Warung Lesehan Bu Tia di Ketinggian 1046 mdpl |
Sudah cukup lama enggak main ke kawasan Kebun Teh Sirah Kencong Blitar, setidaknya sudah sekitar 3 bulanan lah. Beberapa hari lalu karena udah bener-bener pengen, enggak pikir panjang ketika ada teman yang ngajak ke sirah kencong untuk waktu yang sebentar.
Sekitar pukul 5 pagi aku kirim whatsapp “budal wes wen sirah kencong” untuk memastikan kalau aku ikut berangkat sarapan ke Sirah Kencong. Aku dan wena temen yang kukenal saat backpackeran ke Karimunjawa berangkat sekitar pukul 8 pagi. Kami berangkat melalui jalur yang paling mudah, yaitu via Tegalasri Wlingi. Info rutenya bisa cek di sini.
3 bulan enggak ke sirah kencong ternyata ada banyak banget perubahan fisik terutama di jalan menuju ke sana. Beberapa titik jalan sudah mulai dilebarkan untuk mempermudah akses menuju kebun teh paling hits di Blitar. Karena kalau nggak salah sih sirah kencong merupakan salah satu destinasi pengembangan prioritas di Blitar.
Jalan Menuju Sirah Kencong |
Bahkan sudah mulai tampak ada tiang-tiang listrik di kawasan perumahan perkebunan Pidjiombo yang dulunya gelap gulita ketika malam tiba. Sepertinya listrik sudah ‘mau’ masuk desa ini, aku belum yakin beneran sudah masuk atau baru sebatas kabel dan tiangnya saja.
Kawasan Perumahan Perkebunan Kopi Pidjiombo di Blitar |
Perumahan Perkebunan Pidjiombo ini pasti dilewati apabila pergi ke sirah kencong melalui jalur tegalasri. Jalurnya sudah cukup lebar dan sudah di cor, dalam waktu dekat sepertinya tinggal ngaspal aja sih biar mulus kaya dedek dedek gemes di akihabara :D.
Selain itu perkembangan pembangunan pabrik susu di dekat Sirah Kencong juga super duper cepet. 3 bulan lalu belum ada bangunan yang berdiri, namun sekarang sudah cukup banyak bangunan yang berdiri. Kemarin sempat berhenti untuk melihat proses pemotongan rumput yang kemudian di fermentasi. Kata wena yang merupakan sarjana Hubungan Internasional, rumput yang di fermentasi ini memang sangat baik untuk sapi perah. Karena aku nggak paham, ya manut aja sih apa kata dia yang meskipun sarjana HI tapi lebih suka dunia semacam ini.
Pemotongan Rumput untuk di Fermentasi |
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam, akhirnya tiba juga di Perkebunan Teh Sirah Kencong, ternyata HTM masuk perkebunan ini sudah naik jadi Rp. 5.000 per orang dari yang sebelumnya cuma Rp. 4.000.
Perkebunan Teh Sirah Kencong |
Di pamflet tersebut tidak disebutkan adanya air terjun sirah kecong, padahal ini merupakan salah satu daya tarik khusus. Tapi karena pengelolaannya ada di perhutani jadi ya gimana ya…. Entahlah. Kalau menurutku pribadi sih, karena berada di satu kawasan harusnya terintegrasi. Tapi ya sudahlah aku cuma rakyat jelata yang suka nulis di blog :D.
Nasi Pecel Bu Tia di Sirah Kencong!
Warung Bu Tia di Sirah Kencong |
Nasi Pecel di Warung Lesehan Bu Tia Sirah Kencong |
Leave a Comment