tokyo |
Tempat jum’atan kali ini emang sudah ditentukan yaitu di Arabic Islamic Institute. Dari Tsukiji Fish Market naik subway lewat Tsukijishijo Station ambil jurusan Hikarigaoka (Platform 1) dan turun di Stasiun Azabu-juban. Dari Stasiun Azabu-juban masih jalan sekitar 800an meter. Farenya sih ¥180, tapi berhubung pakai Tokyo Subway 2D Pass jadi gak bayar deh.
Sensasi Jum’atan di Tokyo!
Pintu masuknya. Foto dari google street view |
Salah satu hal yang aku tunggu adalah gimana sih jum’atannya orang-orang di Tokyo. Masjid di Arabic Islamic Institute ini memang sebagaimana bangunan lain di daerah tersebut. Dari luar juga tidak tampak ada aktivitas untuk jum’atan. Namun begitu masuk tampak ada sebuah ruangan yang digunakan untuk sholat, tempat wudhu juga tersedia sendiri. Sepatu juga tersedia di luar. Tersedia air minum gratis untuk para jama’ah.
Aku enggak ambil foto sama sekali di Mesjid ini, jauh berbeda dengan Masjid Bengali Sunni Jameh di Yangon. Jum’atan di Tokyo ini menggunakan lebih dari satu bahasa ketika kotbah. Kalau nggak salah denger sih ada bahasa Jepang, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Durasi sholat juga enggak lama, dimulai sekitar jam 12 lebih. Setiap orang yang baru masuk mesjid mengucapkan salam ketika melihat orang lain yang lagi terbengong-bengong melihat. Setelah Jum’atan juga beberapa langsung meninggalkan lokasi sedangkan yang lain juga ngobrol santai di mesjid.
Orang Indonesia memang bisa dibilang enggak terlalu banyak di Mesjid ini, di dominasi orang timur tengah sih. Beda sama yang di Osaka. Tunggu aja update waktu jum’atan di Osaka.
Leave a Comment